Jumat, 21 November 2025


Kepala Sub Divisi Jasa Air III/1 Perum Jasa Tirta I, Fendi Ferdian, mengatakan pembukaan pintu spillway itu untuk menjaga elevasi Waduh Gajah Mungkur. Elevasi waduk naik lantaran debit air dari beberapa hulu sungai yang masuk ke waduk juga naik.

”Kenaikan debit air dipicu hujan lebat dan durasi lama beberapa hari terakhir di Wonogiri. Karena itu pintu spillway waduk dibuka untuk menjaga elevasi tidak melebihi ambang batas,” kata Fendri seperti dikutip Solopos.com, Rabu (15/2/2023).

Ia menyebutkan, debit air yang dilepas Waduk Gajah Mungkur ke Sungai Bengawan Solo sebesar 100 m3/detik. Pada sisi lain, air tampungan waduk juga dilepas melalui turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 50 m3/detik.

”Dengan demikian total debit air yang keluar dari Waduk Gajah Mungkur mencapai 150 m3/detik. Pembukaan pintu spillway sudah dipertimbangkan betul dan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) pengendalian banjir,” ungkapnya.

Selain itu juga untuk memberikan ruang yang cukup pada WGM agar tetap mampu meredam debit besar dari hulu. Menurut Fendri, lepasan debit air sebesar 150 m3/detik masih cukup aman terhadap dampak yang ditimbulkan.

Meski pintu limpasan air WGM Wonogiri dibuka, dia meminta masyarakat yang berada di dekat Bengawan Sungai tidak perlu khawatir berlebih. Hanya saja, ia tetap meminta masyarakat tetap waspada dan hati-hati.
”Kami mengimbau kepada masyarakat selama musim penghujan agar tidak melakukan kegiatan di badan sungai. Karena sewaktu-waktu dapat terjadi kenaikan debit sungai Bengawan Solo,” ungkapnya.Dia menambahkan PJT sudah menginformasikan pembukaan spillway kepada pihak terkait di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah Soloraya, perusahaan daerah air minum (PDAM), dan sejumlah perusahaan.Dia berharap semua pihak bisa meningkatkan kewaspadaan dan meneruskan informasi kepada masyarakat. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler