Percepat Penurunan Angka Stunting, BKKBN Gelar Sosialisasi RAN Pasti di Semarang
Supriyadi
Selasa, 1 Maret 2022 16:39:42
MURIANEWS, Semarang - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) di Semarang, Selasa (1/3/2022).
Sosialisasi itu sekaligus untuk memastikan komitmen bersama dalam percepatan penurunan angka stunting, khususnya di Jawa Tengah.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, Ran Pasti akan menjadi acuan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Apalagi, BKKBN sedang memfinalisasi RAN PASTI dengan pendekatan keluarga berisiko stunting.
”Peran Tim Pendamping Keluarga di daerah-daerah begitu penting karena menjadi garda terdepan. RAN PASTI menjadi acuan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting bagi kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, pemerintah desa, serta pemangku kepentingan lainnya,” ujar Hasto Wardoyo dalam keterangannya, Selasa (1/3/2022).
Hasto mengatakan Presiden Jokowi telah menugaskan BKKBN sebagai pengendali pencegahan stunting.
BKKBN akan selalu mendukung dan memperhatikan upaya konvergensi dengan mengedepankan kebaharuan, khususnya di tingkat desa dan keluarga.
BKKBN dengan 200 ribu tim pendamping keluarga yang terdiri dari unsur Bidan, PKK dan Kader KB atau kader pembangunan lainnya yang ada di desa.
”Dengan demikian jumlahnya akan setara dengan 600 ribu orang,” ungkapnya.
”Dengan demikian jumlahnya akan setara dengan 600 ribu orang,” ungkapnya.Mereka akan dilatih dan mendampingi calon pengantin atau calon pasangan usia subur, ibu hamil, Ibu dalam masa interval kehamilan, serta anak usia 0-59 bulan.Sosialisasi Ran Pasti di Semarang juga menjadi pijakan awal bagi penjelasan mekanisme tata kerja percepatan penurunan stunting di tingkat provinsi, kabupaten dan kota serta desa.Dikupas juga mengenai pemantuan, pelaporan serta evaluasi. Dan yang tidak kalah pentingnya lagi, skenario pendanaan stunting di daerah.Indikator penurunan stunting akan menjadi salah satu parameter keberhasilan kepala daerah dalam mensejahterakan warganya dan memacu kemajuan pembangunan daerah.Hadir sebagai pembicara Kepala BKKBN selaku Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat serta para wakil ketua dari unsur Sekretariat Wakil Presiden, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas, Kemendagri, serta Kemenkes. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_275342" align="alignleft" width="1280"]

Sosialisasi RAN PASTI di semarang diikuti juga oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) di Semarang, Selasa (1/3/2022).
Sosialisasi itu sekaligus untuk memastikan komitmen bersama dalam percepatan penurunan angka stunting, khususnya di Jawa Tengah.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, Ran Pasti akan menjadi acuan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Apalagi, BKKBN sedang memfinalisasi RAN PASTI dengan pendekatan keluarga berisiko stunting.
”Peran Tim Pendamping Keluarga di daerah-daerah begitu penting karena menjadi garda terdepan. RAN PASTI menjadi acuan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting bagi kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, pemerintah desa, serta pemangku kepentingan lainnya,” ujar Hasto Wardoyo dalam keterangannya, Selasa (1/3/2022).
Hasto mengatakan Presiden Jokowi telah menugaskan BKKBN sebagai pengendali pencegahan stunting.
BKKBN akan selalu mendukung dan memperhatikan upaya konvergensi dengan mengedepankan kebaharuan, khususnya di tingkat desa dan keluarga.
BKKBN dengan 200 ribu tim pendamping keluarga yang terdiri dari unsur Bidan, PKK dan Kader KB atau kader pembangunan lainnya yang ada di desa.
”Dengan demikian jumlahnya akan setara dengan 600 ribu orang,” ungkapnya.
Mereka akan dilatih dan mendampingi calon pengantin atau calon pasangan usia subur, ibu hamil, Ibu dalam masa interval kehamilan, serta anak usia 0-59 bulan.
Sosialisasi Ran Pasti di Semarang juga menjadi pijakan awal bagi penjelasan mekanisme tata kerja percepatan penurunan stunting di tingkat provinsi, kabupaten dan kota serta desa.
Dikupas juga mengenai pemantuan, pelaporan serta evaluasi. Dan yang tidak kalah pentingnya lagi, skenario pendanaan stunting di daerah.
Indikator penurunan stunting akan menjadi salah satu parameter keberhasilan kepala daerah dalam mensejahterakan warganya dan memacu kemajuan pembangunan daerah.
Hadir sebagai pembicara Kepala BKKBN selaku Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat serta para wakil ketua dari unsur Sekretariat Wakil Presiden, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas, Kemendagri, serta Kemenkes.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi