41 Warga Sragen Keracunan, Diduga Berasal dari Makanan Hajatan
Supriyadi
Jumat, 12 Mei 2023 15:34:04
Melansir
Solopos.com, dugaan keracunan tersebut berawal saat para warga menyantap makanan hajatan sunatan yang digelar warga Dukuh Tanjang, desa setempat, Kamis (11/5/2023). Malamnya beberapa warga mengeluhkan diare dan semakin lama makin bertambah hingga mencapai 41 orang, Jumat (12/5/2023) hari ini.
Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen yang menerima informasi tersebut langsung sigap dengan mengecek ke lokasi hajatan sunatan. Tak hanya itu, petugas juga langsung mengambil sampel makanan dan air di lokasi itu.
Sanitarian Puskesmas Gondang, Kabupaten Sragen, Sri Hastuti mengatakan keluhan warga kebanyakan diare yang dimulai Jumat pukul 01.00 WIB dini hari.
Baca: Ratusan Warga di Dua Desa di Sragen Keracunan Usai Santap Makanan Punjungan”Warga yang mengeluh diare langsung minta obat ke rumah Pak Suwarno, perawat di Puskesmas Sambungmacan. Mereka juga meminta obat ke bidan desa,” katanya.
Mendengar kabar ada dugaan keracunan massal, Puskesmas Gondang langsung membuka posko kesehatan di rumah Suwarno. Sempat ada dua siswa SD yang muntah-muntah dan langsung diobati.
”Kami berkoordinasi dengan dokter Puskesmas Gondang dan ketua RT setempat untuk imbauan kalau ada keluhan langsung ke posko,” ujarnya.
Di posko tersebut dilengkapi dengan petugas laborat, petugas promosi kesehatan, dan bidan desa. Petugas kesehatan juga berkunjung ke rumah-rumah untuk memantau kondisi warga.
Baca: Dinkes Periksa Sampel Air yang Diduga Jadi Penyebab Keracunan Massal di SragenSementara sampel makanan yang diambil berupa makanan yang dikonsumsi penderita diare yang dirasa kurang enak, yakni olahan daging sapi.Salah seorang warga setempat, Yuli (36) mengeluhkan perut mulas dan diare pada pukul 23.30 WIB. Suaminya juga mengalami kondisi yang sama. Dia menerangkan diare itu terjadi dua jam sekali.Setelah minum obat keluhannya sudah berkurang banyak. Dia mendapatkan obat dari Posko Kesehatan pada pukul 06.00 WIB.”Awalnya dikira masuk angin biasa atau kecapaian tetapi suami juga mengeluh yang sama. Ibu saya malah tidak apa-apa, padahal juga ikut membantu seharian di lokasi hajatan,” katanya.Warga lainnya, Nariyo (64) juga mengeluhkan menderita diare sejak semalam dan akhirnya meminta obat ke posko kesehatan. “Saya sudah tiga kali ini diare. Belum sampai ke kamar mandi sudah keluar duluan. Cucu saya juga diare,” katanya.
Murianews, Sragen – Sebanyak 41 warga Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen diduga keracunan usai menyantap makanan hajatan sejak Kamis (11/5/2023) semalam. Saat ini, Puskesmas Gondang bahkan sudah mendirikan posko 24 jam nonstop untuk melakukan pemeriksaan.
Melansir
Solopos.com, dugaan keracunan tersebut berawal saat para warga menyantap makanan hajatan sunatan yang digelar warga Dukuh Tanjang, desa setempat, Kamis (11/5/2023). Malamnya beberapa warga mengeluhkan diare dan semakin lama makin bertambah hingga mencapai 41 orang, Jumat (12/5/2023) hari ini.
Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen yang menerima informasi tersebut langsung sigap dengan mengecek ke lokasi hajatan sunatan. Tak hanya itu, petugas juga langsung mengambil sampel makanan dan air di lokasi itu.
Sanitarian Puskesmas Gondang, Kabupaten Sragen, Sri Hastuti mengatakan keluhan warga kebanyakan diare yang dimulai Jumat pukul 01.00 WIB dini hari.
Baca: Ratusan Warga di Dua Desa di Sragen Keracunan Usai Santap Makanan Punjungan
”Warga yang mengeluh diare langsung minta obat ke rumah Pak Suwarno, perawat di Puskesmas Sambungmacan. Mereka juga meminta obat ke bidan desa,” katanya.
Mendengar kabar ada dugaan keracunan massal, Puskesmas Gondang langsung membuka posko kesehatan di rumah Suwarno. Sempat ada dua siswa SD yang muntah-muntah dan langsung diobati.
”Kami berkoordinasi dengan dokter Puskesmas Gondang dan ketua RT setempat untuk imbauan kalau ada keluhan langsung ke posko,” ujarnya.
Di posko tersebut dilengkapi dengan petugas laborat, petugas promosi kesehatan, dan bidan desa. Petugas kesehatan juga berkunjung ke rumah-rumah untuk memantau kondisi warga.
Baca: Dinkes Periksa Sampel Air yang Diduga Jadi Penyebab Keracunan Massal di Sragen
Sementara sampel makanan yang diambil berupa makanan yang dikonsumsi penderita diare yang dirasa kurang enak, yakni olahan daging sapi.
Salah seorang warga setempat, Yuli (36) mengeluhkan perut mulas dan diare pada pukul 23.30 WIB. Suaminya juga mengalami kondisi yang sama. Dia menerangkan diare itu terjadi dua jam sekali.
Setelah minum obat keluhannya sudah berkurang banyak. Dia mendapatkan obat dari Posko Kesehatan pada pukul 06.00 WIB.
”Awalnya dikira masuk angin biasa atau kecapaian tetapi suami juga mengeluh yang sama. Ibu saya malah tidak apa-apa, padahal juga ikut membantu seharian di lokasi hajatan,” katanya.
Warga lainnya, Nariyo (64) juga mengeluhkan menderita diare sejak semalam dan akhirnya meminta obat ke posko kesehatan. “Saya sudah tiga kali ini diare. Belum sampai ke kamar mandi sudah keluar duluan. Cucu saya juga diare,” katanya.