Kamis, 20 November 2025


Banjir yang terjadi akibat sungai Bengawan Solo meluap tersebut merupakan banjir terlama. Akibatnya, banyak perabot dan rumah warga rusak akibat terendam banjir.

Sutardi, warga setempat mengatakan, selama 40 tahun dia tinggal di Kelurahan Giritirto, banjir kali ini merupakan banjir terlama yang masuk ke rumahnya.

Baca: Bengawan Solo Meluap, Puluhan Rumah di Giritirto Wonogiri Terandam Banjir

”Seluruh bagian rumah terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Bagian belakang rumah yang lebih rendah bahkan mencapai selutut orang dewasa,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Senin (6/3/2023).

Akibat banjir tersebut, ia bersama keluarga terpaksa mengungsi di rumah warga lain. Ia pun mengaku sejumlah selama 19 hari ini masih membutuhkan sembako untuk bertahan hidup.

”Enggak tahu kapan bisa kembali ke rumah. Selama pintu spillway dibuka dan masih sering terjadi hujan, banjir belum bisa surut,” terangnya.

Setiap kali pintu spillway dibuka baik dikurangi atau ditambah, Sutardi menerima informasi dari Perum Jasa Tirta I selaku yang berwenang dalam pengendalian air di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri.Baca: 19 Hari Kebanjiran, Warga Giritirto Wonogiri Ubah Lokasi Banjir Jadi Spot Mancing Dadakan”Informasi terakhir yang saya terima, debit air limpasan dari WGM melalui pintu spillway dan pembangkit listrik tenaga air sebanyak 240 m3/detik,” tandasnya.Dia menambahkan, warga beberapa kali sudah menerima bantuan baik dari pemerintah daerah setempat atau organisasi lain seperti Ikatan dokter Indonesia (IDI). Bantuan itu berupa sembako dan obat-obatan. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler