Rabu, 19 November 2025


Kades Joton, Aris Gunawan mengatakan UGR sebesar Rp 8 miliar tersebut diperoleh dari dua lokasi lahan yang berbeda. Kedua lokasi tersebut diketahui berada di Desa Joton dan Desa Dompyongan.

”Jadi Pak Slamet ini untuk tol yang di sini (Desa Joton) dapat Rp 5,5 miliar dan di Desa Dompyongan dapat Rp 2 sekian miliar. Jadi sekitar Rp 8 miliar," katanya di sela penyerahan UGR seperti dikutip Detik.com, Rabu (11/1/2023).

Baca: Jadi Miliader Baru, Buruh Garmen di Klaten Terima Ganti Rugi Tol Solo-Yogya Sebesar Rp 2,5 Miliar

Ia menjelasakan, kakek Slamet memang dikenal sebagai petani tulen yang sangat tekun. Sehari-hari, ia selalu ke sawah dan menjalani pekerjaan sebagai petani.

”Kadang jika ada warga menyewakan tanah dan masih kuat, Slamet tetap menggarap sawah. Ia juga menyewa tanah meskipun juga punya sawah. Yang di sini yang kena tol pekarangan tetapi sudah membangun rumah,” jelasnya.

Slamet mengaku akan menggunakan sebagian uang tersebut untuk membeli tanah. ”Ajeng ngge tumbas sabin (mau buat beli sawah),” kata Slamet yang nampak masih bingung.
Sementara itu Kasi Pengadaan Lahan BPN Klaten, Sulistyono menjelaskan untuk Desa Joton UGR dibayar selama tiga hari. Mulai hari Senin sampai Rabu.’Dicairkan selama tiga hari. Kemarin dicairkan 70 bidang senilai sekitar Rp 80 miliar, hari ini ada 68 bidang senilai Rp 84 miliar,” kata Sulistyono.Sementara ini pembayaran UGR tol Yogyakarta-Solo di Klaten yang sudah selesai ada 45 desa. ”Anggaran yang sudah ada total Rp 4,5 triliun dan tahun kemarin sudah terserap Rp 3 triliun,” jelasnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini