Petasan di Kaliangkrik Magelang Meledak, 1 Meninggal 3 Dirawat

Murianews, Magelang — Ledakan petasan terjadi di Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Minggu (26/3/2023) malam. Akibat ledakan tersebut satu orang meninggal dunia dan tiga orang lainnya terpaksa dilarikan ke rumsah sakit untuk dirawat. Selain itu, ledakan juga membuat sejumlah rumah rusak. Salah satunya bahkan mengalami rusak berat yang diduga menjadi tempat meracik petasan tersebut. Rumah rusak tersebut bahkan direkam warga dan viral di media sosial (medsos). Dalam video tersebut memperlihatkan sejumlah rumah rusak karena ledakan petasan di Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (26/3/2023) malam. Video tersebut makin viral setelag diunggah akun Instagram @magelang_raya. Saat berita ini ditulis, postingan itu telah mendapat suka sebanyak 2.494 orang dan 56 komenter. Dalam narasinya, ledakan itu terdengar hingga Kota Magelang, Kajoran, dan Martoyudan. Baca: Petasan Meledak di Musala, Satu Warga Malang Meninggal, Empat Lainnya Luka ”Iki mergo mempentingkan tradisi daripada keselamatan nyawa. Padahal kemarin sudah ada korban di Blitar dan di Malang. Kok pada belum sadar,” tulis komentar akun @annid_94. Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, membenarkan peristiwa ledakan petasan di Magelang tersebut. Ia mengatakan, ada lima rumah dilaporkan rusak berat, satu korban meninggal dunia, dan tiga lainnya alami luka-luka. ”Kejadian pukul 20.10 WIB,” katanya seperti dilansir Solopos.com. Iqbal menyebutkan, korban meninggal bernama Mufid (33), warga Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang batu. Sedangkan untuk tiga korban yang mengalami luka-luka dan telah dirujuk ke RSUD Magelang, yakni Nurhayah (41), Naela Janur (17), dan Nailatul (18). Lebih jauh, lima rumah yang telah terkonfirmasi rusak berat, salah satunya adalah milik korban meninggal atau Mufid. Sedangkan enam rumah lainnya disebut hanya mengalami rusak ringan. ”Kejadian diduga karena ledakan petasan atau mercon,” tambahnya.