Soal Keracunan Massal di Boyolali, Dinkes Ambil Sampel Makanan dari Lokasi Hajatan
Murianews
Senin, 27 Februari 2023 19:57:03
Pengambilan sampel makanan tersebut seperti daging terik, sambal goreng ati, sup, snack roti, mete, es krim, dan air mineral. Sampel makanan tersebut diambil di rumah warga RT 1 RW 3, Kelurahan Banaran, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali.
”Sampelnya kami bawa ke Balai Kesehatan Laboratorium dan Pengujian Alat Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Tengah,” kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Boyolali, Endi Aris seperti dikutip
Solopos.com, Senin (27/2/2023).
Baca: Puluhan Warga di 2 Desa Boyolali Diduga Keracunan Hidangan Hajatan MantenEndi menjelaskan, meski semua sampel sudah dikirim, pihaknya mengaku masih menunggu hasil lab tersebut keluar. Dalam waktu normal, sampel laborat baru akan keluar sekitar satu pekan.
”Untuk hasilnya sekitar satu pekan,” ungkapnya.
Selain mengambil sampel makanan, petugas juga memeriksa 50an orang yang mengalami gejala keracunan seusai menghadiri hajatan manten tersebut.
”Rata-rata mereka mengalami gejala seperti mual dan diare. Tiga orang sempat dibawa ke rumah sakit. Dua di antaranya rawat jalan dan satu opname di rumah sakit,” terangnya.
Baca: Dari Kasus Keracunan Siswa SD di Kudus, Disdik Imbau Bawa Bekal SajaSebelumnya, puluhan warga dari empat RT di Kelurahan Banaran dan Desa Karanggeneng, Boyolali, mengalami gejala keracunan seusai menghadiri acara hajatan manten di RT 1 RW 3, Banaran, Minggu (26/2/2023).Total ada sekitar 50an warga yang datang memeriksakan diri dengan gejala keracunan. Mereka berasal dari warga RT 1 RW 3, RT 2 RW 3, RT 7 RW 2 wilayah Banaran, dan RT 1 RW 2 Karanggeneng, Boyolali. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Boyolali — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali mengambil sampel makanan dari lokasi hajatan yang diduga jadi penyebab keracunan massal di empat RT dari dua desa di Kecamatan Boyolali.
Pengambilan sampel makanan tersebut seperti daging terik, sambal goreng ati, sup, snack roti, mete, es krim, dan air mineral. Sampel makanan tersebut diambil di rumah warga RT 1 RW 3, Kelurahan Banaran, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali.
”Sampelnya kami bawa ke Balai Kesehatan Laboratorium dan Pengujian Alat Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Tengah,” kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Boyolali, Endi Aris seperti dikutip
Solopos.com, Senin (27/2/2023).
Baca: Puluhan Warga di 2 Desa Boyolali Diduga Keracunan Hidangan Hajatan Manten
Endi menjelaskan, meski semua sampel sudah dikirim, pihaknya mengaku masih menunggu hasil lab tersebut keluar. Dalam waktu normal, sampel laborat baru akan keluar sekitar satu pekan.
”Untuk hasilnya sekitar satu pekan,” ungkapnya.
Selain mengambil sampel makanan, petugas juga memeriksa 50an orang yang mengalami gejala keracunan seusai menghadiri hajatan manten tersebut.
”Rata-rata mereka mengalami gejala seperti mual dan diare. Tiga orang sempat dibawa ke rumah sakit. Dua di antaranya rawat jalan dan satu opname di rumah sakit,” terangnya.
Baca: Dari Kasus Keracunan Siswa SD di Kudus, Disdik Imbau Bawa Bekal Saja
Sebelumnya, puluhan warga dari empat RT di Kelurahan Banaran dan Desa Karanggeneng, Boyolali, mengalami gejala keracunan seusai menghadiri acara hajatan manten di RT 1 RW 3, Banaran, Minggu (26/2/2023).
Total ada sekitar 50an warga yang datang memeriksakan diri dengan gejala keracunan. Mereka berasal dari warga RT 1 RW 3, RT 2 RW 3, RT 7 RW 2 wilayah Banaran, dan RT 1 RW 2 Karanggeneng, Boyolali.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com