Kapolsek Tembalang Kompol Wahdah mengatakan, EP diduga nekat membakar diri karena dipicu permasalahan ekonomi. Hal ini diketahui dari catatan keuangan di handphone korban.
”Hasil pendalaman, kemungkinan besar dugaan sementara itu karena ekonomi. Karena dilihat dari barang bukti handphone, di situ ada catatan tentang keuangan,” kata Wahdah seperti dikutip
.
Sementara itu, penyebab kematian korban, dikarenakan luka bakar yang ada ditubuh korban hingga 90 persen. Selain itu, petugas juga tak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
”Itu hasil pemeriksaan tim dokter rumah sakit, dan Tim Inafis Polrestabes Semarang. Luka bakarnya hampir 90 persen. Sekujur tubuh korban terbakar parah dan hanya kakinya yang tidak terlalu parah,” terangnya.
Ia pun menceritakan, korban diketahui melakukan aksi nekat dengan bakar diri sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, warga di sekitar lokasi tiba-toba dikagetkan dengan adanya orang terbakar sambil berteriak-teriak di sekitar kawasan hutan dekat Kampus Undip.”Warga yang mengetahui kejadian itu pun langsung melapor ke aparat kepolisian setempat,” ungkapnya.Saat anggota datang, lanjutnya, korban masih hidup. Kemudian, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.”Tapi, tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB, korban diketahui menghembuskan nafas terakhir,” ujar Kapolsek Tembalang.Wahdah menambahkan, korban yang sehari-hari berprofesi sebagai
di Semarang itu diketahui merupakan warga asal Bali. Polisi pun sudah menghubungi keluarga korban di Bali untuk proses pemulangan jenazah.
Murianews, Semarang – Seorang
driver ojek
online berinisial EP meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Negeri Diponegoro (RSND) Semarang, Rabu (29/3/2023) malam. Pria 36 tahun itu nekat membakar diri di Kawasan hutan kampus Undip, Kota Semarang.
Kapolsek Tembalang Kompol Wahdah mengatakan, EP diduga nekat membakar diri karena dipicu permasalahan ekonomi. Hal ini diketahui dari catatan keuangan di handphone korban.
”Hasil pendalaman, kemungkinan besar dugaan sementara itu karena ekonomi. Karena dilihat dari barang bukti handphone, di situ ada catatan tentang keuangan,” kata Wahdah seperti dikutip
Solopos.com.
Baca: Salut, Driver Ojek Online Tangkap Begal Payudara usai Beraksi pada ABG di Semarang
Sementara itu, penyebab kematian korban, dikarenakan luka bakar yang ada ditubuh korban hingga 90 persen. Selain itu, petugas juga tak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
”Itu hasil pemeriksaan tim dokter rumah sakit, dan Tim Inafis Polrestabes Semarang. Luka bakarnya hampir 90 persen. Sekujur tubuh korban terbakar parah dan hanya kakinya yang tidak terlalu parah,” terangnya.
Ia pun menceritakan, korban diketahui melakukan aksi nekat dengan bakar diri sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, warga di sekitar lokasi tiba-toba dikagetkan dengan adanya orang terbakar sambil berteriak-teriak di sekitar kawasan hutan dekat Kampus Undip.
”Warga yang mengetahui kejadian itu pun langsung melapor ke aparat kepolisian setempat,” ungkapnya.
Saat anggota datang, lanjutnya, korban masih hidup. Kemudian, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
”Tapi, tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB, korban diketahui menghembuskan nafas terakhir,” ujar Kapolsek Tembalang.
Wahdah menambahkan, korban yang sehari-hari berprofesi sebagai
driver ojek
online di Semarang itu diketahui merupakan warga asal Bali. Polisi pun sudah menghubungi keluarga korban di Bali untuk proses pemulangan jenazah.