Rabu, 19 November 2025


Penghargaan diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen kepada wali kota dan bupati di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (20/12/2022).

Kabupaten dan kota penerima BPJS Kesehatan Award, yakni Kota Surakarta, Kota Magelang, Kota Semarang, Banjarnegara, Kota Tegal, Purbalingga, Brebes, Salatiga, Rembang, Klaten,dan Kudus.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin mengatakan, program BPJS merupakan tanggungjawab bersama. Menurutnya, program ini dapat memunculkan tanggungjawab, kebersamaan, dan gotong-royong.

Dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan, lanjut wagub, warga diharapkan membayar iuran BPJS bukan karena sakit atau untuk dirinya sendiri, tetapi karena masih banyak masyarakat yang sakit dan butuh biaya pengobatan.

”Yang lebih utama adalah seperti 11 kabupaten dan kota yang mendapat penghargaan UHC, masyarakatnya didorong dan diberi edukasi. Bahwa jaminan kesehatan yang saat ini digulirkan juga dikoneksikan dengan pembuatan SIM, BPKB, dan lainnya disertakan BPJS Kesehatan,” kata wagub.

Ia berharap, dalam kampanye untuk mengajak atau mendorong masyarakat memiliki kartu BPJS Kesehatan, jangan memakai embel-embel atau istilah asuransi kesehatan karena asuransi tidak sama dengan BPJS.

Wagub menjelaskan, BPJS Kesehatan bersifat gotong-royong atau warga yang mampu membantu warga yang tidak mampu. Sehingga semua.masyarakat di Indonesia mendapat jaminan dan layanan kesehatan yang sama.”Seperti di Kabupaten Brebes inovasinya bagus.  Pemkab mengajak perusahaan melalui CSR untuk berkolaborasi dengan APBD. Asuransi mengcover Rp 15 ribu dan APBD Rp20 ribu kemudian diberikan  kepada masyarakat,” katanya.Wagub menambahkan, capaian kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di beberapa daerah di Jateng yang telah mencapai lebih dari 90 persen, seperti Kota Surakarta, Magelang, dan Semarang, tidak hanya karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk bergotong-royong membantu sesama, melainkan juga karena pelayanan yang semakin membaik dan tidak membeda-bedakan antara pasien umum dengan pasien BPJS Kesehatan.”Inovasi-inovasi juga perlu, seperi pendaftaran secara online, dokter keluarga, puskesmas maupun klinik pratama dikoneksikan, sehingga mengurus rujukan tidak perlu datang fisik tetapi bisa secara online. Sehingga kecepatan pelayanan kesehatan  meningkat,” pintanya. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini