Rabu, 19 November 2025


Dalam pertemuan yang digelar di Sasana Narendra Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Gosti Moeng juga dikabarkan sempat meminta maaf

Praktis permintaan maaf tersebit diharapkan menjadi akhir konflik internal yang berlangsung sejak 2012 lalu. Selama 10 tahun terakhir itu, kakak beradik putra-putri PB XII tersebut tidak melakukan pembicaraan.

Baca: Soal Gegeran di Keraton Solo, Ganjar: Mbok Duduk Bareng

Melansir Solopos.com, Gusti Moeng menjelaskan ia datang bersama Kanjeng Gusti Ayu Hernny selaku mediator yang juga kerabat Keraton Solo sekitar pukul 15.30 WIB.

Mereka bertemu Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram sebelum bertemu dengan PB XIII. Selanjutnya Gusti Moeng bersama Kanjeng Gusti Ayu Hernny bertemu dengan PB XIII yang saat didampingi Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono.

Mereka melakukan pertemuan sekitar 1 jam. Berdasarkan foto yang bereda, PB XIII, Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono, Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, Gusti Moeng, dan Kanjeng Gusti Ayu Hernny sempat melakukan swafoto.

PB XIII duduk di kursi, sementara Gusti Moeng, KGPAA Hamengkunegoro, dan Prameswari di belakangnya. Gusti Moeng mengaku menghadap PB XIII  untuk meminta maaf serta memohon agar bisa bekerja kembali bersama-sama untuk melestarikan Keraton Solo.

Konflik yang selama ini terjadi menurutnya harus disudahi. ”Saya yang dianggap salah minta maaf dan semua ini harus disudahi. Yang utama menjalankan pesan Sinuhun ke XII bersama menjaga Keraton. Mangga Keraton bisa lestari sampai akhir zaman. Beliau manthuk-manthuk gitu,” katanya kepada wartawan seusai pertemuan.
Baca: Gegeran di Keraton Solo, Putri PB XIII Terluka Kena PukulDalam pertemuan tersebut juga sudah mencapai kesepakatan. ”Intinya bahwa saya masuk Keraton enggak mau ngapa-ngapain. Saya mau kembali bekerja, saya punya tanggung jawab yang besar untuk melestarikan Keraton ini sesuai dhawuhnya Sinuwun Bapak [PB XII],” paparnya.Menurut Moeng, pada pertemuan sore itu sempat ada yang tidak memahami LDA namun Gusti Moeng berusaha menjelaskan supaya memahami LDA. LDA ikut memayungi Keraton Solo. Ia mengatakan jangan sampai ada perasaan tidak baik terhadap LDA.Ia mengatakan periode tidak melakukan pembicaran dengan PB XIII sejak 2012. Selanjutnya Gusti Moeng tidak boleh masuk kompleks Keraton Solo sejak 2017.”Kami berkali-kali mbludhus meminta polisi yang mengikuti saya masuk. Saya ngomong hanya ingin ketemu Sinuhun,” ujarnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler