Rabu, 19 November 2025


Kapolsek Karangreja AKP Catur Subagyo membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan, peristiwa ibu melahirkan itu terjadi Minggu (29/1/2023) lalu. Selain itu, ibu tersebut merupakan pedagang dan bukan seorang pendaki.

”Perempuan yang melahirkan tersebut merupakan warga desa setempat yang menjadi pedagang di Pos 3 pendakian Gunung Slamet. Bukan pendaki,” katanya seperti dikutip Kompas.com.

AKP Catur menjelaskan, proses evakuasi sang ibu beserta bayi yang baru lahir itu butuh waktu berjam-jam oleh tim SAR. Ini lantaran medan berat yang harus dilalui.

”Sulitnya medan yang harus ditempuh membuat tim SAR harus menandu seorang perempuan yang baru melahirkan dengan sangat hati-hati. Kondisi tubuhnya yang lemas saat melahirkan membuat Sartini tak bisa banyak bergerak,” ungkapnya.

Dengan kondisi itu, proses evakuasi memakan waktu selama tiga jam. Setelah perjuangan yang lama dan melelahkan, Sartini dan bayinya bisa tiba di kawasan perkampungan.

”Setelah kondisinya dinilai sehat dan stabil, mereka dibawa ke rumah sakit terdekat dengan dua kendaraan yang berbeda,” terangnya.Hal tersebut juga dibenarkan Slamet Ardiansyah, anggota BPBD Purbalingga. Ia mengaku begitu mendapat info pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pemdes setempat, bidan desa, dan pihak polsek setepat untuk melakukan evakuasi”Kita langsung turunkan personel untuk penjemputan. Kalau kendala yang dihadapi jalurnya sangat ekstrem, dari pos 3 ke bawah sangat licin dan curam. Jadi agak terhambat untuk perjalanannya,” katanya seperti dikutip dari YouTube Liputan6. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Kompas.com, YouTibe Liputan 6

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler