Rumah yang digagas Pemkot Semarang itu diharapkan bisa menjadi inspirasi daerah lain untuk melakukan terobosan dalam penanganan
.
”Dalam penanganan suatu isu, kalau dilakukan berkolaborasi dan terintegrasi, maka hasilnya akan maksimal. Karenanya kami harap, apa yang dilakukan Pemkot Semarang ini bisa jadi inspirasi daerah lain,” katanya seperti dikutip
.
Menurut dia, dengan adanya inovasi penanganan stunting ini, daerah bisa merealisasikan penurunan angka stunting. Dengan begitu target penurunan angka
”Tidak terlepas dari kerja keras bersama, tidak hanya pemerintah, namun juga dunia usaha, maupun masyarakat,”ungkapnya.
Ia menyebut kolaborasi pusat dan daerah juga penting dalam upaya menurunkan angka
.Sementara itu, Rumah Pelita Semarang sendiri memiliki dua pengasuh yang masing-masing mampu menangani hingga lima orang anak. Selain itu, terdapat pula juru masak yang didampingi ahli nutrisi dari dinas kesehatan, dokter anak, psikolog, bidan, hingga terapis motorik. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Antara
Murianews, Semarang – Rumah penanganan stunting lintas sektoral bagi bayi di bawah dua tahun (Pelita) diresmikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Selasa (21/2/2023).
Rumah yang digagas Pemkot Semarang itu diharapkan bisa menjadi inspirasi daerah lain untuk melakukan terobosan dalam penanganan
stunting.
”Dalam penanganan suatu isu, kalau dilakukan berkolaborasi dan terintegrasi, maka hasilnya akan maksimal. Karenanya kami harap, apa yang dilakukan Pemkot Semarang ini bisa jadi inspirasi daerah lain,” katanya seperti dikutip
Antara.
Baca: Lebih Rendah dari Jatim dan Jabar, Penanganan Stunting-Pernikahan Dini di Jateng Dipuji BKKBN
Menurut dia, dengan adanya inovasi penanganan stunting ini, daerah bisa merealisasikan penurunan angka stunting. Dengan begitu target penurunan angka
stunting menjadi 14 persen di 2024 akan dapat tercapai
”Tidak terlepas dari kerja keras bersama, tidak hanya pemerintah, namun juga dunia usaha, maupun masyarakat,”ungkapnya.
Ia menyebut kolaborasi pusat dan daerah juga penting dalam upaya menurunkan angka
stunting.
Sementara itu, Rumah Pelita Semarang sendiri memiliki dua pengasuh yang masing-masing mampu menangani hingga lima orang anak. Selain itu, terdapat pula juru masak yang didampingi ahli nutrisi dari dinas kesehatan, dokter anak, psikolog, bidan, hingga terapis motorik.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Antara