Tak Ada Pesta Lampion saat Pergantian Tahun di Borobudur, Ini Alasannya
Murianews
Selasa, 27 Desember 2022 12:55:12
Dirut PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Edy Setijono menjelaskan, tidak digelarnya pesta lampion diputuskan lantaran pihaknya melihat situasi yang belum kembali normal.
”Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para wisatawan, masyarakat yang biasa merayakan Tahun Baru di Borobudur dengan pesta lampion, karena memang kondisinya belum sepenuhnya kembali normal,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (27/12/2022).
Pihaknya berharap untuk tahun depan bisa melakukan pesta lampion seperti 2018 lalu. Apalagi, sejak 2019 hingga saat ini peta lampion belum pernah digelar kembali.
Baca: 2 Tahun Vakum, Ganjar Terbangkan Lampion di Dieng Culture FestivalEdy mengatakan PT TWC menetapkan masa libur Natal dan Tahun Baru 2023 pada 24 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023.
”Jadi kita
prepare hal-hal yang sekiranya bisa memenuhi satu harapan, menghadirkan wisatawan yang aman dan nyaman di destinasi kita,” tuturnya.
Selama libur Nataru, Edy menargetkan kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur sebanyak 166.843 wisatawan. Dari jumlah itu, pihaknya memprediksi puncak kunjungan terjadi pada 1 Januari 2023.
”Puncak kunjungan diprediksi akan terjadi pada 1 Januari 2023, tepat saat momen Tahun Baru yaitu sebesar 24.372 wisatawan,” jelasnya.Tahun baru di Borobudur pada 2023 ini dengan meniadakan pesta lampion, manajemen PT TWC mengganti dengan sejumlah atraksi budaya dan kesenian seperti tarian.Atraksi seni budaya sebagai bagian tahun baru di Borobudur itu sekaligus sebagai antisipasi untuk memecah wisatawan agar tidak berkerumun di satu tempat.Direncanakan atraksi seni budaya akan ditempatkan di lima lokasi yakni main gate (gerbang utama), councourse, marga utama, sekitar Taman Lumbini, dan jalur keluar wisatawan.”Selain untuk menarik perhatian wisatawan, atraksi ini juga berfungsi menyebar dan memecah kerumunan pada tahun baru di Borobudur. Karena, konsen kami pada prokes jangan sampai masa libur Nataru ini, yang merupakan tahun pertama proses kunjungan di akhir tahun malah terjadi kerumunan,” ungkapnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Magelang – Malam pergantian tahun di Taman Wisata Candi Borobudur tahun ini kembali tak akan dihiasi pesta lampion. Hal ini setelah pihak manajemen memutuskan kembali absen menggelar pesta lampion dengan mempertimbangkan segala aspek.
Dirut PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Edy Setijono menjelaskan, tidak digelarnya pesta lampion diputuskan lantaran pihaknya melihat situasi yang belum kembali normal.
”Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para wisatawan, masyarakat yang biasa merayakan Tahun Baru di Borobudur dengan pesta lampion, karena memang kondisinya belum sepenuhnya kembali normal,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (27/12/2022).
Pihaknya berharap untuk tahun depan bisa melakukan pesta lampion seperti 2018 lalu. Apalagi, sejak 2019 hingga saat ini peta lampion belum pernah digelar kembali.
Baca: 2 Tahun Vakum, Ganjar Terbangkan Lampion di Dieng Culture Festival
Edy mengatakan PT TWC menetapkan masa libur Natal dan Tahun Baru 2023 pada 24 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023.
”Jadi kita
prepare hal-hal yang sekiranya bisa memenuhi satu harapan, menghadirkan wisatawan yang aman dan nyaman di destinasi kita,” tuturnya.
Selama libur Nataru, Edy menargetkan kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur sebanyak 166.843 wisatawan. Dari jumlah itu, pihaknya memprediksi puncak kunjungan terjadi pada 1 Januari 2023.
”Puncak kunjungan diprediksi akan terjadi pada 1 Januari 2023, tepat saat momen Tahun Baru yaitu sebesar 24.372 wisatawan,” jelasnya.
Tahun baru di Borobudur pada 2023 ini dengan meniadakan pesta lampion, manajemen PT TWC mengganti dengan sejumlah atraksi budaya dan kesenian seperti tarian.
Atraksi seni budaya sebagai bagian tahun baru di Borobudur itu sekaligus sebagai antisipasi untuk memecah wisatawan agar tidak berkerumun di satu tempat.
Direncanakan atraksi seni budaya akan ditempatkan di lima lokasi yakni main gate (gerbang utama), councourse, marga utama, sekitar Taman Lumbini, dan jalur keluar wisatawan.
”Selain untuk menarik perhatian wisatawan, atraksi ini juga berfungsi menyebar dan memecah kerumunan pada tahun baru di Borobudur. Karena, konsen kami pada prokes jangan sampai masa libur Nataru ini, yang merupakan tahun pertama proses kunjungan di akhir tahun malah terjadi kerumunan,” ungkapnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com