Sering Ribut karena Warisan Jadi Motif Pembunuhan Ibu Anak Satu di Boyolali
Supriyadi
Senin, 10 April 2023 12:04:06
Pernyataan tersebut diungkapkan Kasatreskrim Polres Boyolali AKP Donna Briadi. Ia pun menjelaskan, terduga pelaku pembunuhan sudah diamankan. Dari situ diketahui pelaku merupakan keponakan korban bernama Nuryanto (42).
”Terduga pelaku sudah kita amankan di Umbul Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (9/4/2023) kemarin,” katanya melalui siaran persnya.
Baca: Terduga Pembunuh Ibu Satu Anak di Boyolali Ternyata KeponakanSelain terduga pelaku, pihaknya juga mengamankan istri siri tersangka bernama Mudmainah. Penetapan tersangka itu dilakukan lantaran sang istri diketahui membantu tersangka dalam menjual barang hasil kejahatan.
”Jadi ada dua tersangka yang kita amankan,” tegasnya.
Sementara, terkait motif pelaku melakukan pembunuhan dilatarbelakangi rasa sakit hati lantaran korban sering cekcok dengan orang tua tersangka terkait warisan.
”Selain itu, tersangka juga ingin menguasai harta benda milik korban. Usai membunuh, tersangka melarikan diri ke arah semarang. Jadi motif pembunuhan adalah dendam dan ekonomi,” terangnya.Sebelumnya, seorang ibu satu anak di Dukuh Sidosari, Desa Gubuk, Kecamatan Cepogo, Boyolali ditemukan tewas bersimbah darah di dapur rumahnya, Kamis (6/4/2023) pagi. Ibu bernama Jumiyem (64) itu diduga korban pembunuhan.
Baca: Ibu Satu Anak di Boyolali Tewas Bersimbah Darah di Dapur RumahAnggota Trantib Kecamatan Cepogo, Suratno mengatakan, korban pertama kali ditemukan tetangganya bernama Suyati sekaligus kakak ipar korban sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, ia berniat membeli bumbu dapur.”Sehari-hari, korban ini menjual bumbu dapur dan bubur. Saat itu, tetangganya yang bernama Suyati hendah membeli bumbu. Tapi dipanggil-panggil tidak menjawab,” katanya.Saat ditengok lewat pintu samping, Suyati melihat korban dalam posisi tengkurap dan bersimbah darah. Begitu melihat kondisi tersebut, Suyati langsung berteriak minta tolong dan memberi tahu warga sekitar dan diteruskan ke kepolisian.”Korban ini diketahui sebagai janda. Ia di rumah sendirian. Punya satu anak di Jakarta. Saat ini petugas dari kepolisian sudah datang dan sudah diberi garis polisi,” ungkapnya.
Murianews, Boyolali – Polisi mengungkap motif kasus pembunuhan ibu satu anak di Boyolali bernama Jumiyem (64). Pembunuhan warga Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, Boyolali itu dilatar belakangi dendam lantaran korban sering ribut dengan orang tuanya karena warisan.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kasatreskrim Polres Boyolali AKP Donna Briadi. Ia pun menjelaskan, terduga pelaku pembunuhan sudah diamankan. Dari situ diketahui pelaku merupakan keponakan korban bernama Nuryanto (42).
”Terduga pelaku sudah kita amankan di Umbul Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (9/4/2023) kemarin,” katanya melalui siaran persnya.
Baca: Terduga Pembunuh Ibu Satu Anak di Boyolali Ternyata Keponakan
Selain terduga pelaku, pihaknya juga mengamankan istri siri tersangka bernama Mudmainah. Penetapan tersangka itu dilakukan lantaran sang istri diketahui membantu tersangka dalam menjual barang hasil kejahatan.
”Jadi ada dua tersangka yang kita amankan,” tegasnya.
Sementara, terkait motif pelaku melakukan pembunuhan dilatarbelakangi rasa sakit hati lantaran korban sering cekcok dengan orang tua tersangka terkait warisan.
”Selain itu, tersangka juga ingin menguasai harta benda milik korban. Usai membunuh, tersangka melarikan diri ke arah semarang. Jadi motif pembunuhan adalah dendam dan ekonomi,” terangnya.
Sebelumnya, seorang ibu satu anak di Dukuh Sidosari, Desa Gubuk, Kecamatan Cepogo, Boyolali ditemukan tewas bersimbah darah di dapur rumahnya, Kamis (6/4/2023) pagi. Ibu bernama Jumiyem (64) itu diduga korban pembunuhan.
Baca: Ibu Satu Anak di Boyolali Tewas Bersimbah Darah di Dapur Rumah
Anggota Trantib Kecamatan Cepogo, Suratno mengatakan, korban pertama kali ditemukan tetangganya bernama Suyati sekaligus kakak ipar korban sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, ia berniat membeli bumbu dapur.
”Sehari-hari, korban ini menjual bumbu dapur dan bubur. Saat itu, tetangganya yang bernama Suyati hendah membeli bumbu. Tapi dipanggil-panggil tidak menjawab,” katanya.
Saat ditengok lewat pintu samping, Suyati melihat korban dalam posisi tengkurap dan bersimbah darah. Begitu melihat kondisi tersebut, Suyati langsung berteriak minta tolong dan memberi tahu warga sekitar dan diteruskan ke kepolisian.
”Korban ini diketahui sebagai janda. Ia di rumah sendirian. Punya satu anak di Jakarta. Saat ini petugas dari kepolisian sudah datang dan sudah diberi garis polisi,” ungkapnya.