Kapolresta Imbau Gegeran di Keraton Solo Diselesaikan Kekeluargaan
Murianews
Sabtu, 24 Desember 2022 16:31:14
Hal itu diungkapkan Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi. Ia pun mengaku bersedia memediasi kedua belah pihak yang berseteru supaya bisa diselesaikan secara damai dan kepala dingin.
”Jika dalam keluarga adalah hambatan komunikasi, kami akan dorong agar ada komunikasi sebagai sesama anggota keluarga,” jelas Iwan seperti dikutip
Solopos.com.
Kendati begitu, Iwan mengatakan jika ada pihak mana pun yang melaporkan tindak pidana dalam kejadian di Keraton Solo tersebut, polisi juga siap menindaklanjuti secara yuridis formal. Untuk saat ini, fokus polisi adalah memastikan situasi di Keraton Solo baik-baik saja.
Baca: Gegeran di Keraton Solo, Putri PB XIII Terluka Kena PukulKapolresta mengaku belum bisa memastikan pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam keributan di Keraton Solo malam itu. Termasuk ada berapa orang yang terluka, seperti apa lukanya, dan bagaimana kondisi, semua itu masih perlu penyelidikan lebih lanjut.
”Tentunya kami akan menindaklanjuti dari mulai mengumpulkan fakta-fakta dan data. Kami selidiki sebenarnya ada apa, kemudian apa penyebabnya. Jika memang ada yang terlibat kami selidiki siapa. Nanti kami sampaikan lebih lanjut mengenai itu,” jelasnya.
Kapolresta menempatkan beberapa personel untuk berjaga di Keraton Solo. Namun, ia menegaskan hal itu hanya sebagai antisipasi dan memberikan rasa aman kepada pihak-pihak di internal Keraton.
Seperti dikabarkan sebelumnya, keributan terjadi di Keraton Solo yang mengakibatkan beberapa orang terluka. Salah satunya putri Paku Buwono (PB) XIII GRAy Devi Lelyana Dewi yang mengalami memar di tangannya.
Baca: Putri PB XIII Berencana Bawa Kasus Gegeran di Keraton Solo ke Ranah HukumKetua Eksekutif Lembaga Dewan Adat Keraton (LDA) Solo, KP Eddy Wirabhumi, membenarkan kejadian tersebut bermula saat ada 50-an orang datang dan memaksa untuk menutup pintu Kori Kamandungan.”Mereka bawa 50 orang lebih memaksa menutup pintu. Saat itu ada BRM Yudistira dan satu orang lagi yang memberi perlawanan hingga Yudis mengalami luka akibat dipukul,” jelas Eddy.Eddy mengatakan GRAy Devi Lelyana Dewi yang sedang berada di Keputren juga mengalami luka memar di tangan karena dipukul. Hal itu dikonfirmasi oleh Devi.Saat ditemui wartawan, Devi menunjukkan lengan kirinya yang memar. Ia mengaku dipukul menggunakan bambu saat berusaha mempertahankan agar pintu Jolotundo tidak ditutup dan dikunci.Di sisi lain, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat, menyebut keributan malam itu merupakan penyerangan terhadap abdi dalem simpatisan dari warga. Ia menyebut ada lima orang abdi dalem yang terluka dan dibawa ke rumah sakit untuk observasi. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Solo – Kasus gegeran di Keraton Solo Jumat (23/12/2022) malam diharapkan untuk bisa diselesaikan kekeluargaan. Hal ini mengingat pihak-pihak yang berseteru dalam keraton adalah keluarga.
Hal itu diungkapkan Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi. Ia pun mengaku bersedia memediasi kedua belah pihak yang berseteru supaya bisa diselesaikan secara damai dan kepala dingin.
”Jika dalam keluarga adalah hambatan komunikasi, kami akan dorong agar ada komunikasi sebagai sesama anggota keluarga,” jelas Iwan seperti dikutip
Solopos.com.
Kendati begitu, Iwan mengatakan jika ada pihak mana pun yang melaporkan tindak pidana dalam kejadian di Keraton Solo tersebut, polisi juga siap menindaklanjuti secara yuridis formal. Untuk saat ini, fokus polisi adalah memastikan situasi di Keraton Solo baik-baik saja.
Baca: Gegeran di Keraton Solo, Putri PB XIII Terluka Kena Pukul
Kapolresta mengaku belum bisa memastikan pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam keributan di Keraton Solo malam itu. Termasuk ada berapa orang yang terluka, seperti apa lukanya, dan bagaimana kondisi, semua itu masih perlu penyelidikan lebih lanjut.
”Tentunya kami akan menindaklanjuti dari mulai mengumpulkan fakta-fakta dan data. Kami selidiki sebenarnya ada apa, kemudian apa penyebabnya. Jika memang ada yang terlibat kami selidiki siapa. Nanti kami sampaikan lebih lanjut mengenai itu,” jelasnya.
Kapolresta menempatkan beberapa personel untuk berjaga di Keraton Solo. Namun, ia menegaskan hal itu hanya sebagai antisipasi dan memberikan rasa aman kepada pihak-pihak di internal Keraton.
Seperti dikabarkan sebelumnya, keributan terjadi di Keraton Solo yang mengakibatkan beberapa orang terluka. Salah satunya putri Paku Buwono (PB) XIII GRAy Devi Lelyana Dewi yang mengalami memar di tangannya.
Baca: Putri PB XIII Berencana Bawa Kasus Gegeran di Keraton Solo ke Ranah Hukum
Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat Keraton (LDA) Solo, KP Eddy Wirabhumi, membenarkan kejadian tersebut bermula saat ada 50-an orang datang dan memaksa untuk menutup pintu Kori Kamandungan.
”Mereka bawa 50 orang lebih memaksa menutup pintu. Saat itu ada BRM Yudistira dan satu orang lagi yang memberi perlawanan hingga Yudis mengalami luka akibat dipukul,” jelas Eddy.
Eddy mengatakan GRAy Devi Lelyana Dewi yang sedang berada di Keputren juga mengalami luka memar di tangan karena dipukul. Hal itu dikonfirmasi oleh Devi.
Saat ditemui wartawan, Devi menunjukkan lengan kirinya yang memar. Ia mengaku dipukul menggunakan bambu saat berusaha mempertahankan agar pintu Jolotundo tidak ditutup dan dikunci.
Di sisi lain, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat, menyebut keributan malam itu merupakan penyerangan terhadap abdi dalem simpatisan dari warga. Ia menyebut ada lima orang abdi dalem yang terluka dan dibawa ke rumah sakit untuk observasi.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com