Rabu, 19 November 2025


Kepala Puskesmas Rowosari Mukti Setyawan mengatakan lima korban terdampak banjir yang dilarikan ke rumah sakit tersebut rata-rata mempunyai penyakit bawaan. Mulai dari dipertensi hingga pascaoperasi.

”Yang dirujuk itu rata-rata mempunyai penyakit bawaan. Karena banjir ya lebih amannya kami rawat di rumah sakit. Kemudian ada yang hipotermia juga,” katanya seperti dikutip Detik.com, Senin (9/1/2023).

Baca: Korban Banjir Tembalang Butuh Selimut dan Peralatan Mandi

Ia pun menjelaskan, hingga saat ini tak ada balita yang dirawat di rumah sakit. Kebanyakan balita dirawat di Balai Diklat Kota Semarang dengan pengawasan Dinas Kesehatan Kota Semarang.

”Balita yang di RS enggak ada, tapi yang di Diklat ada. Memang kami bawa ke sana untuk mendapat perawatan yang lebih. Kalau yang di Diklat itu langsung ditangani Dinas Kesehatan,” ungkapnya.

Mukti pun menyebutkan, hingga saat ini tercatat 102 orang korban banjir dari Kelurahan Meteseh dan Rejosari mengeluhkan kondisi kesehatannya selama banjir.

”Data yang kami periksa, di 2 posko itu ada 102 (orang) yang melaksanakan pemeriksaan baik itu terdampak banjir, petugas, kemudian relawan-relawan,” terangnya.Baca: Korban Meninggal Banjir Tembalang Jadi 2 OrangKeluhan pasien beragam, dari gatal-gatal hingga terluka akibat banjir. Penanganannya kebanyakan langsung dilaksanakan di posko kesehatan yang dibuka di RW 26 Kelurahan Meteseh (Perumahan Dinar Indah) dan RW 3 Kelurahan Rowosari.”Setelah banjir ini yang banyak keluhan adalah gatal-gatal, kemudian adanya penurunan kesehatannya itu kebanyakan karena rasa lelah,” ujarnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriiyadiSumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler