Kamis, 20 November 2025


Itu terjadi lantaran ketiga desa di lereng yang berlokasi dekat puncak Merapi itu belum diguyur hujan. Padahal, semakin lama hujan abu vulkanik Merapi tersebut dapat semakin merusak tanaman dan mengganggu pakan ternak.

Camat Selo, Cahyo Wiratno menyebutkan, ada tiga desa yang terimbas abu vulkanik merapi cukup parah di Boyolali. Ketiga desa tersebut yakni Desa Jrakah, Klakah, dan Tlogolele. Bahkan abu tersebut merusak tanaman warga, termasuk cabai.

Baca: Hujan Abu Merapi, Petani Sayur di Tlogolele Boyolali Gagal Panen

”Kami berharap nanti ada bantuan semacam hujan buatan untuk membersihkan abu vulkanik di lahan pertanian warga Tlogolele, Klakah, dan Jrakah,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Jumat (17/3/2023).

Ia mengungkapkan Tlogolele merupakan salah satu penghasil cabai terbesar dan penyuplai untuk kebutuhan tak hanya di Boyolali tapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kini lahan pertanian warga lereng Merapi di Boyolali itu rusak terdampak hujan abu.
Selain di bidang pertanian, Cahyo juga menjelaskan abu vulkanik Gunung Merapi menyulitkan peternak mencari pakan hijau bagi ternak mereka.Baca: Pemprov Jateng Data Lahan Pertanian Terdampak Erupsi Merapi, Ini Tujuannya”Kami ucapkan terima kasih, dari Pak Bupati lewat Dinas Peternakan Ketahanan Pangan juga, banyak sekali membantu pakan ternak khusu di tiga desa yang terdampak,” ujarnya.Ia juga mengucapkan terima kasih kepada TNI Polri dan sukarelawan lainnya yang telah membantu pakan ternak dan pembersihan abu vulkanik. Saat ini terkait jalur evakuasi juga telah siap dan aman dilalui warga semisal mengharuskan ada evakuasi.”Hujan abu hingga hari ini masih walaupun kecil-kecil, semoga ini yang terakhir,” kata dia.

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler