Bukan Bom, Kapolda Pastikan Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Bahan Petasan
Supriyadi
Senin, 26 September 2022 14:16:25
MURIANEWS, Semarang – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan ledakan di dekat asrama polisi di Grogol, Sukoharjo bukanlah bom. Ledakan tersebut murni bahan petasan yang meledak.
Karena itu, ia meminta masyarakat tidak usah khawatir ataupun waswas dengan kejadian tersebut. Terlebih lagi, tidak ada unsur terorisme ataupun kegiatan sejenis dalam insiden tersebut.
”Saya tegaskan ledakan itu bukan bom tetapi murni dari bahan petasan yang dari keterangan saksi mau dibakar oleh anggota kita,” katanya saat menggelar jump apers yang disiarkan live di Instagram @humas_poldajateng.
Baca: Ledakan Terdengar di Kawasan Asrama Polisi Sukoharjo, Satu Polisi Dikabarkan TerlukaKapolda menyebutkan, pihaknya juga sudah memeriksa tujuh saksi terkait ledakan tersebut. Dari pemeriksaan itu, juga dipastikan tidak ada unsur terorisme dalam kejadian ledakan tersebut.
”Beberapa yang dimintai keterangan antara lain pihak CV di Indramayu yang mengirim paket, kemudian penerima paket di Klaten Saudara A. Dari pemeriksaan A membenarkan bahwa ia memesan bahan mercon atau petasan, memesan dua kali dua paket,” kata Luthfi.
Salain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kepada Sat Intel Polresta Surakarta. Dari situ diketahui jika petugas melakukan kegiatan operasi kepolisian pengamanan barang bukti yang kemungkinan saat itu dibawa pulang oleh korban.
”Setelah diperiksa ternyata benar telah melakukan kegiatan operasi kepolisian pengamanan barang bukti yang kemungkinan saat itu dibawa pulang kemudian kemarin coba untuk dibakar namun meledak," imbuhnya.
”Setelah diperiksa ternyata benar telah melakukan kegiatan operasi kepolisian pengamanan barang bukti yang kemungkinan saat itu dibawa pulang kemudian kemarin coba untuk dibakar namun meledak," imbuhnya.
Baca: Digaris Polisi, TKP Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Dijaga BrimobKapolda menambahkan, paket tersebut merupakan barang bukti dari operasi yang dilakukan sebelum Idul Fitri tahun 2021. Saat ini korban, Bripka Dirgantara masih menjalani perawatan sehingga belum bisa dimintai keterangan dan belum diketahui apakah ada unsur kelalaian.”Hasil analisa sementara, Polresta Solo
kan dilakukan pembangunan sejak 2021, mungkin anggota inisiatif bawa pulang. Polres kan pindah dari lama ke baru.
Terus kelingan ana bb diobong mbledhos (ingat ada barang bukti dibakar meledak). Ini mungkin ya, karena belum diperiksa,” katanya.Untuk memastikannya pihanya pun akan menunggu korban mendapat perawatan terlebih dahulus. Setelah kondisi membaik, pihaknya pun akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.”Kita tunggu dulu sampai sehat. Saat ini masih perawatan. Nanti disana kita baru tahu ada kelalaian atau tidak termasuk motif membawa pulang bb,” tandasnya. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_319970" align="alignleft" width="880"]

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menggelar jumpa pers di Mapolda Jateng. (Tangkap Layar/Instagram humas_poldajateng)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan ledakan di dekat asrama polisi di Grogol, Sukoharjo bukanlah bom. Ledakan tersebut murni bahan petasan yang meledak.
Karena itu, ia meminta masyarakat tidak usah khawatir ataupun waswas dengan kejadian tersebut. Terlebih lagi, tidak ada unsur terorisme ataupun kegiatan sejenis dalam insiden tersebut.
”Saya tegaskan ledakan itu bukan bom tetapi murni dari bahan petasan yang dari keterangan saksi mau dibakar oleh anggota kita,” katanya saat menggelar jump apers yang disiarkan live di Instagram @humas_poldajateng.
Baca: Ledakan Terdengar di Kawasan Asrama Polisi Sukoharjo, Satu Polisi Dikabarkan Terluka
Kapolda menyebutkan, pihaknya juga sudah memeriksa tujuh saksi terkait ledakan tersebut. Dari pemeriksaan itu, juga dipastikan tidak ada unsur terorisme dalam kejadian ledakan tersebut.
”Beberapa yang dimintai keterangan antara lain pihak CV di Indramayu yang mengirim paket, kemudian penerima paket di Klaten Saudara A. Dari pemeriksaan A membenarkan bahwa ia memesan bahan mercon atau petasan, memesan dua kali dua paket,” kata Luthfi.
Salain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kepada Sat Intel Polresta Surakarta. Dari situ diketahui jika petugas melakukan kegiatan operasi kepolisian pengamanan barang bukti yang kemungkinan saat itu dibawa pulang oleh korban.
”Setelah diperiksa ternyata benar telah melakukan kegiatan operasi kepolisian pengamanan barang bukti yang kemungkinan saat itu dibawa pulang kemudian kemarin coba untuk dibakar namun meledak," imbuhnya.
Baca: Digaris Polisi, TKP Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Dijaga Brimob
Kapolda menambahkan, paket tersebut merupakan barang bukti dari operasi yang dilakukan sebelum Idul Fitri tahun 2021. Saat ini korban, Bripka Dirgantara masih menjalani perawatan sehingga belum bisa dimintai keterangan dan belum diketahui apakah ada unsur kelalaian.
”Hasil analisa sementara, Polresta Solo
kan dilakukan pembangunan sejak 2021, mungkin anggota inisiatif bawa pulang. Polres kan pindah dari lama ke baru.
Terus kelingan ana bb diobong mbledhos (ingat ada barang bukti dibakar meledak). Ini mungkin ya, karena belum diperiksa,” katanya.
Untuk memastikannya pihanya pun akan menunggu korban mendapat perawatan terlebih dahulus. Setelah kondisi membaik, pihaknya pun akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
”Kita tunggu dulu sampai sehat. Saat ini masih perawatan. Nanti disana kita baru tahu ada kelalaian atau tidak termasuk motif membawa pulang bb,” tandasnya.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi