– Seorang ibu bernama Mistem (56) warga Dusun Guruh RT 1 RW 2, Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara meninggal tertimbun tanah longsor. Banyaknya material longsor membuat jenazah korban baru bisa dievakuasi setelah tujuh jam setelah kejadian.
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto mengatakan, longsor tersebut terjadi Rabu (19/10/2022) sore sekitar pukul 17.15 WIB. Sementara jenazah korban baru bisa dievakuasi Kamis (20/10/2022) pukul 00.10 dini hari.
”Korban ditemukan sudah meninggal dunia setelah hampir tujuh jam lebih tertimbun longsor,” katanya dalam siaran pers yang diterima
, Kamis (20/10/2022).
Ia menceritakan, kejadian nahas tersebut berawal saat tebing setinggi 4 meter yang berada di belakang rumah ibu Mistem tiba-tiba longsor. Dugaan sementara, korban berada di dalam rumah saat kejadian
”Diduga ibu Mistem ini masih di dalam rumah tidak sempat menyelamatkan diri akhirnya tertimbun tanah longsor,” ungkapnya
Mendapat informasi tersebut, pihaknya memperintahkan Koordinator pos Basarnas SAR Wonosobo Rindang memberangkatkan 1 tim rescue untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan disertai alut extrikasi”Upaya pencarian tim SAR gabungan dengan mengevakuasi beberapa puing materil bangunan, tanah secara manual dan menggunakan alat berat exsavator,” imbuhnyaSetelah upaya pencarian korban ditemukan di perkarangan teras rumah dalam keadaan meninggal dunia. Begitu ditemukan, jenazah korban dibawah ke rumah keluarga korban .”Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesa tim yang terlibat kembali kesatuannya masing- masing. Dari kami berharap masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana,” tutupnya. Penulis: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_326141" align="alignleft" width="1280"]

Petugas BPBD bersama relawan saat mengevakuasi korban meninggal tertimbun longsor. (Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Banjarnegara – Seorang ibu bernama Mistem (56) warga Dusun Guruh RT 1 RW 2, Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara meninggal tertimbun tanah longsor. Banyaknya material longsor membuat jenazah korban baru bisa dievakuasi setelah tujuh jam setelah kejadian.
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto mengatakan, longsor tersebut terjadi Rabu (19/10/2022) sore sekitar pukul 17.15 WIB. Sementara jenazah korban baru bisa dievakuasi Kamis (20/10/2022) pukul 00.10 dini hari.
”Korban ditemukan sudah meninggal dunia setelah hampir tujuh jam lebih tertimbun longsor,” katanya dalam siaran pers yang diterima
Murianews, Kamis (20/10/2022).
Baca: Desa-Desa Rawan Longsor di Kudus Mulai Bentuk Satgas Kebencanaan
Ia menceritakan, kejadian nahas tersebut berawal saat tebing setinggi 4 meter yang berada di belakang rumah ibu Mistem tiba-tiba longsor. Dugaan sementara, korban berada di dalam rumah saat kejadian
”Diduga ibu Mistem ini masih di dalam rumah tidak sempat menyelamatkan diri akhirnya tertimbun tanah longsor,” ungkapnya
Mendapat informasi tersebut, pihaknya memperintahkan Koordinator pos Basarnas SAR Wonosobo Rindang memberangkatkan 1 tim rescue untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan disertai alut extrikasi
”Upaya pencarian tim SAR gabungan dengan mengevakuasi beberapa puing materil bangunan, tanah secara manual dan menggunakan alat berat exsavator,” imbuhnya
Setelah upaya pencarian korban ditemukan di perkarangan teras rumah dalam keadaan meninggal dunia. Begitu ditemukan, jenazah korban dibawah ke rumah keluarga korban .
”Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesa tim yang terlibat kembali kesatuannya masing- masing. Dari kami berharap masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana,” tutupnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi