2 Warga Semarang Korban Meninggal Kecelakaan Bus di Sarangan Suami Istri
Murianews
Senin, 5 Desember 2022 17:38:25
Suami istri tersebut diketahui bernama Kabul dan Sumiati. Keduanya merupakan warga Kelurahan Manyaran, Kota Semarang dan sudah dimakamkan Senin (5/12/2022) dini hari tadi.
Berdasarkan penuturan keluarga, Kabul dan Sumiati mengikuti kegiatan piknik yang digelar di lingkungannya bersama anak dan cucunya. Total ada tujuh orang dalam keluarga itu yang ikut piknik, termasuk Kabul dan Sumiati.
Adik kandung Kabul, Mariyati, mengaku kakaknya bersama sang istri merupakan pasutri yang menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus PO Semeru Putra Transindo di Jalan Raya Sarangan.
Baca: Bus Pariwisata Masuk Jurang di Kawasan Sarangan Magetan, Tujuh Orang Dikabarkan Tewas”Dari pihak keluarga ada tujuh yang ikut rombongan tersebut. Kakak saya, Pak Kabul, dan istrinya, Sumiyati, meninggal dunia. Untungnya, anak-anak dan cucunya selamat semua,” ujar Mariyati seperti dikutip
Solopos.com, Senin (5/12/2022).
Maryati sempat terkejut tatkala mendengar kabar bus pariwisata PO Semeru Putra Transindo mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sarangan, Magetan. Ia yang berada di Magelang, seketika langsung pulang ke Manyaran Semarang untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.
”Pas tahu kabar dari berita. Keluarga dari Magelang langsung ke sini semua,” ungkap dia.
Maryati menceritakan, semasa hidupnya almarhum Kabul bekerja sebagai tukang becak. Sementara almarhum Sumiati bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di kediaman seorang dokter yang tak jauh dari rumahnya.
”Pak Kabul tukang becak (pekerjaanya). Kalau Bu Sumiyati ibu rumah tangga. Kadang juga bantu-bantu membersihkan rumah dokter di dekat sini. Kalau dulunya sering bikin kue,” jelasnya.Selain pasangan Kabul dan Sumiati, Maryati mengaku anak almarhum Puji dan Mafudon, serta seorang menantu, Qoniah, dan dua cucu bernama Damar dan Ibnu turut serta dalam rombongan itu. Beruntung, semua anak dan cucu Kabul-Sumiati, berhasil diselamatkan dalam tragedi itu meski dalam kondisi luka-luka.
Baca: Tiba di Semarang, Korban Kecelakaan Bus Sarangan Dimakamkan Dini Hari Tadi”Anak dan cucu [almarhum] hanya lecet-lece. Bu Puji badannya sakit mungkin karena tertindih kursi. Sedangkan Qoniah dan Mafudon masih dirawat di RS Magetan dan RS Ketileng [RSUD Wongsonegoro],” jelasnya.Sementara itu, menantu Kabul dan Sumiati, Trihartini, mengaku syok dengan musibah tersebut. Ia pun tak menampik jika warga di kampungnya hampir setahun sekali menggelar piknik bersama dengan menyewa bus pariwisata.”Kalau dulu pernah diadakan piknik naik bus. Tapi tempatnya saya lupa. Ya enggak nyangka kalau kejadiannya yang sekarang seperti ini. Namanya musibah, kita cuma bisa pasrah,” tutup Trihartini. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Semarang — Dua dari tujuh warga Semarang yang menjadi korban kecelakaan bus bus pariwisata PO Semeru Putra Transindo yang terjun ke jurang di Jalan Raya Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim), Minggu (4/12/2022) merupakan suami istri.
Suami istri tersebut diketahui bernama Kabul dan Sumiati. Keduanya merupakan warga Kelurahan Manyaran, Kota Semarang dan sudah dimakamkan Senin (5/12/2022) dini hari tadi.
Berdasarkan penuturan keluarga, Kabul dan Sumiati mengikuti kegiatan piknik yang digelar di lingkungannya bersama anak dan cucunya. Total ada tujuh orang dalam keluarga itu yang ikut piknik, termasuk Kabul dan Sumiati.
Adik kandung Kabul, Mariyati, mengaku kakaknya bersama sang istri merupakan pasutri yang menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus PO Semeru Putra Transindo di Jalan Raya Sarangan.
Baca: Bus Pariwisata Masuk Jurang di Kawasan Sarangan Magetan, Tujuh Orang Dikabarkan Tewas
”Dari pihak keluarga ada tujuh yang ikut rombongan tersebut. Kakak saya, Pak Kabul, dan istrinya, Sumiyati, meninggal dunia. Untungnya, anak-anak dan cucunya selamat semua,” ujar Mariyati seperti dikutip
Solopos.com, Senin (5/12/2022).
Maryati sempat terkejut tatkala mendengar kabar bus pariwisata PO Semeru Putra Transindo mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sarangan, Magetan. Ia yang berada di Magelang, seketika langsung pulang ke Manyaran Semarang untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.
”Pas tahu kabar dari berita. Keluarga dari Magelang langsung ke sini semua,” ungkap dia.
Maryati menceritakan, semasa hidupnya almarhum Kabul bekerja sebagai tukang becak. Sementara almarhum Sumiati bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di kediaman seorang dokter yang tak jauh dari rumahnya.
”Pak Kabul tukang becak (pekerjaanya). Kalau Bu Sumiyati ibu rumah tangga. Kadang juga bantu-bantu membersihkan rumah dokter di dekat sini. Kalau dulunya sering bikin kue,” jelasnya.
Selain pasangan Kabul dan Sumiati, Maryati mengaku anak almarhum Puji dan Mafudon, serta seorang menantu, Qoniah, dan dua cucu bernama Damar dan Ibnu turut serta dalam rombongan itu. Beruntung, semua anak dan cucu Kabul-Sumiati, berhasil diselamatkan dalam tragedi itu meski dalam kondisi luka-luka.
Baca: Tiba di Semarang, Korban Kecelakaan Bus Sarangan Dimakamkan Dini Hari Tadi
”Anak dan cucu [almarhum] hanya lecet-lece. Bu Puji badannya sakit mungkin karena tertindih kursi. Sedangkan Qoniah dan Mafudon masih dirawat di RS Magetan dan RS Ketileng [RSUD Wongsonegoro],” jelasnya.
Sementara itu, menantu Kabul dan Sumiati, Trihartini, mengaku syok dengan musibah tersebut. Ia pun tak menampik jika warga di kampungnya hampir setahun sekali menggelar piknik bersama dengan menyewa bus pariwisata.
”Kalau dulu pernah diadakan piknik naik bus. Tapi tempatnya saya lupa. Ya enggak nyangka kalau kejadiannya yang sekarang seperti ini. Namanya musibah, kita cuma bisa pasrah,” tutup Trihartini.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com