Kamis, 20 November 2025


Puluhan warga tersebut diketahui berasal dari Kelurahan Banaran dan Desa Karanggeneng. Mereka rmengalami gejala keracunan setelah menghadiri acara nganten RT 1 RW 3, Kelurahan Banaran, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (26/2/2023).

Ketua RT 1 Kelurahan Banaran, Joko Apriyanto membenarkan informasi tersebut. Ia mengungkapkan puluhan warga mengalami gejala seperti mual dan diare. Akibat kejadian tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali melakukan pemeriksaan gratis, Senin (27/2/2023).

Baca: 26 Siswa SD di Kudus Diduga Keracunan Jajan, Ada yang Muntah dan Pingsan

“Data sementara di-list saya itu hanya 29 orang, tapi yang periksa ke sini 50-an orang ada. Soalnya yang ke sini bukan hanya RT saya,” katanya seperti dikutip Solopos.com.

Ia menjelaskan warga yang datang memeriksakan diri dengan gejala keracunan tak hanya warga RT 1 RW 3, tapi juga RT 2 RW 3, RT 7 RW 2 wilayah Banaran, dan RT 1 RW 2 Karanggeneng, Boyolali.

Joko mengungkapkan beberapa warga sudah ada yang berinisiatif periksa terlebih dahulu ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

”Ada tiga orang yang masuk rumah sakit semalam, yang dua orang sudah pulang tadi pagi,” kata dia.

Joko mengungkapkan keluarga besan warganya yang menggelar hajatan manten, yang merupakan warga Cepogo, Boyolali, juga mengalami sakit. Mereka telah mendapatkan pertolongan dari tim medis Puskesmas Cepogo.
Sementara itu, salah satu warga Banaran, Boyolali, yang mengalami gejala keracunan dan sempat dilarikan ke RS, Tapik (64), mengaku menghadiri hajatan yang dimulai pukul 09.00 WIB-11.30 WIB pada Minggu.Di lokasi, ia sempat memakan olahan daging sapi dan ayam. Saat pulang, ia tak langsung merasakan sakit.”Baru mulai jam 7 malam perut sakit, mual, diare sampai jam 10 malam. Saya udah enggak kuat apa-apa. Terus dibawa ke rumah sakit tapi saya enggak sadar,” kata dia.Baca: 74 Warga Karangdukuh Klaten Keracunan Makanan, DKK Tunggu Uji LabIa mengungkapkan setelah dirawat di RS PKU Aisyiyah Boyolali kondisinya mulai membaik, hanya lemas. Awalnya Tapik tak menduga ia menjadi korban keracunan massal. Akan tetapi pada Senin pagi, anaknya memberi tahu bahwa yang sakit bukan hanya dirinya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler