Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso mengatakan, tahapan tersebut salah satunya adalah faktor penunjang keselamatan kesehatan kerja (K3) agar aman bagi wisatawan.
Wing pun mengaku jembatan kaca itu masih memerlukan kaajian sebelum akhirnya benar-benar dinyatakan layak untuk dikunjungi.
”Untuk tahapan awal ini sudah selesai, termasuk kajian persiapan operasional. Lalu yang juga harus kita kaji adalah mempersiapkan hal untuk menunjang keselamatan, keamanan dan kenyamanan untuk wisatawan, itu seperti apa,” katanya seperti dikutip
, Sabtu (11/2/2023).
Saat ini, kondisi jembatan kaca di Hutan Tinjomoyo ini masih memiliki risiko bagi pengunjung jika dioperasikan. Kedua ujungnya belum tersambung dari sisi kanan ke sisi ke kiri.
Disbudpar Kota Semarang telah menyusun kajian dan hasilnya akan menjadi pedoman dalam penyusunan standard operation procedure (SOP) termasuk penyediaan penunjang sarana dan prasarana. Wing juga menyebut Disbudpar menilai pengunjung jembatan kaca ini harus dilengkapi tali harmless.
”Kami kan tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi, bisa saja ada orang stres yang melompat dari situ, malah kita yang kena masalah, ya pokoknya kita jaga-jaga saja jangan sampai ada kejadian seperti itu,” lanjutnya.Sementara untuk akses menuju wisata Jembatan Kaca Hutan Tinjomoyo, Wing mengatakan Disbudpar akan menggandeng komunitas mobil off road di Kota Semarang.”Kita akan bikinkan satu pola baru yaitu para pengunjung datang dan parkir di tempat wisata Tinjomulyo. Lalu mereka bisa ikut menggunakan mobil jeep seperti mini adventure dulu untuk bisa menuju ke lokasi jembatan kaca,” tandas Wing. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Semarang – Jembatan kaca hutan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang rencananya akan segera dioperasikan. Saat ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang mesih melengkapi beberapa tahapan agar Jembatan Kaca tersebut bisa digunakan.
Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso mengatakan, tahapan tersebut salah satunya adalah faktor penunjang keselamatan kesehatan kerja (K3) agar aman bagi wisatawan.
Wing pun mengaku jembatan kaca itu masih memerlukan kaajian sebelum akhirnya benar-benar dinyatakan layak untuk dikunjungi.
Baca: Berkunjung ke Pantai Menganti Kebumen, Bisa Lihat Indahnya Matahari Terbit dan Terbenam
”Untuk tahapan awal ini sudah selesai, termasuk kajian persiapan operasional. Lalu yang juga harus kita kaji adalah mempersiapkan hal untuk menunjang keselamatan, keamanan dan kenyamanan untuk wisatawan, itu seperti apa,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Sabtu (11/2/2023).
Saat ini, kondisi jembatan kaca di Hutan Tinjomoyo ini masih memiliki risiko bagi pengunjung jika dioperasikan. Kedua ujungnya belum tersambung dari sisi kanan ke sisi ke kiri.
Disbudpar Kota Semarang telah menyusun kajian dan hasilnya akan menjadi pedoman dalam penyusunan standard operation procedure (SOP) termasuk penyediaan penunjang sarana dan prasarana. Wing juga menyebut Disbudpar menilai pengunjung jembatan kaca ini harus dilengkapi tali harmless.
”Kami kan tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi, bisa saja ada orang stres yang melompat dari situ, malah kita yang kena masalah, ya pokoknya kita jaga-jaga saja jangan sampai ada kejadian seperti itu,” lanjutnya.
Sementara untuk akses menuju wisata Jembatan Kaca Hutan Tinjomoyo, Wing mengatakan Disbudpar akan menggandeng komunitas mobil off road di Kota Semarang.
”Kita akan bikinkan satu pola baru yaitu para pengunjung datang dan parkir di tempat wisata Tinjomulyo. Lalu mereka bisa ikut menggunakan mobil jeep seperti mini adventure dulu untuk bisa menuju ke lokasi jembatan kaca,” tandas Wing.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com