Selasa, 28 November 2023

Korban Keracunan Terus Bertambah, Dinkes Sragen Buka Posko Kesehatan

Supriyadi
Sabtu, 29 April 2023 14:30:36
Para bidan desa dan dokter menangani warga yang mengeluhkan mual, muntah, dan diare di Posko Kesehatan Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Sabtu (29/4/2023). (Solopos/Tri Rahayu)
Murianews, Sragen – Korban keracunan massal terus bertambah. Hingga Sabtu (29/4/2023) pukul 11.00 WIB, korban keracunan menjadi 275 orang. Untuk memberikan pelayanan kesehatan supaya tak kecolongan, Dinkes Sragen membuka posko kesehatan.

Dari ratusan kobran keracunan diketahui berasal dari dua desa, yakni Desa Jambeyan dan Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen. Sementara posko pengobatan gratis tersebut didirikan di rumah Bidan Desa Jambeyan, Nuryani.

Bidan Desa Jambeyan, Nuryani mengatakan, berdasarkan data yang diterinya, total warga yang keracunan massal terdapat 275 orang. Dari jumlah itu, 10 orang rawat inap dan sisanya 265 rawat jalan.

”Untuk menghindari korban lebih parah, Dinkes sudah membuka posko kesehatan. Di posko itu memiliki delapan bidan desa, dokter empat orang, dokter muda empat orang, serta obat-obatan dan infus,” katanya seperti dikutip Solopos.com

Baca: Korban Keracunan Makanan Sragen 210 Orang, Ada yang Rawat Inap

Ia menyebutkan, 10 orang yang dirawat inap yakni sembilan orang di Puskesmas Sambirejo dan satu orang di RS Sarila Husada Sragen. Sementara, orang yang memeriksakan diri masih bertambah.

”Sampai sekarang masih ada yang datang. Semalam banyak sekali. Kemungkinan ada yang tidak tercatat juga. Semalam itu depan rumah sampai tidak muat karena banyak warga,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen Udayanti Proborini bersama tim Dinkes dan Puskesmas Sambirejo datang ke lokasi posko kesehatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto juga datang ke posko. Udayanti menyampaikan posko kesehatan tetap dibuka sampai tidak ada keluhan warga lagi.

”Penanganannya mereka diobati. Semua sudah membaik. Termasuk 10 pasien rawat inap juga sudah membaik. Masyarakat yang masih ada keluhan supaya datang ke posko kesehatan untuk diperiksa dan diberi obat,” terangnya.

Selain menbuka posko, Udayanti mengatakan Dinkes juga sudah mengambil sampel air dan makanan punjungan yang diterima warga.

Dia menerangkan sampel yang diambil ada nasi, daging, dan sayur kentang. Dia mengatakan semua sampel itu langsung dikirin ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di Semarang.

”Sampel sudah diambil. Untuk posko ini juga ada PSC 119 Sukowati. Kemungkinan dugaan penyebab keracunan dari hantaran itu. Informasinya ada 600-an paket makanan hantaran makanya harus buka posko,” ujarnya.

Komentar