Camat Bayat Joko Purwanto, menjelaskan desa-desa yang diterjang luapan berada di sepanjang Sungai Dengkeng. Dari data yang terdapat tujuh desa yang terendam banjir dengan ketinggain bervariasi.
”Desa-desa itu di antaranya Desa Paseban, Beluk, Jotangan, Krikilan, Kebon, Wiro, serta Talang,” kata Joko Purwanto seperti dikutip
, Rabu (15/2/2023).
Joko menjelaskan ketinggian air rata-rata mencapai lutut orang dewasa. Saat ini pihaknya bersama pemkab melalui BPBD masih melakukan pendataan warga yang terdampak banjir.
”Rata-rata ketinggian air di jalan permukiman setinggi lutut orang dewasa. Untuk sementara belum ada arus lalu lintas yang dialihkan. Mudah-mudahan air di Sungai Dengkeng segera surut,” kata Joko. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Klaten – Tujuh desa di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terendam banjir, Rabu (15/2/2023) pagi. Hal itu terjadi lantaran Sungai Dengkeng meluap lantaran tak bisa menampung debit air setelah hujan lebat mengguyur Klaten sejak dini hari tadi.
Camat Bayat Joko Purwanto, menjelaskan desa-desa yang diterjang luapan berada di sepanjang Sungai Dengkeng. Dari data yang terdapat tujuh desa yang terendam banjir dengan ketinggain bervariasi.
”Desa-desa itu di antaranya Desa Paseban, Beluk, Jotangan, Krikilan, Kebon, Wiro, serta Talang,” kata Joko Purwanto seperti dikutip
Solopos.com, Rabu (15/2/2023).
Baca: Banjir dan Longsor Terjang Klaten, Puluhan KK Ngungsi
Joko menjelaskan ketinggian air rata-rata mencapai lutut orang dewasa. Saat ini pihaknya bersama pemkab melalui BPBD masih melakukan pendataan warga yang terdampak banjir.
”Rata-rata ketinggian air di jalan permukiman setinggi lutut orang dewasa. Untuk sementara belum ada arus lalu lintas yang dialihkan. Mudah-mudahan air di Sungai Dengkeng segera surut,” kata Joko.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com