Rabu, 19 November 2025


Setelah melakukan verifikasi dan validasi data pada awal tahun, Ganjar meminta agar segera lakukan intervensi yang sudah direncanakan.

Ke 17 kabupaten tersebut yakni Banjarnegara, Banyumas, Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Kebumen, Klaten, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Wonogiri, dan Wonosobo.

Baca: Tangani Kemiskinan Ekstrem di Grobogan, Ganjar Izinkan Kades Geser Banprov

”Mulai dieksekusi beberapa program untuk intervensi kemiskinan ekstrem. Umpama tadi soal rumah tidak layak huni, jamban, air bersih, nah ini dikejar anak yang tidak sekolah. Karena ini juga akan mempengaruhi kemiskinan,” kata Ganjar usai memimpin Rakor penanganan kemiskinan ekstrem di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (27/3/2023).

Ia menjelaskan, isu putus sekolah ini muncul di sejumlah daerah. Alasannya karena akses sekolah yang jauh. Selain itu, karena mindset warga yang lebih memilih kerja daripada sekolah.
Terlepas dari itu, Ganjar meminta kepada sejumlah kabupaten prioritas agar segera menuntaskan verifikasi dan validasi data. Khususnya Purbalingga dan Pemalang yang belum mencapai seratus persen.”Saya minta cepat verifikasi, satu minggu ini selesai dan yang sudah terdata segera dibereskan, dikerjakan,” tegasnya.Baca: Ganjar Gandeng PKK Kendalikan Inflasi dan Turunkan Kemiskinan di JatengAdapun langkah intervensi, kata Ganjar, yang sudah masuk dalam rencana APBN dan APBD segera dieksekusi. Sedangkan data yang di luar sumber tersebut, kata Ganjar, bisa mengoptimalkan sumber lain seperti Baznas maupun CSR.”Maka saya minta kawan-kawan konsentrasinya di kemiskinan ekstrem saja, agar kami bisa menangani dengan cepat dan terima kasih kawan-kawan dari kabupaten bekerjanya cukup cepat,” tegasnya.

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler