Ada Sejumlah Luka, Penyebab Kematian Ibu di Boyolali Tunggu Autopsi
Supriyadi
Kamis, 6 April 2023 13:12:17
Kasatreskrim Polres Boyolali AKP Donna Briadi mengatakan, saat ini Polres Boyolali telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban. Korban atas nama Jumiyem (64) janda anak satu, warga Dukuh Sidosari, Desa Gubuk, Kecamatan Cepogo, Boyolali.
”Sementara Jenazah korban juga sudah dibawa ke RSUD Moewardi (Solo) untuk dilakukan autopsi,” katanya seperti dikutip
Detik.com.Baca: Ibu Satu Anak di Boyolali Tewas Bersimbah Darah di Dapur RumahIa menjelaskan, korban pertama kali ditemukan tetangganya dalam posisi tengkurap di dapur rumahnya. Korban sehari-hari tinggal di rumah itu sendirian. Di rumah itu dia berjualan bubur serta kebutuhan dapur.
Dari pemeriksaan medis sementara, Donna mengatakan, di temukan luka di beberapa bagian tubuh korban. Namun penyebab pasti kematian korban masih menunggu hasil autopsi.
”Masih kami dalami. Tapi kami pastikan ini korban pembunuhan,” ujarnya.Dari hasil olah TKP, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Namun Donna belum bersedia menyebutkan apa saja barang bukti yang diamankan tersebut. Saat ini rumah korban masih dipasangi garis polisi.Sebelumnya, Seorang ibu satu anak di Dukuh Sidosari, Desa Gubuk, Kecamatan Cepogo, Boyolali ditemukan tewas bersimbah darah di dapur rumahnya, Kamis (6/4/2023) pagi. Ibu bernama Jumiyem (64) itu diduga korban pembunuhan.Anggota Trantib Kecamatan Cepogo, Suratno mengatakan, korban pertama kali ditemukan tetangganya bernama Suyati sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, sang tetangga berniat membeli bumbu dapur.”Sehari-hari, korban ini menjual bumbu dapur dan bubur. Saat itu, tetangganya yang bernama Suyati hendah membeli bumbu. Tampi dipanggil-panggil tidak menjawab,” katanya.Saat ditengok lewat pintu samping, Suyati melihat korban dalam posisi tengkurap dan bersimbah darah. Begitu melihat kondisi tersebut, Suyati langsung berteriak minta tolong dan memberi tahu warga sekitar dan diteruskan ke kepolisian.
Murianews, Boyolali – Polres Boyolali mengaku menemukan sejumlah luka di tubuh ibu anak satu di Boyolali yang ditemukan bersimbah darah di dapur rumahnya, Kamis (6/4/2023) pagi. Saat ini pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi terkait penyebab kasus pembunuhan tersebut.
Kasatreskrim Polres Boyolali AKP Donna Briadi mengatakan, saat ini Polres Boyolali telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban. Korban atas nama Jumiyem (64) janda anak satu, warga Dukuh Sidosari, Desa Gubuk, Kecamatan Cepogo, Boyolali.
”Sementara Jenazah korban juga sudah dibawa ke RSUD Moewardi (Solo) untuk dilakukan autopsi,” katanya seperti dikutip
Detik.com.
Baca: Ibu Satu Anak di Boyolali Tewas Bersimbah Darah di Dapur Rumah
Ia menjelaskan, korban pertama kali ditemukan tetangganya dalam posisi tengkurap di dapur rumahnya. Korban sehari-hari tinggal di rumah itu sendirian. Di rumah itu dia berjualan bubur serta kebutuhan dapur.
Dari pemeriksaan medis sementara, Donna mengatakan, di temukan luka di beberapa bagian tubuh korban. Namun penyebab pasti kematian korban masih menunggu hasil autopsi.
”Masih kami dalami. Tapi kami pastikan ini korban pembunuhan,” ujarnya.
Dari hasil olah TKP, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Namun Donna belum bersedia menyebutkan apa saja barang bukti yang diamankan tersebut. Saat ini rumah korban masih dipasangi garis polisi.
Sebelumnya, Seorang ibu satu anak di Dukuh Sidosari, Desa Gubuk, Kecamatan Cepogo, Boyolali ditemukan tewas bersimbah darah di dapur rumahnya, Kamis (6/4/2023) pagi. Ibu bernama Jumiyem (64) itu diduga korban pembunuhan.
Anggota Trantib Kecamatan Cepogo, Suratno mengatakan, korban pertama kali ditemukan tetangganya bernama Suyati sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, sang tetangga berniat membeli bumbu dapur.
”Sehari-hari, korban ini menjual bumbu dapur dan bubur. Saat itu, tetangganya yang bernama Suyati hendah membeli bumbu. Tampi dipanggil-panggil tidak menjawab,” katanya.
Saat ditengok lewat pintu samping, Suyati melihat korban dalam posisi tengkurap dan bersimbah darah. Begitu melihat kondisi tersebut, Suyati langsung berteriak minta tolong dan memberi tahu warga sekitar dan diteruskan ke kepolisian.