BPBD Sragen Catat 4 Bantaran Sungai Bengawan Solo di 4 Kecamatan Longsor
Murianews
Rabu, 22 Februari 2023 11:36:17
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Agus Cahyono mengatakan, empat bantaran sungai tersebut longsor diduga akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo dalam beberapa hari terakhir.
”Banjir Sungai Bengawan Solo mengakibatkan tanah bantaran sungai longsor atau ambrol tergerus arus sungai yang besar terutama di Sungai Bengawan Solo dan Sungai Mungkung,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Rabu (22/2/2023).
Baca: Tanggul Sungai Ambrol, Tiga Rumah di Sragen RusakDia menyebutkan longsor bantaran sungai di Plupuh terjadi Desa Karanganyar, tepatnya di tiga dukuh. Yakni Dukuh Karang, Dukun Dungus, dan Dukuh Jarak. Di dukuh Karang longsor sepanjang 113 meter mengakibatkan jalan ambles dan tidak bisa dilewati sehingga mengancam enam rumah warga
”Sedangkan di Dukuh Dungus RT 015, bantaran longsor sepanjang 35 meter mengancam tiga rumah warga dan di Dukuh Jarak RT 016, bantaran longsor mengancam empat rumah,” terangnya.
Kemudian di Desa Pilang, Kecamatan Masaran, bantaran longsor sepanjang 50 meter dengan lebar 3 meter dan kedalaman 12 meter di belakang rumah Bani, 60, warga Jati RT 002, Pilang.
”Pemilik rumah waswas bila terjadi hujan deras akan ada longsor susulan,” jelas Agus.
Selanjutnya di Kecamatan Tangen, bantaran Bengawan Solo longsor sepanjang 20 meter dan lebar 15 meter mengakibatkan tanah merekah dan mengancam dua rumah.
Baca: Tertutup Longsor, Jalan Jatiroto-Tirtomoyo Wonogiri Ditutup Sementara”Lalu di Sragen Kota, longsor bantaran sungai Mungkung terjadi di Dukuh Gabusan, Desa Tangkil, Sragen Kota, yang mengancam empat rumah,” ungkapnya.Akibatnya, dua dapur warga di antaranya terancam roboh karena sudah miring dan dua keluarga lainnya tak berani menempati rumah karena tanahnya gerak sepanjang 70 meter.Dia mengatakan longsor Sungai Mungkung itu bermula saat debit air Sungai Mungkung besar saat hendak masuk ke Sungai Bengawan Solo terhambat dan akibatnya mengikis tanggul sungai yang pernah dibuat dengan bahan ban bekas.”Kami berharap warga lebih waspada dalam kesiapsiagaan terhadap dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang. Kami mengimbau kepada warga waspada dan untuk pemerintah desa agar membuat laporan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dengan tembusan Pemkab Sragen supaya ada penanganan,” jelasnya.Agus mengatakan warga diharapkan membuat talang air supaya air tidak langsung jatuh ke tanah tetapi dialirkan melalui pipa. Dia mengungkapkan untuk saat ini aktivitas warga terganggu dengan longsoran Bengawan Solo dan Sungai Mungkung. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Sragen – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen mencatat empat bantaran sungai Bengawan Solo di empat kecamatan longsor. Keempat bantaran tersebut berada di Kecamatan Plupuh, Masaran, Tangen, dan Sragen Kota.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Agus Cahyono mengatakan, empat bantaran sungai tersebut longsor diduga akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo dalam beberapa hari terakhir.
”Banjir Sungai Bengawan Solo mengakibatkan tanah bantaran sungai longsor atau ambrol tergerus arus sungai yang besar terutama di Sungai Bengawan Solo dan Sungai Mungkung,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Rabu (22/2/2023).
Baca: Tanggul Sungai Ambrol, Tiga Rumah di Sragen Rusak
Dia menyebutkan longsor bantaran sungai di Plupuh terjadi Desa Karanganyar, tepatnya di tiga dukuh. Yakni Dukuh Karang, Dukun Dungus, dan Dukuh Jarak. Di dukuh Karang longsor sepanjang 113 meter mengakibatkan jalan ambles dan tidak bisa dilewati sehingga mengancam enam rumah warga
”Sedangkan di Dukuh Dungus RT 015, bantaran longsor sepanjang 35 meter mengancam tiga rumah warga dan di Dukuh Jarak RT 016, bantaran longsor mengancam empat rumah,” terangnya.
Kemudian di Desa Pilang, Kecamatan Masaran, bantaran longsor sepanjang 50 meter dengan lebar 3 meter dan kedalaman 12 meter di belakang rumah Bani, 60, warga Jati RT 002, Pilang.
”Pemilik rumah waswas bila terjadi hujan deras akan ada longsor susulan,” jelas Agus.
Selanjutnya di Kecamatan Tangen, bantaran Bengawan Solo longsor sepanjang 20 meter dan lebar 15 meter mengakibatkan tanah merekah dan mengancam dua rumah.
Baca: Tertutup Longsor, Jalan Jatiroto-Tirtomoyo Wonogiri Ditutup Sementara
”Lalu di Sragen Kota, longsor bantaran sungai Mungkung terjadi di Dukuh Gabusan, Desa Tangkil, Sragen Kota, yang mengancam empat rumah,” ungkapnya.
Akibatnya, dua dapur warga di antaranya terancam roboh karena sudah miring dan dua keluarga lainnya tak berani menempati rumah karena tanahnya gerak sepanjang 70 meter.
Dia mengatakan longsor Sungai Mungkung itu bermula saat debit air Sungai Mungkung besar saat hendak masuk ke Sungai Bengawan Solo terhambat dan akibatnya mengikis tanggul sungai yang pernah dibuat dengan bahan ban bekas.
”Kami berharap warga lebih waspada dalam kesiapsiagaan terhadap dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang. Kami mengimbau kepada warga waspada dan untuk pemerintah desa agar membuat laporan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dengan tembusan Pemkab Sragen supaya ada penanganan,” jelasnya.
Agus mengatakan warga diharapkan membuat talang air supaya air tidak langsung jatuh ke tanah tetapi dialirkan melalui pipa. Dia mengungkapkan untuk saat ini aktivitas warga terganggu dengan longsoran Bengawan Solo dan Sungai Mungkung.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com