2 Kecamatan di Sukoharjo Diterjang Banjir, 500 Orang Mengungsi
Murianews
Sabtu, 11 Februari 2023 17:32:43
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo mengatakan, banjir kali ini disebabkan tingginya curah hujan sejak Jumat (10/2/2023) siang hingga Sabtu (11/2/2023) dini hari. Curah hujan tersebut juga membuat sungai Bengawan Solo meluap.
”Banjir menggenang sejak Sabtu pukul 01.00 WIB. Ini akibat hujan yang tak kunjung reda sejak Jumat pukul 15.00 WIB. Selain itu debit air Bengawan Solo meningkat karena mendapat limpahan air dari Wonogiri dan Karanganyar,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Baca: Hujan Tiba, Sukoharjo Siaga BanjirAkibat kejadian itu, lanjutnya, tujuh desa dari dua kecamatan kebanjiran. Tujuh desa tersebut berada di Kecamatan Grogol tiga desa dan Kecamatan Mojolaban empat desa.
”Dari tujuh desa tersebut setidaknya lebih dari 1.200 keluarga terdampak sementara sekitar 500 jiwa telah mengungsi. Kerugian lain yang ditimbulkan di antaranya sekitar 60 hektare sawah terimbas,” ungkapnya.
Tak hanya itu, karena sejumlah akses terputus karena banjir, mobilitas warga terganggu. Beberapa pengungsi masih memilih bertahan di tanggul khawatir ada banjir susulan.
Meski begitu, ia mengakui warga di sana sudah terbiasa mengalami keadaan serupa dan sudah memiliki cara menyelamatkan diri dan harta benda.
Pihaknya juga telah memberikan bantuan logostik, asesmen, arahan dan motivasi kepada pengungsi sebagai bentuk dukungan.
Sementara itu, Ketua RW 7, Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Muhammad Syam, 44, menyebut ketinggian air di wilayahnya mencapai 1-1,5 meter.”Tadi malam sekitar pukul 01.00 WIB ada 70 keluarga dan 250 jiwa yang terdampak banjir. Mereka tersebar di 4 RT. Genangan paling parah setinggi 1-1,5 meter. Sementara yang masuk ke dalam rumah sekitar 1 meter,” katanya.
Baca: Update Banjir Kudus: Seribuan Orang MengungsiSyam mengatakan setiap hujan yang merata di Klaten, Wonogiri, Karanganyar ,dan Sukoharjo dengan waktu yang cukup lama wilayahnya pasti kebanjiran. Pasalnya, Desa Gading merupakan lokasi paling cekung di Kecamatan Mojolaban.Karena rutin terjadi, warga sudah terbiasa dengan banjir. Banjir tadi malam menjadi yang pertama di 2023, kondisinya tak separah banjir pada November dan Desember 2022 lalu.”Dari pemerintah juga sudah melakukan antisipasi hanya saja kondisi alam tidak mendukung. Kami juga sudah memiliki pompa dan melakukan normalisasi selokan,” terangnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Sukoharjo – Sejumlah wilayah di dua kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah diterjang banjir sejak Sabtu (11/2/2023) dini hari tadi. Akibatnya, 1.200 keluarga terdampak banjir dan 500 orang di antaranya terpaksa mengungsi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo mengatakan, banjir kali ini disebabkan tingginya curah hujan sejak Jumat (10/2/2023) siang hingga Sabtu (11/2/2023) dini hari. Curah hujan tersebut juga membuat sungai Bengawan Solo meluap.
”Banjir menggenang sejak Sabtu pukul 01.00 WIB. Ini akibat hujan yang tak kunjung reda sejak Jumat pukul 15.00 WIB. Selain itu debit air Bengawan Solo meningkat karena mendapat limpahan air dari Wonogiri dan Karanganyar,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Baca: Hujan Tiba, Sukoharjo Siaga Banjir
Akibat kejadian itu, lanjutnya, tujuh desa dari dua kecamatan kebanjiran. Tujuh desa tersebut berada di Kecamatan Grogol tiga desa dan Kecamatan Mojolaban empat desa.
”Dari tujuh desa tersebut setidaknya lebih dari 1.200 keluarga terdampak sementara sekitar 500 jiwa telah mengungsi. Kerugian lain yang ditimbulkan di antaranya sekitar 60 hektare sawah terimbas,” ungkapnya.
Tak hanya itu, karena sejumlah akses terputus karena banjir, mobilitas warga terganggu. Beberapa pengungsi masih memilih bertahan di tanggul khawatir ada banjir susulan.
Meski begitu, ia mengakui warga di sana sudah terbiasa mengalami keadaan serupa dan sudah memiliki cara menyelamatkan diri dan harta benda.
Pihaknya juga telah memberikan bantuan logostik, asesmen, arahan dan motivasi kepada pengungsi sebagai bentuk dukungan.
Sementara itu, Ketua RW 7, Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Muhammad Syam, 44, menyebut ketinggian air di wilayahnya mencapai 1-1,5 meter.
”Tadi malam sekitar pukul 01.00 WIB ada 70 keluarga dan 250 jiwa yang terdampak banjir. Mereka tersebar di 4 RT. Genangan paling parah setinggi 1-1,5 meter. Sementara yang masuk ke dalam rumah sekitar 1 meter,” katanya.
Baca: Update Banjir Kudus: Seribuan Orang Mengungsi
Syam mengatakan setiap hujan yang merata di Klaten, Wonogiri, Karanganyar ,dan Sukoharjo dengan waktu yang cukup lama wilayahnya pasti kebanjiran. Pasalnya, Desa Gading merupakan lokasi paling cekung di Kecamatan Mojolaban.
Karena rutin terjadi, warga sudah terbiasa dengan banjir. Banjir tadi malam menjadi yang pertama di 2023, kondisinya tak separah banjir pada November dan Desember 2022 lalu.
”Dari pemerintah juga sudah melakukan antisipasi hanya saja kondisi alam tidak mendukung. Kami juga sudah memiliki pompa dan melakukan normalisasi selokan,” terangnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com