Dijaga Ketat Polisi, 183 Kios Pedagang Taman Satwa Taru Jurug Solo Dibongkar
Murianews
Jumat, 6 Januari 2023 18:39:29
Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo mengatakan, sesuai rencana, ratusan pedagang akan direlokasi ke Pasar Tanggul, Pasar Pucangsawit, Pasar Panggungrejo, Pasar Ngemplak dan Shelter Manahan.
”Bangunan lapak pedagang yang dirobohkan berada di sisi timur TSTJ Solo. Barang-barang seperti gerobak, kursi, hingga botol minuman di dalam lapak dipinggirkan terlebih dahulu dan dilabeli nomor serta nama pedagang yang memiliki barang tersebut,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Setelah barang-barang tersebut dipinggirkan, alat berat berupa sebuah ekskavator dikerahkan untuk meratakan bangunan PKL tersebut. Total 183 kios PKL diratakan oleh ekskavator tersebut.
Ia mengaku sudah enam kali melakukan sosialisasi kepada para pedagang. Pengelola TSTJ Solo melakukan penertiban untuk membuat pembangunan tahap II bisa berjalan.
”Pedagang memang harus pindah dan sudah kami lakukan sosialisasi enam kali terakhir tanggal 3 (Januari 2023) kami undang dan ada penolakan. Kami juga sudah menjelaskan bahwa tanggal 5 (Januari 2023) tenggat waktu untuk memindahkan barang-barang,” ujar Wahyu.
Sementara itu, Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menegaskan para pedagang di TSTJ Solo sebelumnya sudah diberi waktu untuk memindahkan barang-barang di lapak. Ia pun menilai revitalisasi ini akan membuat Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) menjadi lebih baik.
”Hari ini kami melaksanakan penataan TSTJ dan sesuai kesepakan para pedagang diberi waktu untuk bisa membawa dagangannya ke lokasi yang sudah disediakan pemerintah,” ujar Iwan.Ia pun mengimbau para pedagang agar barang-barang yang masih tertinggal bisa dipindahkan. ”Artinya revitalisasi ini punya desain untuk ditata sedemikian rupa dan nantinya ada perubahan desain yang lebih baik,” imbuh Kapolresta.Mengenai adanya penolakan dari para pedagang yang enggan direlokasi, Kombes Pol Iwan Saktiadi menyebut hal tersebut adalah bagian dari dinamika.“Kami menyiapkan anggota untuk antisipasi agar proses ini lancar. Ada 30 orang kami turunkan. Kalau ada penolakan itu enggak masalah karena itu dinamika boleh boleh saja, kami harus menyadari bersama karena ini adalah program pemerintah dari Wali Kota Solo untuk dibenahi agar menyajikan public space yang berkelas dan tertata dengan baik bagi warga Kota Solo,” imbuhnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Solo — Sebanyak 183 kios pedagang di kawasan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Jebres, Solo, mulai dibongkar oleh petugas, Jumat (6/1/2023). Pembongkaran dilakukan menggunakan alat berat dengan penjagaan ketat dari Polresta Solo.
Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo mengatakan, sesuai rencana, ratusan pedagang akan direlokasi ke Pasar Tanggul, Pasar Pucangsawit, Pasar Panggungrejo, Pasar Ngemplak dan Shelter Manahan.
”Bangunan lapak pedagang yang dirobohkan berada di sisi timur TSTJ Solo. Barang-barang seperti gerobak, kursi, hingga botol minuman di dalam lapak dipinggirkan terlebih dahulu dan dilabeli nomor serta nama pedagang yang memiliki barang tersebut,” katanya seperti dikutip Solopos.com.
Setelah barang-barang tersebut dipinggirkan, alat berat berupa sebuah ekskavator dikerahkan untuk meratakan bangunan PKL tersebut. Total 183 kios PKL diratakan oleh ekskavator tersebut.
Ia mengaku sudah enam kali melakukan sosialisasi kepada para pedagang. Pengelola TSTJ Solo melakukan penertiban untuk membuat pembangunan tahap II bisa berjalan.
”Pedagang memang harus pindah dan sudah kami lakukan sosialisasi enam kali terakhir tanggal 3 (Januari 2023) kami undang dan ada penolakan. Kami juga sudah menjelaskan bahwa tanggal 5 (Januari 2023) tenggat waktu untuk memindahkan barang-barang,” ujar Wahyu.
Sementara itu, Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menegaskan para pedagang di TSTJ Solo sebelumnya sudah diberi waktu untuk memindahkan barang-barang di lapak. Ia pun menilai revitalisasi ini akan membuat Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) menjadi lebih baik.
”Hari ini kami melaksanakan penataan TSTJ dan sesuai kesepakan para pedagang diberi waktu untuk bisa membawa dagangannya ke lokasi yang sudah disediakan pemerintah,” ujar Iwan.
Ia pun mengimbau para pedagang agar barang-barang yang masih tertinggal bisa dipindahkan. ”Artinya revitalisasi ini punya desain untuk ditata sedemikian rupa dan nantinya ada perubahan desain yang lebih baik,” imbuh Kapolresta.
Mengenai adanya penolakan dari para pedagang yang enggan direlokasi, Kombes Pol Iwan Saktiadi menyebut hal tersebut adalah bagian dari dinamika.
“Kami menyiapkan anggota untuk antisipasi agar proses ini lancar. Ada 30 orang kami turunkan. Kalau ada penolakan itu enggak masalah karena itu dinamika boleh boleh saja, kami harus menyadari bersama karena ini adalah program pemerintah dari Wali Kota Solo untuk dibenahi agar menyajikan public space yang berkelas dan tertata dengan baik bagi warga Kota Solo,” imbuhnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com