Rabu, 19 November 2025


Polisi beserta Balai Konservaksi Sumber Daya Alam (BKSDA) Surakarta yang mendengar kabar tersebut pun langsung turun tangan. Mereka memeriksa lokasi yang diduga sebagai tempat munculnya satwa dilindungi tersebut. Termasuk memeriksa jejak kaki yang ditinggalkan.

Kapolsek Jenar Polres Sragen Iptu Suparjono mengungkapkan informasi awal dugaan adanya satwa liar itu datang dari seorang warga di Dukuh Bago, Desa Bago, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.

Baca: Macan Tutul Diduga Turun ke Pemukiman di Tempur Jepara

Saat itu, ia mengaku melihat hewan liar seperti macan saat mencari rumput di hutan di perbatasan Kabupaten Grobogan dan Sragen, tepatnya di wilayah Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Sragen.

”Berdasarkan informasi itu, Koramil dan Pemerintah Kecamatan Jenar dan Polsek mendatangi lokasi untuk menyelidiki informasi itu. Dari pengecekan lokasi jejak-jejak hewan liar itu belum jelas. Fakta-fakta yang menguatkan keberadaan macan juga belum ada, misalnya ada ternak warga yang hilang atau mati dan seterusnya. Kendati demikian, kami tetap memantau terus,” ujar Suparjono.

Dia mengimbau kepada masyarakat tidak perlu takut karena baru sebatas pengakuan satu orang warga Bago, Kradenan, Grobogan.

Dia mengatakan Polsek sempat mengerahkan warga RT untuk mencari jejak. Dia mengatakan sukarelawan Ganepo Rescue juga dilibatkan tetapi belum menemukan jejak yang valid.

”Nanti mana kala ada benar maka saya buat laporan khusus,” jelasnya.

Koordinator Sukarelawan Ganepo Rescue Tangen, Sragen, Rudi Krisdiyanto, menerangkan ada dua sukarelawan Ganepo Rescue Tangen yang terlibat dalam penyelidikan itu, Selasa (29/11/2022).

Dia mengatakan yang terjun ke lokasi itu dari petugas Balai Konservaksi Sumber Daya Alam (BKSDA) Surakarta bersama aparat kecamatan dan kelurahan.”Kalau dari ceritanya orang di wilayah Sendang Ngepringan itu dulu pernah menemukan dua anakan macan tetapi seterusnya tidak tahu. Kami itu khawatirnya seperti yang terjadi di Ngargoyoso, Karanganyar. Laporannya macan ternyata hanya blacan atau sejenis kucing hutan,” jelas Rudi.Baca: Bangkai Hewan Diduga Macan Tutul Gegerkan WonogiriDia mengaku sudah diwanti-wanti dari pihak BKSDA untuk kehati-hatian warga sekitar diminta mengurangi aktivitas di sore hari.Informasi ini, ujar dia, sudah sampai ke Jakarta karena pernah ada yang mengunggah di media sosial.Rudi mendapatkan informasi dari petugas BKSDA dari hasil pengecekan ke lokasi. Dia menerangkan dari hasil pengecekan itu ditemukan jejak kaki satwa liar sepanjang 5 cm tetapi kurang jelas karena tanahnya kering.Dia mengatakan warga diimbau bila menemukan jejak kaki satwa liar supaya diberi tanda dan jangan dirusak. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler