Temuan fakta itu diketahui setelah Polrestabes Semarang memintai keterangan 20 orang yang didalamnya terdapat supporter, panpel, dan pengelola Stadion Jatidiri.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan, mengatakan, pihaknya telah memberikan rekomendasi laga antara PSIS dengan Persis boleh digelar namun tanpa penonton.
Namun, tiket laga itu sudah terlanjur dijual terlebih dahulu sebelum rekomendasi kepolisian tentang larangan penonton terbit.
”Hal itulah yang membuat supporter kecewa lantaran sudah punya tiket tapi tidak diperbolehkan masuk,” katanya seperti dikutip
Hal itu, lanjutnya, diketahui dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi seusai kericuhan di depan Stadion Jatidiri saat laga PSIS melawan Persis. Hingga saat ini, ada 20 orang yang diklarifikasi terkait kericuhan tersebut.
”Ini fakta dari pemeriksaan yang dilakukan kepolisian. Ternyata sudah ada penjualan tiket sebelum keluarnya rekomendasi dari kepolisian. Setelah rekomendasi kepolisian yang menyebutkan pertandingan tanpa penonton dikeluarkan, terjadi miskomunikasi antara panitia pelaksana pertandingan sehingga mengakibatkan kericuhan yang terjadi pada Jumat sore,” ungkapnya.
Sebelumnya, ricuh antara pendukung PSIS Semarang dengan personel kepolisian terjadi di depan Stadion Jatidiri Semarang saat laga melawan Persis Solo.Pendukung atau suporter PSIS nekat datang ke stadion meski laga tersebut digelar tanpa penonton. Pertandingan PSIS melawan Persis berkesudahan dengan skor 1-1. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com, Antara
Murianews, Semarang – Polrestabes Semarang menemukan fakta baru dalam kericuhan suporter di laga PSIS vs Persis Solo di Jatidiri. Di luar dugaan, tiket derbi Jateng itu ternyata sudah dijual sebelum rekomansi pertandingan dari kepolisian turun.
Temuan fakta itu diketahui setelah Polrestabes Semarang memintai keterangan 20 orang yang didalamnya terdapat supporter, panpel, dan pengelola Stadion Jatidiri.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan, mengatakan, pihaknya telah memberikan rekomendasi laga antara PSIS dengan Persis boleh digelar namun tanpa penonton.
Baca: Polrestabes Periksa 20 Orang Terkait Kerusuhan Suporter di Jatidiri Semarang
Namun, tiket laga itu sudah terlanjur dijual terlebih dahulu sebelum rekomendasi kepolisian tentang larangan penonton terbit.
”Hal itulah yang membuat supporter kecewa lantaran sudah punya tiket tapi tidak diperbolehkan masuk,” katanya seperti dikutip
Solopos.com
Hal itu, lanjutnya, diketahui dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi seusai kericuhan di depan Stadion Jatidiri saat laga PSIS melawan Persis. Hingga saat ini, ada 20 orang yang diklarifikasi terkait kericuhan tersebut.
”Ini fakta dari pemeriksaan yang dilakukan kepolisian. Ternyata sudah ada penjualan tiket sebelum keluarnya rekomendasi dari kepolisian. Setelah rekomendasi kepolisian yang menyebutkan pertandingan tanpa penonton dikeluarkan, terjadi miskomunikasi antara panitia pelaksana pertandingan sehingga mengakibatkan kericuhan yang terjadi pada Jumat sore,” ungkapnya.
Baca: PSIS vs Persis Tanpa Penonton, Tapi Terjadi Bentrokan
Sebelumnya, ricuh antara pendukung PSIS Semarang dengan personel kepolisian terjadi di depan Stadion Jatidiri Semarang saat laga melawan Persis Solo.
Pendukung atau suporter PSIS nekat datang ke stadion meski laga tersebut digelar tanpa penonton. Pertandingan PSIS melawan Persis berkesudahan dengan skor 1-1.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com, Antara