Diberi Pelatihan, Ratusan Santri di Jateng Dicetak Jadi Pengusaha
Murianews
Rabu, 22 Februari 2023 17:52:42
Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat membuka pelatihan laundry bagi ponpes se-Jateng, di Asrama Haji Donohudan, Rabu (22/2/2023).
Ia pun menjelaskan, santri memiliki potensi besar menjadi pengusaha. Apalagi, bekal ilmu agama yang dimiliki diharapkan bisa menjadi arah untuk menjadi pengusaha yang jujur dan kreatif.
”Ada banyak pelatihan, Juleha (juru sembelih halal), pelatihan konstruksi (pelatihan mengolah) makanan, mengolah sampah. Kita melatih untuk menjadikan ponpes dan masyarakat (sekitar), menjadi mandiri untuk ketahanan ekonominya,” katanya
Wagub berharap, pelatihan laundry bagi santri kali ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif sampai ke masyarakat. Selain mendapat latihan teknis, peserta juga memperoleh wawasan manajemen yang telah disesuaikan dengan pondok pesantren.
Gus Yasin ingin agar santri yang telah mendapat pelatihan, bisa menularkan ilmunya kepada santri dan ponpes lain serta masyarakat sekitar.
”Ini kesempatan baik. Tolong peserta setelah ikut pelatihan, jangan disimpan sendiri. Sampaikan ke badan usaha milik ponpes seluruhnya, nanti disampaikan lagi. Syukur-syukur bisa jadi instruktur di kawasan ponpes. Karena kami (pemerintah) tidak bisa mengambil (melatih) seluruh ponpes,” imbuh wagub.
Lebih jauh, Gus Yasin berpesan, apabila usaha yang ditekuni berhasil, santri wajib menyalurkan zakat, infaq, sedekah (ZIS) untuk orang lain. Menurutnya, ZIS bisa diserahkan melalui Baznas atau lembaga zakat lainnya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat lain yang membutuhkan.”Harapan kami dari pemerintah, bagaimana menciptakan muzakki di ponpes, sehingga dampaknya bukan hanya ke santri, tapi bisa meluas ke masyarakat,” tuturnya.Menambahkan, Wakil Ketua III Baznas Jateng, KH Rosihan, mengatakan pelatihan laundry ini merupakan kerja sama Baznas bersama Pemprov Jateng. Pelatihan diberikan kepada lebih dari 100 orang santri di Jateng selama tiga hari.Usai membuka pelatihan, Wagub Taj Yasin menyerahkan bantuan berupa perangkat laundry kepada peserta. Saat penyerahan, wagub didampingi oleh Wakil Ketua III Baznas KH Rosihan, serta Sekda Boyolali Masruri. (Humas Jateng) Penulis: SupriyadiEditor: Supriyadi
Murianews, Boyolali – Ratusan santri dari kalangan pondok pesantren di Jawa Tengah (Jateng) diajak untuk berani menjadi pengusaha. Selain belajar ilmu agama, para santri juga diharapkan menekuni wirausaha sehingga bisa memberi manfaat bagi masyarakat.
Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat membuka pelatihan laundry bagi ponpes se-Jateng, di Asrama Haji Donohudan, Rabu (22/2/2023).
Ia pun menjelaskan, santri memiliki potensi besar menjadi pengusaha. Apalagi, bekal ilmu agama yang dimiliki diharapkan bisa menjadi arah untuk menjadi pengusaha yang jujur dan kreatif.
”Ada banyak pelatihan, Juleha (juru sembelih halal), pelatihan konstruksi (pelatihan mengolah) makanan, mengolah sampah. Kita melatih untuk menjadikan ponpes dan masyarakat (sekitar), menjadi mandiri untuk ketahanan ekonominya,” katanya
Wagub berharap, pelatihan laundry bagi santri kali ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif sampai ke masyarakat. Selain mendapat latihan teknis, peserta juga memperoleh wawasan manajemen yang telah disesuaikan dengan pondok pesantren.
Gus Yasin ingin agar santri yang telah mendapat pelatihan, bisa menularkan ilmunya kepada santri dan ponpes lain serta masyarakat sekitar.
”Ini kesempatan baik. Tolong peserta setelah ikut pelatihan, jangan disimpan sendiri. Sampaikan ke badan usaha milik ponpes seluruhnya, nanti disampaikan lagi. Syukur-syukur bisa jadi instruktur di kawasan ponpes. Karena kami (pemerintah) tidak bisa mengambil (melatih) seluruh ponpes,” imbuh wagub.
Lebih jauh, Gus Yasin berpesan, apabila usaha yang ditekuni berhasil, santri wajib menyalurkan zakat, infaq, sedekah (ZIS) untuk orang lain. Menurutnya, ZIS bisa diserahkan melalui Baznas atau lembaga zakat lainnya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat lain yang membutuhkan.
”Harapan kami dari pemerintah, bagaimana menciptakan muzakki di ponpes, sehingga dampaknya bukan hanya ke santri, tapi bisa meluas ke masyarakat,” tuturnya.
Menambahkan, Wakil Ketua III Baznas Jateng, KH Rosihan, mengatakan pelatihan laundry ini merupakan kerja sama Baznas bersama Pemprov Jateng. Pelatihan diberikan kepada lebih dari 100 orang santri di Jateng selama tiga hari.
Usai membuka pelatihan, Wagub Taj Yasin menyerahkan bantuan berupa perangkat laundry kepada peserta. Saat penyerahan, wagub didampingi oleh Wakil Ketua III Baznas KH Rosihan, serta Sekda Boyolali Masruri. (Humas Jateng)
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi