Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan 2,1 M, Ini Gara-garanya
Murianews
Kamis, 9 Februari 2023 17:26:41
Deputi Manajer Umum dan Humas Pelindo Sub Regional Jawa Rendy Fendi mengatakan, peninggian ini sebagai upaya menyiasati penurunan muka tanah atau
land subsidence yang terjadi semakin masif di Semarang. Ia pun mngklaim peninggian kali ini akan awet hingga 15 tahun mendatang.
”Dermaga ini ditinggikan 2,1 meter sepanjang 300 meter dan lebar 38 meter karena ada penurunan tanah 10 sentimeter per tahun,” kata Rendy seperti dikutip
Solopos.com, Kamis (9/2/2023).
Jika peninggian telah usai, dermaga tersebut akan difungsikan untuk kegiatan multipurpose. Kendati demikian, rencana kegiatan tersebut masih perlu tindakan lebih jauh.
”Kami masih lakukan pelebaran lagi sampai 6-7 meter,” kata Rendy.
Mengenai target penyelesaian, Rendy menegaskan akan dirampungkan tahun ini. Namun tidak menutup kemungkinan juga untuk proses peningkatan fasilitas di pelabuhan akan dikerjakan sampai 2027 mendatang.
Sebelumnya, bencana banjir yang melanda Kota Semarang disebut layaknya penyakit komplikasi. Sebab, tak hanya permasalahan dari segi perubahan tata ruang tanpa mengindahkan fungsi lahan, namun banyak hal lain yang belum diperhatikan.
”Semisal tata ruang tetap dilanggar, mau seberapa banyak pompa yang dibutuhkan untuk mengatasi banjir?” kata Profesor Ilmu Kependudukan dan Lingkungan, Saratri Wilonoyudho.Selain dari segi perubahan tata ruang, penurunan muka tanah juga disebut turut menjadi penyebabnya. Kendati demikian, ia tak merinci angka penurunan setiap tahunnya.Hanya hal itu berimbas air laut naik ke daratan sehingga air sungai yang seharusnya mengalir ke laut kembali ke daratan. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Semarang – Pengelola Pelabuhan Tanjung Emas Semarang melakukan peninggian fondasi dermaga. Sesuai rencana, dermaga akan ditinggikan hingga 2,1 meter.
Deputi Manajer Umum dan Humas Pelindo Sub Regional Jawa Rendy Fendi mengatakan, peninggian ini sebagai upaya menyiasati penurunan muka tanah atau land subsidence yang terjadi semakin masif di Semarang. Ia pun mngklaim peninggian kali ini akan awet hingga 15 tahun mendatang.
”Dermaga ini ditinggikan 2,1 meter sepanjang 300 meter dan lebar 38 meter karena ada penurunan tanah 10 sentimeter per tahun,” kata Rendy seperti dikutip Solopos.com, Kamis (9/2/2023).
Jika peninggian telah usai, dermaga tersebut akan difungsikan untuk kegiatan multipurpose. Kendati demikian, rencana kegiatan tersebut masih perlu tindakan lebih jauh.
”Kami masih lakukan pelebaran lagi sampai 6-7 meter,” kata Rendy.
Mengenai target penyelesaian, Rendy menegaskan akan dirampungkan tahun ini. Namun tidak menutup kemungkinan juga untuk proses peningkatan fasilitas di pelabuhan akan dikerjakan sampai 2027 mendatang.
Sebelumnya, bencana banjir yang melanda Kota Semarang disebut layaknya penyakit komplikasi. Sebab, tak hanya permasalahan dari segi perubahan tata ruang tanpa mengindahkan fungsi lahan, namun banyak hal lain yang belum diperhatikan.
”Semisal tata ruang tetap dilanggar, mau seberapa banyak pompa yang dibutuhkan untuk mengatasi banjir?” kata Profesor Ilmu Kependudukan dan Lingkungan, Saratri Wilonoyudho.
Selain dari segi perubahan tata ruang, penurunan muka tanah juga disebut turut menjadi penyebabnya. Kendati demikian, ia tak merinci angka penurunan setiap tahunnya.
Hanya hal itu berimbas air laut naik ke daratan sehingga air sungai yang seharusnya mengalir ke laut kembali ke daratan.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com