Hanyut di Bengawan Solo, Perempuan Sukoharjo Ditemukan di Karanganyar
Supriyadi
Kamis, 23 Maret 2023 12:30:34
Jenazah perempuan 57 tahun itu ditemukan mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo di Desa Kragan, Kecamatan Godangrejo, Karanganyar. Dari keterangan keluarga korban mengalami depresi sebelum meninggalkan rumah.
Anggota SAR UNS Supriyanto Nugroho mengatakan jenazah korban ditemukan tersangkut bebatuan di sungai tersebut, sekitar pukul 07.15 WIB. Saat ditemukan, kondisi jasad sudah mengalami pembengkakan.
”Jasadnya utuh, hanya sedikit membengkak. Pakaian korban juga masih utuh,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Begitu berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Sukoharjo untuk dilakukan visum. Selanjutnya, jenazah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
”Korban dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada Rabu (22/3/2023) pagi,” kata dia.
Dari keterangan yang diperoleh, dia mengatakan korban tidak terlihat di rumah sejak Rabu (22/3/2023), tepatnya setelah salat Subuh. Keluarga lantas mencari keberadaan korban di sekitar rumah.Dari pencarian itu, keluarga melihat sandal dan senter korban di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di belakang rumah. Pihak keluarga lantas melaporkan orang hilang atas nama Suharmi ke Polsek Mojolaban.Polisi bersama SAR melakukan pencarian terhadap korban. Pencarian dilakukan dengan menyisir lokasi diduga hilangnya korban.“Sempat kami lakukan penyelaman di sekitar pos Induk di Mojolaban. Kemudian dilakukan penyisiran dan korban ditemukan 10,9 KM dari titik hilangnya,” katanya.Belum diketahui penyebab pasti kematian korban. Namun keterangan keluarga, korban selama ini mengalami sakit depresi. Diduga korban nekat menceburkan diri ke aliran Sungai Bengawan Solo.
Murianews, Karanganyar — Seorang perempuan paruhbaya bernama Suharmi warga Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo yang dilaporkan hanyut di sungai Bengawan Solo sejak Rabu (22/3/2023) pagi ditemukan meninggal dunia.
Jenazah perempuan 57 tahun itu ditemukan mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo di Desa Kragan, Kecamatan Godangrejo, Karanganyar. Dari keterangan keluarga korban mengalami depresi sebelum meninggalkan rumah.
Anggota SAR UNS Supriyanto Nugroho mengatakan jenazah korban ditemukan tersangkut bebatuan di sungai tersebut, sekitar pukul 07.15 WIB. Saat ditemukan, kondisi jasad sudah mengalami pembengkakan.
”Jasadnya utuh, hanya sedikit membengkak. Pakaian korban juga masih utuh,” katanya seperti dikutip Solopos.com.
Begitu berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Sukoharjo untuk dilakukan visum. Selanjutnya, jenazah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
”Korban dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada Rabu (22/3/2023) pagi,” kata dia.
Dari keterangan yang diperoleh, dia mengatakan korban tidak terlihat di rumah sejak Rabu (22/3/2023), tepatnya setelah salat Subuh. Keluarga lantas mencari keberadaan korban di sekitar rumah.
Dari pencarian itu, keluarga melihat sandal dan senter korban di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di belakang rumah. Pihak keluarga lantas melaporkan orang hilang atas nama Suharmi ke Polsek Mojolaban.
Polisi bersama SAR melakukan pencarian terhadap korban. Pencarian dilakukan dengan menyisir lokasi diduga hilangnya korban.
“Sempat kami lakukan penyelaman di sekitar pos Induk di Mojolaban. Kemudian dilakukan penyisiran dan korban ditemukan 10,9 KM dari titik hilangnya,” katanya.
Belum diketahui penyebab pasti kematian korban. Namun keterangan keluarga, korban selama ini mengalami sakit depresi. Diduga korban nekat menceburkan diri ke aliran Sungai Bengawan Solo.