Gibran Minta Maaf Tak Ada Anggaran Revitalisasi Keraton Solo
Murianews
Kamis, 5 Januari 2023 13:30:29
Menurut Gibran, perdamaian antara dua kubu yang bertikai di internal Keraton Solo sedikit terlambat. Pasalnya rekonsiliasi terjadi saat APBN maupun APBD 2023 sudah digedok.
Akibatnya, rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya untuk merevitalisasi Keraton pun tak bisa ditindaklanjuti karena anggarannya sudah dialihkan untuk kebutuhan lain.
Baca: Akhiri Konflik Keraton Solo, Gusti Moeng Minta Maaf ke PB XIII”Maaf. Semuanya serbatelat. Mulai dari nol lagi enggak masalah,” ujarnya seperti dikutip
Solopos.com.
Sebelumnya, pada Agustus 2021 lalu, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, sempat berkunjung ke Keraton Solo untuk melihat kondisi bangunan cagar budaya itu.
Kunjungan itu sebagai tindak lanjut pengajuan bantuan revitalisasi sejumlah bangunan oleh Mahamenteri Keraton Solo KGPHPA Tedjowulan pada 2018. Detail engineering design (DED) sudah disusun saat itu yang menelan anggaran sekitar Rp 2 miliar.
Dalam revitalisasi itu, setidaknya ada 17 bangunan atau bagian bagian bangunan yang diajukan ke Kementerian PUPR. Di antaranya ada Dalem Sasana Mulya, Panggung Sangga Buwana, Sitihinggil, Pagelaran, Alun-Alun Utara dan Selatan.
Baca: Soal Gegeran di Keraton Solo, Ganjar: Mbok Duduk Bareng
Total anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi belasan bangunan itu diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Namun, kondisi internal Keraton Solo saat itu yang masih terbelit konflik membuat pemerintah gamang untuk mengucurkan dana.Kini, dua kubu yang bertikai yakni Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo GKR Wandansari alias Gusti Moeng dan PB XIII sudah berdamai setelah bertemu pada Selasa (3/1/2023) sore.Sayangnya perdamaian itu terjadi setelah APBN dan APBD 2023 digedok sehingga tidak mungkin mengalokasikan anggaran untuk revitalisasi Keraton Solo.Gibran Rabu (4/1/2023) sempat mengundang keluarga Keraton Solo untuk pertemuan sekaligus makan siang di Loji Gandrung. Dalam pertemuan itu, Gibran menyampaikan visi serta prioritas pembangunan Pemkot Solo kepada keluarga Keraton.”Saya sampaikan juga, ini sudah 2023 tanggal 4 Januari, artinya semua (anggaran) sudah digedok. Nanti bisa dibicarakan lagi karena sudah digedok semua, sudah dialokasikan semua,” jelasnya.Ia menjelaskan Pemkot Solo akan mencari solusi pendanaan dengan mencarikan investor baru atau sumber dana hibah lainnya. Yang jelas, Gibran menegaskan tidak ingin jika setelah direvitalisasi bangunannya menjadi bagus, keluarga Keraton Solo berkonflik lagi. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Solo — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta maaf karena tidak ada anggaran baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk revitalisasi Keraton Solo. Alasannya anggaran baik dari APBD ataupun APBN sudah digedok.
Menurut Gibran, perdamaian antara dua kubu yang bertikai di internal Keraton Solo sedikit terlambat. Pasalnya rekonsiliasi terjadi saat APBN maupun APBD 2023 sudah digedok.
Akibatnya, rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya untuk merevitalisasi Keraton pun tak bisa ditindaklanjuti karena anggarannya sudah dialihkan untuk kebutuhan lain.
Baca: Akhiri Konflik Keraton Solo, Gusti Moeng Minta Maaf ke PB XIII
”Maaf. Semuanya serbatelat. Mulai dari nol lagi enggak masalah,” ujarnya seperti dikutip
Solopos.com.
Sebelumnya, pada Agustus 2021 lalu, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, sempat berkunjung ke Keraton Solo untuk melihat kondisi bangunan cagar budaya itu.
Kunjungan itu sebagai tindak lanjut pengajuan bantuan revitalisasi sejumlah bangunan oleh Mahamenteri Keraton Solo KGPHPA Tedjowulan pada 2018. Detail engineering design (DED) sudah disusun saat itu yang menelan anggaran sekitar Rp 2 miliar.
Dalam revitalisasi itu, setidaknya ada 17 bangunan atau bagian bagian bangunan yang diajukan ke Kementerian PUPR. Di antaranya ada Dalem Sasana Mulya, Panggung Sangga Buwana, Sitihinggil, Pagelaran, Alun-Alun Utara dan Selatan.
Baca: Soal Gegeran di Keraton Solo, Ganjar: Mbok Duduk Bareng
Total anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi belasan bangunan itu diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Namun, kondisi internal Keraton Solo saat itu yang masih terbelit konflik membuat pemerintah gamang untuk mengucurkan dana.
Kini, dua kubu yang bertikai yakni Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo GKR Wandansari alias Gusti Moeng dan PB XIII sudah berdamai setelah bertemu pada Selasa (3/1/2023) sore.
Sayangnya perdamaian itu terjadi setelah APBN dan APBD 2023 digedok sehingga tidak mungkin mengalokasikan anggaran untuk revitalisasi Keraton Solo.
Gibran Rabu (4/1/2023) sempat mengundang keluarga Keraton Solo untuk pertemuan sekaligus makan siang di Loji Gandrung. Dalam pertemuan itu, Gibran menyampaikan visi serta prioritas pembangunan Pemkot Solo kepada keluarga Keraton.
”Saya sampaikan juga, ini sudah 2023 tanggal 4 Januari, artinya semua (anggaran) sudah digedok. Nanti bisa dibicarakan lagi karena sudah digedok semua, sudah dialokasikan semua,” jelasnya.
Ia menjelaskan Pemkot Solo akan mencari solusi pendanaan dengan mencarikan investor baru atau sumber dana hibah lainnya. Yang jelas, Gibran menegaskan tidak ingin jika setelah direvitalisasi bangunannya menjadi bagus, keluarga Keraton Solo berkonflik lagi.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com