1.500 Liter Minyak Goreng di Sragen Dijual Rp 1 Per Liter, Tapi untuk ASN
Murianews
Jumat, 16 Desember 2022 17:58:32
Hanya saja, untuk mendapat harga tersebut ada syarat yang harus dilalui. Apalagi, minyak goreng murah tersebut merupakan sosialisasi Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS yang diinisiasi Bank Indonesia (BI) bersama Bank Jateng Cabang Sragen.
Pemimpin Bank Jateng Cabang Sragen, Sutanti menjelaskan, untuk bisa mendapatkan 1 liter minyak goreng seharga Rp 1, ASN Sragen harus mengunduh aplikasi Bima mobile banking.
”Dalam aplikasi tersebut sudah ada fitur QRIS. Lewat aplikasi itu ASN tinggal transaksi Rp 1 untuk menebus minyak goreng 1 liter. Padahal harga minyak goreng 1 liter di pasaran Rp 15 ribu-Rp 16 ribu,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Baca: Minyakita, Minyak Goreng Harga Rp 14 Ribu Sudah Ada di KudusAlhasil, banyak ASN yang antre untuk mendaftar aplikasi ke pelayanan mobil kas keliling Bank Jateng. Kemudian mereka juga harus antre memindai kode batang atau QRIS di delapan stan yang disediakan bank pelat merah itu.
Hanya dalam waktu 20 menit, 1.500 liter minyak goreng ludes. Sebanyak 1.300 liter minyak goreng di antaranya disediakan Bank Jateng, sisanya dari Bank Indonesia.
Sutanti pun menegaskan, minyak goreng ini pancingan dari Bank Indonesia agar penggunaan QRIS meningkat. Dia mengatakan transaksi nontunai di Pemkab Sragen sudah jalan sehingga Bank Jateng sebagai pemegang kas daerah turut mendukung transaksi nontunai dengan QRIS.
”ASN dijadikan role model dalam program ini. Kebetulan Bank Jateng punya Bima Mobile yang di dalamnya ada fitur QRIS. Aplikasi Bima Mobile sudah di-upgrade ke versi 2. Momentum ini jadi sarana bagi ASN untuk memperbarui aplikasi mereka. Program tebus Rp1 untuk 1 liter minyak goreng ini hanya untuk pengguna baru QRIS,” ujarnya.
Baca: Jokowi Kaget Harga Minyak Goreng dan Kedelai di Karanganyar MelejitSelama empat hari terakhir pengguna Bima Mobile, mata Sutanti, sudah mencapai 700 orang. Dengan program tebus murah 1.500 liter minyak goreng, pengguna Bima Mobile bertambah terus. Bank Jateng juga menginisiasi penggunaan QRIS di Pasar Bunder Sragen.”Dengan QRIS lebih mudah, simpel, lebih keren, dan lebih kekinian karena kantongnya tidak tebal. Kalau dulu kantong tebal keren, sekarang kantong tipis lebih keren,” katanya.Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan QRIS merupakan teknologi pembayaran baru nontunai. Dia berharap semua ASN terbiasa dengan QRIS.”Sragen memiliki indeks transaksi elektronik pemerintah daerah yang tinggi, yakni menempati rangking ke-8 dari 416 kabupaten di Indonesia. Tahun depan Sragen harus menjadi juara dalam transaksi digital,” harapnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSuber: Solopos.com
Murianews, Sragen – Sebanyak 1.500 bungkus minyak goreng kemasan 1 liter di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dijual dengan harga Rp 1 per liter. Meski begitu, sasaran yang dituju adalah Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hanya saja, untuk mendapat harga tersebut ada syarat yang harus dilalui. Apalagi, minyak goreng murah tersebut merupakan sosialisasi Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS yang diinisiasi Bank Indonesia (BI) bersama Bank Jateng Cabang Sragen.
Pemimpin Bank Jateng Cabang Sragen, Sutanti menjelaskan, untuk bisa mendapatkan 1 liter minyak goreng seharga Rp 1, ASN Sragen harus mengunduh aplikasi Bima mobile banking.
”Dalam aplikasi tersebut sudah ada fitur QRIS. Lewat aplikasi itu ASN tinggal transaksi Rp 1 untuk menebus minyak goreng 1 liter. Padahal harga minyak goreng 1 liter di pasaran Rp 15 ribu-Rp 16 ribu,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Baca: Minyakita, Minyak Goreng Harga Rp 14 Ribu Sudah Ada di Kudus
Alhasil, banyak ASN yang antre untuk mendaftar aplikasi ke pelayanan mobil kas keliling Bank Jateng. Kemudian mereka juga harus antre memindai kode batang atau QRIS di delapan stan yang disediakan bank pelat merah itu.
Hanya dalam waktu 20 menit, 1.500 liter minyak goreng ludes. Sebanyak 1.300 liter minyak goreng di antaranya disediakan Bank Jateng, sisanya dari Bank Indonesia.
Sutanti pun menegaskan, minyak goreng ini pancingan dari Bank Indonesia agar penggunaan QRIS meningkat. Dia mengatakan transaksi nontunai di Pemkab Sragen sudah jalan sehingga Bank Jateng sebagai pemegang kas daerah turut mendukung transaksi nontunai dengan QRIS.
”ASN dijadikan role model dalam program ini. Kebetulan Bank Jateng punya Bima Mobile yang di dalamnya ada fitur QRIS. Aplikasi Bima Mobile sudah di-upgrade ke versi 2. Momentum ini jadi sarana bagi ASN untuk memperbarui aplikasi mereka. Program tebus Rp1 untuk 1 liter minyak goreng ini hanya untuk pengguna baru QRIS,” ujarnya.
Baca: Jokowi Kaget Harga Minyak Goreng dan Kedelai di Karanganyar Melejit
Selama empat hari terakhir pengguna Bima Mobile, mata Sutanti, sudah mencapai 700 orang. Dengan program tebus murah 1.500 liter minyak goreng, pengguna Bima Mobile bertambah terus. Bank Jateng juga menginisiasi penggunaan QRIS di Pasar Bunder Sragen.
”Dengan QRIS lebih mudah, simpel, lebih keren, dan lebih kekinian karena kantongnya tidak tebal. Kalau dulu kantong tebal keren, sekarang kantong tipis lebih keren,” katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan QRIS merupakan teknologi pembayaran baru nontunai. Dia berharap semua ASN terbiasa dengan QRIS.
”Sragen memiliki indeks transaksi elektronik pemerintah daerah yang tinggi, yakni menempati rangking ke-8 dari 416 kabupaten di Indonesia. Tahun depan Sragen harus menjadi juara dalam transaksi digital,” harapnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Suber: Solopos.com