Rabu, 19 November 2025


Bustanul (52) pedagang ikan segar Pusat Ikan dan Kampung Seafood Resto (PIKSR) Lalung Karanganyar mengatakan langkanya stok ikan laut ini tak lepas dari banyaknya nelayan yang enggan melaut karena ombak tinggi.

”Sudah seminggu ini pasokan tersendat. Ombak besar membuat pencari ikan tak melaut,” kata dia, Rabu (4/1/2023).

Dia menjelaskan, nelayan pantai selatan Jawa berhenti melaut sampai menunggu cuaca kembali bersahabat. Ikan laut seperti pari, cumi-cumi, tongkol, dan kakap merah untuk sementara ini tak tersedia. Sekarang tinggal kerang, udang, bandeng dan tuna.

Saat ini pasokan ikan dari suplier di Balekambang Solo. Lantaran barang terbatas, tak semua suplier bisa memasok ke semua pedagang eceran.

”Stok yang ada hanya ikan beku dari pantai utara Jawa,” katanya.

Tak hanya ikan laut, kematian massal ikan air tawar di penangkaran Waduk Kedung Ombo (WKO) juga berdampak pada seretnya suplai ke pedagang. Lantaran pasokan ikan laut terbatas, harga jual ikan jadi terkerek naik.

Rata-rata harga ikan naik Rp 2.000-Rp 3.000 per kilogram (kg). Harga udang misalnya, kini menjadi Rp 85.000-Rp 90.000 per kg. Lalu cumi-cumi Rp 80.000 per kg, kerang hijau Rp 18.000 per kg.Pemilik PIKSR Lalung, Eko Kristanto, mengatakan pembelian ikan segar masih ramai. Kenaikan harga juga masih dalam batas normal. Diakuinya ikan segar hasil laut memang berkurang akibat cuaca buruk.”Ikan masih dipasok dari nelayan di pantai utara. Hanya memang distribusinya sedikit terhambat karena banjir di sana,” katanya.Eko mengatakan para pedagang ikan di PIKSR Lalung bebas menjalin kemitraan dengan suplier mana pun untuk memperoleh barang. Pada malam pergantian tahun kemarin, para pedagang panen hingga kehabisan barang sejak sore. Padahal biasanya jualan sampai malam hari. Namun sejak sore di hari pergantian tahun kemarin, kehabisan barang karena tingginya permintaan. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler