Guru Ngaji dan Madin di Jateng Terima Insentif Rp 1,2 Juta
Murianews
Kamis, 29 Desember 2022 19:18:22
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, menyebutkan insentif kepada guru ngaji dan guru madin itu merupakan komitmen untuk menyejahterakan pengajar keagamaan. Program ini pun sudah digulirkan sejak 2019 dan tiap tahun penerima insentifnya terus bertambah.
Pada 2019 lalu ada sekitar 171.131 guru ngaji dan guru madin yang menerima insentif. Kemudian di tahun 2020 meningkat menjadi 204.125 orang dan pada 2021 menjadi 205.655 orang.
Ganjar mengaku di akhir tahun 2022, pihaknya akan melakukan percepatan serapan anggaran agar insentif tersalurkan.
”Akhir tahun kita genjot semua. Pokoknya OPD [organisasi perangkat daerah] yang masih merah, belum selesai, kita genjot. Beberapa hal yang bisa kita kejar, bisa kita kejar, termasuk eksekusi itu (insentif guru ngaji dan madin),” ujar Ganjar, Kamis (29/12/2022).
Ganjar mengatakan penyerapan anggaran tidak sulit dilakukan dengan birokrasi profesional. Dalam dua pekan terakhir, ia pun mengeklaim terus menggenjot penyerapan anggaran dari program-program lain.
Ganjar mengatakan penyerapan anggaran tidak sulit dilakukan dengan birokrasi profesional. Dalam dua pekan terakhir, ia pun mengeklaim terus menggenjot penyerapan anggaran dari program-program lain.”Maka kita kejar ini masih ada beberapa hari. Jadi sudah dua pekan ini setiap hari mengejar itu, serapan anggaran termasuk pendapatan,” ujar Ganjar.Ganjar menyebut penyerapannya sudah hampir rampung. Ia mengungkapkan, saat ini penyerapan sudah mencapai lebih dari 80 persen dan pendapatan di angka sekitar 97 persen. Ganjar akan memaksimalkan waktu tersisa untuk memaksimalkan serapan anggaran. Penulis: SupriyadiEditor: Supriyadi
Murianews, Semarang – Sebanyak 206.302 guru ngaji dan guru madin di Jawa Tengah (Jateng) menerima insentif sebesar Rp 1,2 juta. Jumlah insentif tersebut diberikan setiap satu tahun dengan menghabiskan total anggaran Rp 247,6 miliar.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, menyebutkan insentif kepada guru ngaji dan guru madin itu merupakan komitmen untuk menyejahterakan pengajar keagamaan. Program ini pun sudah digulirkan sejak 2019 dan tiap tahun penerima insentifnya terus bertambah.
Pada 2019 lalu ada sekitar 171.131 guru ngaji dan guru madin yang menerima insentif. Kemudian di tahun 2020 meningkat menjadi 204.125 orang dan pada 2021 menjadi 205.655 orang.
Ganjar mengaku di akhir tahun 2022, pihaknya akan melakukan percepatan serapan anggaran agar insentif tersalurkan.
”Akhir tahun kita genjot semua. Pokoknya OPD [organisasi perangkat daerah] yang masih merah, belum selesai, kita genjot. Beberapa hal yang bisa kita kejar, bisa kita kejar, termasuk eksekusi itu (insentif guru ngaji dan madin),” ujar Ganjar, Kamis (29/12/2022).
Ganjar mengatakan penyerapan anggaran tidak sulit dilakukan dengan birokrasi profesional. Dalam dua pekan terakhir, ia pun mengeklaim terus menggenjot penyerapan anggaran dari program-program lain.
”Maka kita kejar ini masih ada beberapa hari. Jadi sudah dua pekan ini setiap hari mengejar itu, serapan anggaran termasuk pendapatan,” ujar Ganjar.
Ganjar menyebut penyerapannya sudah hampir rampung. Ia mengungkapkan, saat ini penyerapan sudah mencapai lebih dari 80 persen dan pendapatan di angka sekitar 97 persen. Ganjar akan memaksimalkan waktu tersisa untuk memaksimalkan serapan anggaran.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi