Dilakukan Bertahap, Penutupan Pasar Hewan di Banjarnegara Dikawal Polisi
Supriyadi
Rabu, 18 Mei 2022 12:36:46
MURIANEWS, Banjarnegara – Penutupan Pasar Hewan di Banjarnegara dilakukan secara bertahap mulai Senin (16/5/2022) kemarin. Penutupan yang dilakukan pemkab melalui dinas terkait tersebut mendapat pengawalan khusus dari polisi.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, penutupan pasar hewan dilakukan secara bertahap. Hari ini (18/5/2022) penutupan dilakukan di Pasar Hewan Purwonegoro, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara.
Baca: Temukan Ternak Positif PMK, Semua Pasar Hewan di Banjarnegara Ditutup"Personel melaksanakan pengamanan penutupan pasar hewan, kegiatan ini juga diikuti oleh instansi terkait dari TNI, Satpol PP serta Dinperindag, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara," katanya di Mapolres Banjarnegara, Rabu (18/5/2022).
Menurut dia, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penanganan Kasus PMK (Penyakit Mulut Kuku) pada hewan ternak di wilayah Kabupaten Banjarnegara.
"Adanya penutupan pasar ini diharapkan Kasus PMK (Penyakit Mulut Kuku) pada hewan ternak dapat terkendali, kami melakukan pengamanan agar kegiatan penutupan berjalan aman," ujarnya.
Sementara untuk memantau lalulintas hewan, lanjut AKBP Hendri, pihaknya akan melakukan penyekatan diperbatasan, Banjarnegara dengan Kabupate Wonosobo, Purbalingga, Banyumas maupun Kebumen.
Sementara untuk memantau lalulintas hewan, lanjut AKBP Hendri, pihaknya akan melakukan penyekatan diperbatasan, Banjarnegara dengan Kabupate Wonosobo, Purbalingga, Banyumas maupun Kebumen."Apabila ada pergerakan hewan baik sapi maupun kambing akan kami hentikan, sedangkan di Pasar hewan yang ditutup kita tempatkan Personel untuk melakukan patroli," tutur dia.
Baca: Dua Anak Dilaporkan Tenggelam saat Mandi dan Main di Sungai Serayu BanjarnegaraSelain itu, sambung Kapolres, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan pengecekan kepada masyatlrakat peternak hewan dan rumah pemotongan hewan (RPH)."Memberikan penyuluhan kepada peternak hewan, cara pencegahan PMK dan penanganan jika hewan mengalami gejala," pungkasnya. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_290311" align="alignleft" width="1599"]

Petugas melakukan pengamanan di salah satu pasar hewan di Banjarnegara. (Humas Polres Banjarnegara)[/caption]
MURIANEWS, Banjarnegara – Penutupan Pasar Hewan di Banjarnegara dilakukan secara bertahap mulai Senin (16/5/2022) kemarin. Penutupan yang dilakukan pemkab melalui dinas terkait tersebut mendapat pengawalan khusus dari polisi.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, penutupan pasar hewan dilakukan secara bertahap. Hari ini (18/5/2022) penutupan dilakukan di Pasar Hewan Purwonegoro, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara.
Baca: Temukan Ternak Positif PMK, Semua Pasar Hewan di Banjarnegara Ditutup
"Personel melaksanakan pengamanan penutupan pasar hewan, kegiatan ini juga diikuti oleh instansi terkait dari TNI, Satpol PP serta Dinperindag, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara," katanya di Mapolres Banjarnegara, Rabu (18/5/2022).
Menurut dia, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penanganan Kasus PMK (Penyakit Mulut Kuku) pada hewan ternak di wilayah Kabupaten Banjarnegara.
"Adanya penutupan pasar ini diharapkan Kasus PMK (Penyakit Mulut Kuku) pada hewan ternak dapat terkendali, kami melakukan pengamanan agar kegiatan penutupan berjalan aman," ujarnya.
Sementara untuk memantau lalulintas hewan, lanjut AKBP Hendri, pihaknya akan melakukan penyekatan diperbatasan, Banjarnegara dengan Kabupate Wonosobo, Purbalingga, Banyumas maupun Kebumen.
"Apabila ada pergerakan hewan baik sapi maupun kambing akan kami hentikan, sedangkan di Pasar hewan yang ditutup kita tempatkan Personel untuk melakukan patroli," tutur dia.
Baca: Dua Anak Dilaporkan Tenggelam saat Mandi dan Main di Sungai Serayu Banjarnegara
Selain itu, sambung Kapolres, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan pengecekan kepada masyatlrakat peternak hewan dan rumah pemotongan hewan (RPH).
"Memberikan penyuluhan kepada peternak hewan, cara pencegahan PMK dan penanganan jika hewan mengalami gejala," pungkasnya.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi