Ketum Tim Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo mengatakan, penangkapan anakan ular kobra tersebut berawal dari informasi adanya temuan anakan kobra yang membuat gempar keluarga Joko Sutrisno di dusun setempat.
Selain memiliki ukuran yang sama, anakan ular kobra bermunculan dengan radius yang berdekatan. Dari laporan tersebut, Tim Exalos Indonesia Sragen menerjunkan beberapa anggota ke lokasi.
”Saat mereka datang ternyata sudah ada sembilan ekor anak ular kobra mati dibunuh warga. Dan tujuh ekor berhasil diamankan,” katanya seperti dikutip
, Selasa (10/1/2023).
Dua hari setelah temuan 16 anakan kobra tersebut, ternyata masih ada anakan ular lain di sekitar rumah Joko. Pada Senin (9/1/2023), Tim Exalos Indonesia Regional Sragen kembali mengevakuasi 11 ekor anakan kobra yang diduga kuat saudara dari belasan ular yang ditangkap sebelumnya.
Menurut Janu, bulan Desember dan Januari memang menjadi waktu bagi telur ular menetas, termasuk kobra. Karenanya Janu meminta masyarakat berhati-hati jika mendapati ada ular di sekitar rumah.”Dari 28 anakan ular kobra itu, yang masih hidup kami lepaskan ke tempat yang jauh dari permukiman warga. Ini mengingat ular merupakan bagian dari rantai makanan sehingga demi keseimbangan ekosistem puluhan anakan kobra itu dilepaskan kembali,” imbuhnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Sragen – Sebanyak 28 anakan ular kobran meneror warga Dukuh Tugu Mulyo, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Dari 28 anakan kobra tersebut, sembilan di antaranya mati dibunuh dan sisanya dilepaskan di alam liar jauh perkampungan.
Ketum Tim Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo mengatakan, penangkapan anakan ular kobra tersebut berawal dari informasi adanya temuan anakan kobra yang membuat gempar keluarga Joko Sutrisno di dusun setempat.
Selain memiliki ukuran yang sama, anakan ular kobra bermunculan dengan radius yang berdekatan. Dari laporan tersebut, Tim Exalos Indonesia Sragen menerjunkan beberapa anggota ke lokasi.
Baca: Belasan Telur King Kobra Ditemukan di Permukiman Kudus
”Saat mereka datang ternyata sudah ada sembilan ekor anak ular kobra mati dibunuh warga. Dan tujuh ekor berhasil diamankan,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (10/1/2023).
Dua hari setelah temuan 16 anakan kobra tersebut, ternyata masih ada anakan ular lain di sekitar rumah Joko. Pada Senin (9/1/2023), Tim Exalos Indonesia Regional Sragen kembali mengevakuasi 11 ekor anakan kobra yang diduga kuat saudara dari belasan ular yang ditangkap sebelumnya.
Menurut Janu, bulan Desember dan Januari memang menjadi waktu bagi telur ular menetas, termasuk kobra. Karenanya Janu meminta masyarakat berhati-hati jika mendapati ada ular di sekitar rumah.
”Dari 28 anakan ular kobra itu, yang masih hidup kami lepaskan ke tempat yang jauh dari permukiman warga. Ini mengingat ular merupakan bagian dari rantai makanan sehingga demi keseimbangan ekosistem puluhan anakan kobra itu dilepaskan kembali,” imbuhnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com