Kamis, 20 November 2025


Bupati Klaten Sri Mulyani menegaskan penolakannya terhadap rencana pengembangan jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Kota Solo karena rencana itu bakal menggilas puluhan hektare (ha) sawah di Klaten.

”Saya tidak setuju. Pertimbangan bahwa jalan tol PSN (proyek tol Solo-Jogja) sudah menggunakan sawah di Klaten 300 ha. Nanti kalau ada tol lingkar selatan mengurangi sawah lagi. Kasihan anak-cucu kita nanti mau makan apa kalau lahan pertanian digunakan untuk tol terus,” kata Mulyani seperti dilansir Solopos.com.

Baca: Laka Karambol di Tol Solo-Ngawi, 1 Meninggal

Mulyani mengatakan saat ini lahan sawah dilindungi (LSD) di Kabupaten Bersinar berkurang untuk kepentingan industri serta permukiman. Dia berharap luas lahan pertanian terutama lahan sawah dilindungi tak terus berkurang.

”LSD Klaten sudah berkurang banyak untuk industri, permukiman, dan bermacam-macam. Iya, akan lebih baik jalur yang ada diperlebar saja, diperbaiki saja,” ungkap dia.

Ia menyebutkan, berdasarkan rencana awal, pembangunan tol tersebut akan melewati delapan desa yang berada di Kecamatan Polanharjo, Delanggu, dan Wonosari.

Saat ini, rencana pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan itu baru tahapan studi kelayakan atau feasibility study (FS).

Penolakan serupa juga diungkapkan Bupati Karanganyar Juliyatmono. Ia menyatakan tidak setuju dengan konsep jalan tol dalam rencana pembangunan jalur lingkar timur-selatan Kota Solo.
Menurutnya, jalan tol justru akan mematikan ekonomi di wilayah sekitar yang dilalui jalan tersebut. Ia mengaku lebih menyetujui konsep pembangunan jalan lingkar atau ring road, saja.Baca: Jalan Tol di Pati Berpotensi Lalui Daerah Rawan Banjir”Sekitar Soloraya saya berharap itu yang jalur lingkar. Tidak boleh seperti pembangunan jalan tol,” kata Yuli.Menurutnya pembangunan dengan konsep jalan tol akan mematikan perekonomian warga yang dilewati jalur tersebut. ”Sawah dilewati jalan lingkar lebih produktif. Tapi kalau pintu tol ketutup temboknya, jalan tol, itu mati. Konsep itu ya kalau nanti diskusi yang kita usulkan untuk memperdaya potensi itu,” ungkapnya.Meskipun tidak sependapat, dia menyebut jika jalan lingkar pengelolaannya sama dengan jalan tol. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler