Ganjar Geram Ada Siswi Dibully Guru Gegara Tak Pakai Hijab di Sragen
Supriyadi
Senin, 14 November 2022 19:04:06
Jika ditemukan kasus serupa di kemudian hari, Ganjar memastikan guru tersebut akan langsung berhadapannya.
”Saya ingatkan saja agar tidak ada orang yang punya agenda tersembunyi. Satu yang saya peringatkan dengan keras adalah bullying. Semua guru tidak boleh membully muridnya dengan alasan apapun,” katanya, Senin (14/11/2022).
Baca: Diduga Bully Siswi Gegara Tak Berhijab, Oknum Guru di Sragen DipolisikanGanjar mengatakan, para siswa harus berkembang dan keberadaan guru adalah membimbing. Bukan sebaliknya.
”Biarkanlah mereka bisa berkembang mestinya guru memberikan konseling kepada mereka dengan baik bukan kemudian membully. Atas alasan apapun,” ujarnya.
Untuk itu, Ganjar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga telah berpesan untuk mengingatkan para guru. Ganjar tak segan mencopot guru jika terlibat kasus yang sama di kemudian hari.
“Kalau perlu nanti jika kita menemukan temuan lain, seluruh guru saya minta tanda tangan. Kalimat terakhir harus siap, kalau saya melakukan itu, dicopot. Saya tegas,” ucapnya.
Ketua PP Kagama ini mengatakan telah berulangkali mengingatkan masalah perundungan di lingkungan sekolah. Ketua Pembina TP PKK Jateng ini mengimbau tak menoleransi jika ada pelanggaran serupa lagi.
Ketua PP Kagama ini mengatakan telah berulangkali mengingatkan masalah perundungan di lingkungan sekolah. Ketua Pembina TP PKK Jateng ini mengimbau tak menoleransi jika ada pelanggaran serupa lagi.”Hari ini dipanggil DPRD, mudah-mudahan bisa terlihat apa motifnya. Saya sudah mengingatkan ini berkali-kali jadi kalau anda melanggar, anda berhadapan dengan saya,” tandasnya.
Baca: Oknum Guru Terduga Pembully Siswi SMA di Sragen Minta MaafSebagai informasi, Siswi di SMA Negeri di Kabupaten Sragen, S (15), diduga menjadi korban perundungan gegara tidak memakai jilbab. Sampai saat ini S enggan masuk sekolah lantaran merasa takut.Orang tua S, AP mengungkapkan, setelah kejadian tersebut, anaknya masih mau berangkat ke sekolah. Namun, karena diduga dirundung oleh kakak kelas, S minta dijemput pulang dan enggan masuk sekolah lagi.Karena kasus tersebut, AP tak terima dan sempat mengadukan guru tersebut ke Polres Sragen. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi
Murianews, Semarang – Kasus perundungan atau bully yang dilakukan guru di SMA Negeri di Sragen membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram. Ia pun mengingatkan kasus tersebut tidak boleh terulang.
Jika ditemukan kasus serupa di kemudian hari, Ganjar memastikan guru tersebut akan langsung berhadapannya.
”Saya ingatkan saja agar tidak ada orang yang punya agenda tersembunyi. Satu yang saya peringatkan dengan keras adalah bullying. Semua guru tidak boleh membully muridnya dengan alasan apapun,” katanya, Senin (14/11/2022).
Baca: Diduga Bully Siswi Gegara Tak Berhijab, Oknum Guru di Sragen Dipolisikan
Ganjar mengatakan, para siswa harus berkembang dan keberadaan guru adalah membimbing. Bukan sebaliknya.
”Biarkanlah mereka bisa berkembang mestinya guru memberikan konseling kepada mereka dengan baik bukan kemudian membully. Atas alasan apapun,” ujarnya.
Untuk itu, Ganjar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga telah berpesan untuk mengingatkan para guru. Ganjar tak segan mencopot guru jika terlibat kasus yang sama di kemudian hari.
“Kalau perlu nanti jika kita menemukan temuan lain, seluruh guru saya minta tanda tangan. Kalimat terakhir harus siap, kalau saya melakukan itu, dicopot. Saya tegas,” ucapnya.
Ketua PP Kagama ini mengatakan telah berulangkali mengingatkan masalah perundungan di lingkungan sekolah. Ketua Pembina TP PKK Jateng ini mengimbau tak menoleransi jika ada pelanggaran serupa lagi.
”Hari ini dipanggil DPRD, mudah-mudahan bisa terlihat apa motifnya. Saya sudah mengingatkan ini berkali-kali jadi kalau anda melanggar, anda berhadapan dengan saya,” tandasnya.
Baca: Oknum Guru Terduga Pembully Siswi SMA di Sragen Minta Maaf
Sebagai informasi, Siswi di SMA Negeri di Kabupaten Sragen, S (15), diduga menjadi korban perundungan gegara tidak memakai jilbab. Sampai saat ini S enggan masuk sekolah lantaran merasa takut.
Orang tua S, AP mengungkapkan, setelah kejadian tersebut, anaknya masih mau berangkat ke sekolah. Namun, karena diduga dirundung oleh kakak kelas, S minta dijemput pulang dan enggan masuk sekolah lagi.
Karena kasus tersebut, AP tak terima dan sempat mengadukan guru tersebut ke Polres Sragen.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi