Polresta Solo Belum Terima Laporan Keraton Solo Kemalingan
Murianews
Selasa, 20 Desember 2022 16:03:46
Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menyatakan situasi Keraton Solo saat ini aman-aman saja. Ia pun mengakui polisi belum mendapat laporan resmi terkait pencurian di lingkungan keraton.
”Intinya untuk laporan-laporan kami menerima laporannya mengenai yang ditampar itu saja. Untuk (laporan) lain-lain tidak ada. Kami nanti panggil yang dilaporkan, dan perkembangannya nanti kami kabari,” ujarnya seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (20/12/2022).
Iwan menjelaskan pada prinsipnya polisi terbuka dan siap menerima setiap laporan dari masyarakat. Tapi bila memang tidak ada laporan masuk terkait dugaan pencurian di Keraton Solo, menurutnya, kepolisian juga tidak mau terkesan mencari-cari.
Baca: Tembok Keraton Solo Ambruk Pas Hari Lahir PB XII, Ada Pertanda Apa?”Ya namanya kita (polisi) kan kalau emang enggak ada (laporan) masa mau cari-cari. Kami merespons saja, kalau ada laporan ya kami tindaklanjuti. Tapi kalau memang tidak ada ya mau bagaimana,” katanya. Ihwal laporan dugaan penamparan, Iwan mengatakan sedang didalami.
Iwan berjanji akan menyampaikan perkembangan penanganan perkara itu lebih lanjut. ”Kami bekerja mulai dari penyelidikan, kami tindaklanjuti. Yang penting yang dilaporkan siapa, yang melaporkan siapa. Nanti kami update lagi untuk perkembangannya,” terangnya.
Disinggung rencana pemanggilan pihak-pihak terkait dalam laporan dugaan penamparan itu, Iwan menyebut belum mengarah ke sana. Sebab menurut dia laporan baru-baru saja disampaikan. “Belum, baru kemarin laporan ya,” urainya.
Menurut Iwan, polisi butuh waktu untuk mendalami laporan tersebut. Lebih jauh dia menegaskan stuasi dan kondisi di Keraton Solo aman-aman saja. Dia juga mengaku terjun langsung memantau dinamika di Keraton Solo pada Sabtu (17/12/2022) malam.
”Aman-aman ya. Saya malam Minggu di sana juga, aman-aman saja kok,” paparnya. Ditanya kemungkinan menempatkan personel untuk pengamanan Keraton Solo menyusul adanya kabar dugaan pencurian dan penganiayaan, menurut Iwan, tidak ada rencana itu. Sebab menurutnya Keraton Solo aman.
Baca: Kereta Kencana Keraton Solo Bakal Dihadirkan di Kirab HUT Pati”Wong enggak ada apa-apa. Wong keluarga semua. Tapi kalau nanti memang ada situasi yang membutuhkan pengamanan ya kami lakukan pengamanan,” tegas dia. Pun mengenai opsi mediasi atau dialog, Iwan menyerahkan hal itu ke pihak-pihak terkait di Keraton.Tapi pada prinsipnya dia siap bila memang mesti melakukan mediasi atau dialog dengan pihak-pihak di Keraton Solo. “Nanti, nanti kita lihat, terserah ininya mereka [pihak Keraton Solo] bagaimana ya. Kalau kami sih oke-oke saja, ndak masalah,” tutur dia.Kabar Keraton Solo dimasuki maling sempat menghebohkan publik pada akhir pekan lalu. Ditambah lagi adanya insiden dugaan penganiayaan berupa penamparan oleh GKR Timoer Rumbai Dewayani terhadap salah satu sentana dalem Keraton Solo. Kasus ini kemudian dibawa ke ranah hukum. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Solo – Kabar Keraton Solo dimasuki maling akhir pekan lalu hingga saat ini belum dilaporkan ke polisi. Hingga saat ini Polresta Solo mengaku baru menerima aduan dugaan penganiayaan berupa penamparan oleh GKR Timoer Rumbai Dewayani terhadap salah satu sentana dalem Keraton Solo.
Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menyatakan situasi Keraton Solo saat ini aman-aman saja. Ia pun mengakui polisi belum mendapat laporan resmi terkait pencurian di lingkungan keraton.
”Intinya untuk laporan-laporan kami menerima laporannya mengenai yang ditampar itu saja. Untuk (laporan) lain-lain tidak ada. Kami nanti panggil yang dilaporkan, dan perkembangannya nanti kami kabari,” ujarnya seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (20/12/2022).
Iwan menjelaskan pada prinsipnya polisi terbuka dan siap menerima setiap laporan dari masyarakat. Tapi bila memang tidak ada laporan masuk terkait dugaan pencurian di Keraton Solo, menurutnya, kepolisian juga tidak mau terkesan mencari-cari.
Baca: Tembok Keraton Solo Ambruk Pas Hari Lahir PB XII, Ada Pertanda Apa?
”Ya namanya kita (polisi) kan kalau emang enggak ada (laporan) masa mau cari-cari. Kami merespons saja, kalau ada laporan ya kami tindaklanjuti. Tapi kalau memang tidak ada ya mau bagaimana,” katanya. Ihwal laporan dugaan penamparan, Iwan mengatakan sedang didalami.
Iwan berjanji akan menyampaikan perkembangan penanganan perkara itu lebih lanjut. ”Kami bekerja mulai dari penyelidikan, kami tindaklanjuti. Yang penting yang dilaporkan siapa, yang melaporkan siapa. Nanti kami update lagi untuk perkembangannya,” terangnya.
Disinggung rencana pemanggilan pihak-pihak terkait dalam laporan dugaan penamparan itu, Iwan menyebut belum mengarah ke sana. Sebab menurut dia laporan baru-baru saja disampaikan. “Belum, baru kemarin laporan ya,” urainya.
Menurut Iwan, polisi butuh waktu untuk mendalami laporan tersebut. Lebih jauh dia menegaskan stuasi dan kondisi di Keraton Solo aman-aman saja. Dia juga mengaku terjun langsung memantau dinamika di Keraton Solo pada Sabtu (17/12/2022) malam.
”Aman-aman ya. Saya malam Minggu di sana juga, aman-aman saja kok,” paparnya. Ditanya kemungkinan menempatkan personel untuk pengamanan Keraton Solo menyusul adanya kabar dugaan pencurian dan penganiayaan, menurut Iwan, tidak ada rencana itu. Sebab menurutnya Keraton Solo aman.
Baca: Kereta Kencana Keraton Solo Bakal Dihadirkan di Kirab HUT Pati
”Wong enggak ada apa-apa. Wong keluarga semua. Tapi kalau nanti memang ada situasi yang membutuhkan pengamanan ya kami lakukan pengamanan,” tegas dia. Pun mengenai opsi mediasi atau dialog, Iwan menyerahkan hal itu ke pihak-pihak terkait di Keraton.
Tapi pada prinsipnya dia siap bila memang mesti melakukan mediasi atau dialog dengan pihak-pihak di Keraton Solo. “Nanti, nanti kita lihat, terserah ininya mereka [pihak Keraton Solo] bagaimana ya. Kalau kami sih oke-oke saja, ndak masalah,” tutur dia.
Kabar Keraton Solo dimasuki maling sempat menghebohkan publik pada akhir pekan lalu. Ditambah lagi adanya insiden dugaan penganiayaan berupa penamparan oleh GKR Timoer Rumbai Dewayani terhadap salah satu sentana dalem Keraton Solo. Kasus ini kemudian dibawa ke ranah hukum.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com