Rabu, 19 November 2025


Ketua Executive Commitee Partai Buruh Jateng Aulia Hakim mengatakan, demo kali ini, meminta pergantian omnibus law ke Perpu Cipta Kerja Nomor 2 tahun 2022.

”Jadi Isu yang akan kami angkat adalah pergantian omnibus law ke Perppu Cipta Kerja Nomor 2 Tahun 2022. Jika itu dikembalikan ke DPR RI akan menyakitkan,” katanya, Senin (6/2/2023).

Menyinggung soal masalah buruh PT SAI yang tidak dibayarkan uang lemburnya, Aulia juga menyebut demo nanti akan membawa pesan pengingat ke pemerintah.

Baca: Buruh Ancam Demo Hingga Harga BBM Diturunkan

”Lembur itu kalau (pengusaha) melanggar hukumnya pidana lo. Jadi demonstrasi ini akan menjadi cambuk bersama melakukan perbaikan sistem,” sambungnya

Koordinator aksi, Lukmanul Hakim, memyampaikan alasan mengapa Balai Kota juga turut menjadi tempat digelarnya unjuk rasa. Selain banyaknya persoalan buruh, para demonstran akan mengingatkan Pemkot bahwa banyak yang harus dibenahi.
”Pertama adalah ketika bos Mulya Garmindo melarikan diri ke Cina meninggalkan RI. Juga beberapa perusahaan lain. Mereka melarikan diri dari pajak dan meninggalkan pekerjanya. Minimal kami ingin mengadu ke wali kota yang baru [eks Plt Wali Kota Hevearita G. Rahayu] agar ada perlindungan. Investasi hadir untuk kesejahteraan masyarakat dan Kota Semarang,” tuturnya.Lukmanul menyebutkan, 200 orang buruh dari kawasan Kabupaten Jepara sudah memastikan diri hadir dalam unjuk rasa nanti. Namun untuk jumlah pasti, Lukman mengatakan belum final karena para perwakilan buruh belum semuanya mengkorfimasi ulang.”Kemungkinan 400 orang akan turun di Senin siang nanti. Jadi pukul 13.00 WIB akan ada di depan Balai Kota dan pukul 14.00 WIB berpindah ke depan gedung DPRD Jateng,” tandasnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler