Rabu, 19 November 2025


Motifnya pun beragam mulai dari perselingkuhan, sakit hati, hingga dendam. Pelaku tak sungkan membunuh korbannya dengan keji termasuk memutilasi hingga membakarnya hidup-hidup.

Murianews.com merangkum setidaknya ada lima kasus berdarah paling menggemparkan di Jawa Tengah. Berikut kasusnya:

1. PNS Saksi Kunci Kasus Korupsi Ditemukan Terbakar Tanpa Kepala

[caption id="attachment_315017" align="alignleft" width="880"] Penemuan mayat dan motor hangus terbakar di Marina, Semarang, Kamis (8/9/2022). (detikJateng/Istimewa)[/caption]

Seorang PNS Bapenda Kota Semarang Iwan Boedi Prasetyo (51) ditemukan tewas terbakar di Kawasan Pantai Marina tanpa kepala, Kamis (8/9/2022) malam. Kasus itu membuat geger Jawa Tengah mengingat Iwan Boedi merupakan saksi kunci kasus korupsi di Kota Semarang.

Sebelum ditemukan tewas terbakar tanpa kepala, sebenarnya Iwan Boedi sudah dinyatakan hilang sejak 24 Agustus 2022. Ia hilang tepat satu hari sebelum ia diharuskan memberikan  keterangan ke Polda Jateng.

Sesuai rencana, Iwan Boedi akan dimintai keterangan terkait anggaran sertifikasi delapan bidang lahan yang diserahkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di wilayah Kecamatan Mijen.

Kasus itu bergulir setelah ada aduan dari Aliansi Masyarakat Kota Semarang pada April 2022 tentang dugaan tindak pidana korupsi di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang tahun 2010 lalu.

Baca: Pemprov Jateng Pecat 2 Pegawai Honorer Mesum dalam Mobil di Marina

Berdasarkan keterangan lisan yang diperoleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah Iwan Boedi mengakui terdapat anggaran yang tidak terserap dalam sertifikasi delapan bidang lahan milik PT KAL kepada Pemkot Semarang.

”Dari penjelasannya tidak terserap karena alasan teknis dan almarhum sudah bersedia memberikan keterangan pada 25 Agustus 2022,” kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy kala itu.

Namun, lanjut dia, pada hari yang sudah dijadwalkan itu Iwan Boedi tidak pernah datang dan kemudian dilaporkan hilang hingga mayatnya ditemukan di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Kamis (8/9/2022).

Polda Jateng langsung bergerak cepat. Mereka pun memeriksa sejumlah saksi dari keluarga dan rekan kerja korban. Terbaru, Polda Jateng berkerja sama dengan Polisi Militer dan memeriksa dua prajurit TNI sebagai saksi.

Danpom Kodam IV Diponegoro Kolonel CPM Rinoso Budi menyebutkan, dua prajurit TNI tersebut diketahui berpangkat Bintara dan Perwira. Keduanya merupakan orang dekat Mantan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip.

Meski begitu, kasus tersebut belum ada titik terang. Hingga saat ini kasus tersebut masih berlanjut di Polda Jateng.

2. TNI Semarang Otaki Pembunuhan Berencana Istri

[caption id="attachment_305220" align="alignleft" width="880"] Peti jenazah Kopda M dibawa keluar setelah proses autopsi di RS Bhayangkara Semarang untuk dimakamkan di Kendal, Kamis (28/7/2022). (Antara/IC Senjaya)[/caption]

Kasus berdarah selanjutnya, adalah percobaan pembunuhan berencana kepada istri sendiri yang diotaki oleh oknum anggota TNI Kopda Muslimin. Kasus percobaan pembunuhan tersebut dengan menyewa pembunuh bayaran.

Kasus ini terjadi Senin (18/7/2022) lalu. Kopda Muslimin tega menyewa empat pembunuh bayaran untuk melakukan penembakan kepada istri sahnya berinisial R (34) lantaran diduga terlibat asmara dengan perempuan lain dengan imbalan Rp 120 juta.

Penembakan itupun dilakukan di depan rumah saat korban R pulang dari menjemput anaknya. Saat itu pembunuh bayaran diminta untuk menembak kepala korban. Sayangnya, mereka tak tega dan menmbak tubuh korban yang berusaha melindungi sang anak. Sayang, korban R berhasil selamat.

Baca: Visum Keluar, Kopda M Otak Penembakan Istri di Semarang Tewas Minum Sianida

Kasus penembakan itupun terbongkar. Keempat pembunuh bayaran serta penyedia senjata api tertangkap. Saat proses penangkapan keempatnya Kopda Muslimin menghilang. Hal itu seolah membenarkan keterangan keempat pembunuh bayaran terkait otak pembunuhan berencana tersebut Kopda Muslimin.

Setelah sepekan dari kejadian, atau tepatnya tanggal 29 Juli 2022 Kopda Muslimin ditemukan meninggal saat pulang ke rumah orang tuanya di Kendal setelah menenggak racun.

Kopda Muslimin pun dianggap bersalah dan dipecat dengan tidak hormat dati TNI. Saat pemakaman, jenazah Kopda Muslimin pun tak dimakamkan dengan prosesi militer.

Meski Kopda Msulimin meninggal, kasus percobaan pembunuhan berencana dengan tersangka para pembunuh bayaran tersebut masih berlanjut.

3. Bidan Sweetha dan Sang Anak, Dibunuh Kekasih Mayat Dibuang di Kolong Tol

[caption id="attachment_283277" align="alignleft" width="880"] Polisi reka ulang kasus pembunuhan bidan Sweetha yang jenazahnya dibuang di kolong Tol Semarang, Kamis (7/4/2022). (Detik.com/Angling Adhitya Purbaya)[/caption]

Kasus selanjutnya adalah pembunuhan Bidan Sweetha dan anaknya yang masih berusia lima tahun. Kasus ini sempat menggemparkan publik karena terbilang sadis.

Bidan Sweetha Kusuma Gatra Subandriya (32) ini meregang nyawa di tangan kekasihnya sendiri Dony Christiawan Eko Wahyudi (31). Awal mula kasus ini terbongkar kasus ini saat tubuh Sweetha ditemukan oleh warga di kolong Tol Semarang.

Saat ditemukan tubuh tersebut sudah membusuk dan nyaris tinggal kerangka. Dari lokasi penemuan mayat itu, beberapa kilometer juga ditemukan kerangka anak berusia sekitar lima tahun. Belakangan diketahui kerangka anak itu merupakan anak Sweetha bernama Muhammad Faeyza Alfarisqi.Baca: Peragakan 30 Adegan, Bidan Sweetha Ternyata Dibunuh Usai BercintaTemuan itu langsung mengarah ke orang dekat bidan Sweetha, Dony. Untuk menghilangkan kecurigaan polisi Dony sempat membuat laporan orang hilang atas nama Bidan Sweetha. Namun, alibi tersebut terbongkar.Kepada petugas, Dony mengaku membunuh sang anak terlebih dahulu. Pembunuhan itu juga terbilang keji. Anak lima tahun itu disiksa dan dibiarkan kelaparan hingga meninggal saat dititipkan kepada pelaku. Akhirnya, tanggal 19 Februari 2022 anak malang itu meninggal. Bukannya dimakamkan jenazah anak tersebut dibuang dari jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen KM 425.Sebelumnya Sweetha tak menaruh curiga. Lama kelamaan, ia pun terus bertanya keberadaan sang anak. Sepulang kerja, Dony pun menghabisi Sweetha karena tak tahan dengan pertanyaan keberadaan sang anak.Sweetha dihabisi usai ngamar bareng di salah satu hotel di Semarang. Mayat Sweetha pun dibuang di kolong tol. Atas perbuatannya itu, Dony yang juga nakes di salah satu RS di Semarang itu divonis penjara seumur hidup.4. Siswa SMP di Magelang Bunuh Teman Sekolah Gara-Gara HP[caption id="attachment_188000" align="alignleft" width="880"] Ilustrasi[/caption]Kasus selanjutnya berasal dari Magelang. Seorang siswa SMP berusia 15 tahun tega membunuh temannya sendiri berusia 13 tahun karena handphone. Kasus ini terjadi 3 Agustus 2022 lalu.Awalnya, korban sempat dicari keluarga lantaran tak pulang ke rumah setelah pamit ke kebun. Sebelumnya korban pamit ke kebun bersama pelaku yang juga masih punya hubungan kerabat dengan korban.Saat ditanya keluarga, pelaku mengaku korban sudah pulang terlebih dahulu. Keluarga yang tak menaruh curiga pun percaya dengan keterangan pelaku.Baca: Study Tour ke Bali, Sejumlah Siswa dari Dua SMP di DIY Alami KesurupanSetelah itu, keluarga korban bersama warga mencari ke kebun kopi. Setelah mencari seharian sang kepala desa pun memberi informasi ke kepolisian. Akhirnya, 4 Agustus 2022 jenazah ditemukan di jurang di kebun kopi.Saat ditemukan korban ditemukan sejumlah luka hingga akhirnya diautopsi. Dari situ, pelaku akhirnya ditangkap. Kepada petugas, pelaku mengaku tega menghabisi temannya tersebut lantaran malu saat aksinya mencuri HP korban diketahui.Atas dasar itu, ia merencanakan pembunuhan supaya pencurian tersebut tidak tersebar.5. Pria Magelang Bunuh Pacar karena Dituntut Nikah[caption id="attachment_277123" align="alignleft" width="880"] Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun saat menggelar jumpa pers kasus pembenuhan wanita asal Bekasi yang mayatnya ditemukan di sungai. (Humas Polres Magelang)[/caption]Seorang pria berinisial MB (41), warga Desa Dawung, Kecamatan Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah tega membunuh pacarnya sendiri RY (48) asal Bekasi setelah dituntut nikah. Hal itu dilakukan lantaran ia gelap mata dan tak bisa melangsungkan pernikahan karena sudah beristri.Untuk membuat alibi korban meninggal kecelakaan, pelaku membunuh korban di sungai. Mayat korban akhirnya ditemukan di Kali Bolong Dusun Njurip, Desa Ngasem, Kecamatan Tegalrejo, Magelang.Meski begitu, polisi yang curiga dengan mayat korban akhirnya mengarah ke pembunuhan. Bermodal akun sosialnya, pelaku akhirnya ditangkap.Kepada petugas, pelaku sebelumnya menghubungi korban untuk diajak ke magelang, Rabu pagi (23/2/2022) lalu. Tersangka mendatangi rumah korban lalu keduanya pergi ke Magelang dengan motor milik korban.Baca: Ngaku Bujangan, Pria Beristri di Magelang Bunuh Pacar Gegara Dituntut NikahPada hari Kamis, 24 Februari 2022 tersangka dan korban tiba di Magelang dan langsung ke Candi Borobudur, kemudian keduanya menginap di Hotel di Secang.Setelah itu, Jumat (25/2/2022) sekira pukul 07.00 WIB, tersangka mengajak korban ke Sungai Bolong di Dusun Tumbu, Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo untuk mandi. Namun korban tidak mandi hanya cuci muka.Setelah itu, keduanya pergi ke Taman Kyai Langgeng. Kemudian tersangka kembali mengajak korban mandi di Sungai tadi untuk mandi. Di sungai tersebut korban mandi sambil membuka pakaian dan perhiasan yang dipakai.Saat korban lengah, tersangka memukul korban dengan batu dari belakang sebanyak dua kali, setelah korban tidak sadar. Tersangka mendorong korban ke Sungai agar jenazahnya hanyut sembari membuang pakaian korban ke sungai.Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan diancam hukuman mati atau seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20 tahun. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Detik.com, Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler