Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai I SNVT PJSA Pemali-Juana, Dani Prasetyo, molornya proyek
itu lebih dikarenakan terkendala pembebasan lahan.
Tambak Lorok ditarget selesai dibangun pada Maret 2021. Meski demikian, proyek itu baru dikerjakan baru-baru ini sehingga target penyelesaian mundur menjadi akhir tahun 2023,” katanya seperti dilansir
.
tersebut sudah mulai berjalan. Meski pun, masalah pembebasan lahan milik warga yang terdampak pembangunan belum sepenuhnya beres.
”Iya betul (molor karena pembebasan lahan). Soalnya, kalau sesuai kontrak harusnya sudah dikerjakan sejak 9 Desember 2022,” ujarnya.
Akibatnya, pengerjaan proyek itu pun molor hingga Maret 2023. Meski demikian, Dani memastikan proyek itu sudah berjalan dan progres pembangunannya mencapai 8,5%.”Insyaallah dapat tercapai (selesai sesuai target akhir tahun 2023),” jelasnyaTak hanya itu, PPK Sungai Pantai I SNVT PJSA Pemali-Juana itu juga membenarkan bila permasalahan ganti untung terkait pembebasan lahan masih berlanjut hingga saat ini. Bahkan, 29 bidang lahan yang belum dibebas pada Maret 2023 kemarin, pada Mei ini juga masih dalam proses pembebasan.”Pembangunan yang kita kerjakan adalah untuk kepentingan masyarakat. Sehingga dimohon dukungan dan kerja sama yang baik untuk keberhasilan pembangunan penanganan banjir rob Tambak Lorok,” ujarnya.
Murianews, Semarang – Molornya proyek
sheet pile yang berfungsi sebagai tanggul laut penahan rob di Kawasan Tambak Lorok, Kota Semarang akhirnya membuat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana buka suara.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai I SNVT PJSA Pemali-Juana, Dani Prasetyo, molornya proyek
sheet pile itu lebih dikarenakan terkendala pembebasan lahan.
”
Sheet pile Tambak Lorok ditarget selesai dibangun pada Maret 2021. Meski demikian, proyek itu baru dikerjakan baru-baru ini sehingga target penyelesaian mundur menjadi akhir tahun 2023,” katanya seperti dilansir
Solopos.com.
Meski demikian, Dani memastikan jika proyek pembangunan
sheet pile tersebut sudah mulai berjalan. Meski pun, masalah pembebasan lahan milik warga yang terdampak pembangunan belum sepenuhnya beres.
”Iya betul (molor karena pembebasan lahan). Soalnya, kalau sesuai kontrak harusnya sudah dikerjakan sejak 9 Desember 2022,” ujarnya.
Baca: Pemkot Semarang Siapkan Rusunawa Tambahan untuk Nelayan Tambaklorok
Akibatnya, pengerjaan proyek itu pun molor hingga Maret 2023. Meski demikian, Dani memastikan proyek itu sudah berjalan dan progres pembangunannya mencapai 8,5%.
”Insyaallah dapat tercapai (selesai sesuai target akhir tahun 2023),” jelasnya
Tak hanya itu, PPK Sungai Pantai I SNVT PJSA Pemali-Juana itu juga membenarkan bila permasalahan ganti untung terkait pembebasan lahan masih berlanjut hingga saat ini. Bahkan, 29 bidang lahan yang belum dibebas pada Maret 2023 kemarin, pada Mei ini juga masih dalam proses pembebasan.
”Pembangunan yang kita kerjakan adalah untuk kepentingan masyarakat. Sehingga dimohon dukungan dan kerja sama yang baik untuk keberhasilan pembangunan penanganan banjir rob Tambak Lorok,” ujarnya.