Rabu, 19 November 2025


Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati menyebutkan, berdasarkan data yang ada stok Minyakita di Sleman saat ini hanya tersedia sekitar 400 karton atau setara 4.800 liter. Sedangkan di Kulon Progo terdapat 200 karton.

Kemudian di Bantul stok Minyakita yang tersedia hanya sekitar 3.300 karton disusul Gunung Kidul sebanyak 1.000 karton.

”Sementara di Kota Yogyakarta malah mengalami kekosongan pasokan. Tapi keseluruhan belum kosong hanya sudah menipis [stok minyakita] saat ini,” katanya seperti dikutip Suara.com.

Baca: Cek Pasar, Disdag Kudus Sebut Minyakita Masih Jadi Rebutan

Menurut Yuna, keterbatasan stok minyak goreng subsidi dikarenakan sejumlah wilayah mengalami kendala distribusi. Termasuk distribusi dari Semarang yang juga merupakan distributor tingkat pertama.

Dibutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk kembali menambah stok Minyakita. Padahal di DIY tidak terdapat ada penyelenggara distribusi Minyakita tingkat pertama atau disebut D1.

”Distributor utama komoditas tersebut berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akibatnya saat stok Minyakita menipis, distributor di DIY perlu memesan terlebih dahulu ke distributor tingkat atas,” terangnya.

Hanya saja, lanjutnya, untuk pemesanan membutuhkan waktu sehingga mempengaruhi ketersediaan stok di daerah. Meski menipis, Yuna memastikan komoditas tersebut masih tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Lebaran.”Terkendala distribusi karena kurang kemasan di D1 Semarang, lama distribusi membutuhkan dua minggu dari pemesanan. Waktu pengirimannya sekitar satu hingga dua hari jadi begitu mau habis ini distributor D2 di DIY akan melakukan pemesanan,” jelasnya.Baca: Kulak Minyakita Pedagang Dipaksa Beli Minyak Lain, Disdag Kudus Turun TanganUntuk pasokan komoditas lain, lanjut Yuna pasokan dipastikan aman untuk Lebaran. Distribusi pasokan dari distributor ataupun supplier menyiapkan kebutuhan dan keamanan pasokan saat hari raya nanti.”Malah justru terjadi penurunan harga pada komoditas tepung,” jelasnya.Sementara Wakil Satgas Pangan Polda DIY AKBP Sarwendo mengungkapkan, Minyakita dijual dalam berbagai macam bentuk kemasan. Di antaranya dalam bentuk botol plastik, bantal plastik, jeriken, dan kantong berdiri.Namun konsumen kebanyakan lebih menyukai kemasan botol plastik. Akibatnya komoditas Minyakita seolah menjadi langka, padahal Minyakita kemasan lain masih tersedia di pasaran.”Yang mengalami kekurangan itu yang kemasan botol karena yang jadi idola itu memang yang kemasan botol. Tapi secara keseluruhan itu cukup untuk semuanya,” imbuhnya.

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler