Temukan Jajanan Sekolah Berformalin, Ini Kata Pemkot Semarang
Supriyadi
Senin, 22 Mei 2023 13:11:12
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang Bambang Pramusinto mengatakan, sebagian masyarakat belum menyadari pentingnya mengonsumsi pangan yang aman akan berdampak pada kesehatan. Termasuk praktik higienis sanitasi di sepanjang rantai pangan juga masih belum terpenuhi dengan baik.
”Sebagian pelaku usaha pangan juga belum menyadari pentingnya registrasi pangan dan izin edar. Kemudahan pelaku usaha atau penjual pangan olahan yang dapat langsung berjualan tanpa berizin menjadikan tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam upaya pembinaan dan pengawasan," katanya seperti dikutip
Antara.
Baca: Jajanan Berformalin Ditemukan di Kantin Sekolah Kota SemarangIa mengatakan bahwa Pemkot Semarang mempunyai kewajiban untuk menjamin terwujudnya penyelenggaraan keamanan pangan di setiap rantai pangan secara terpadu, salah satunya melalui kegiatan Mata Dewa.
Melalui kegiatan Mata Dewa yang didukung dengan tersedianya mobil laboratorium keamanan pangan, kata dia, masyarakat dalam memilih menu sehari-harinya diharapkan bisa bergizi seimbang dan aman, baik pangan olahan maupun pangan segar.
”Aman dalam kaitan ini adalah terhindar dari cemaran kimia seperti pestisida, bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rodhamin B, dan methanyl Yellow,” terangnya.Sebelumnya, jajanan sekolah berformalin dan mengandung boraks kembali ditemukan di Kota Semarang. Kali ini, jajanan berbahaya itu ditemukan di kantin sekolah dasar yang berlokasi di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Baca: DKK Kudus Imbau Tiap Sekolah Punya Kantin SehatBambang mengungkapkan, jajanan berformalin itu ditemukan saat petugas gabungan bersama dari Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Satpol PP, dan pemangku wilayah setempat melakukan pemeriksaan di sejumlah sekolah dan pasar.Hasilnya, petugas menemukan jajanan sekolah yang mengandung borak. Jajanan tersebut berupa kerupuk gendar dan dijajahkan di kantin serta pedagang di sekitar sekolah.”Jadi, Jumat (19/5/2023) lalu kami melakukan operasi makanan berformalin dengan sasaran pasar dan sekolah di Kecamatan Semarang Barat. Hasilnya kami menemukan sejumlah makanan termasuk jajanan genda berformalin di kantin sekolah,” imbuhnya.
Murianews, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Ketahanan Pangan kota setempat menilai temuan jajanan sekolah berformalin menunjukkan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi bahan pangan sehat masih rendah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang Bambang Pramusinto mengatakan, sebagian masyarakat belum menyadari pentingnya mengonsumsi pangan yang aman akan berdampak pada kesehatan. Termasuk praktik higienis sanitasi di sepanjang rantai pangan juga masih belum terpenuhi dengan baik.
”Sebagian pelaku usaha pangan juga belum menyadari pentingnya registrasi pangan dan izin edar. Kemudahan pelaku usaha atau penjual pangan olahan yang dapat langsung berjualan tanpa berizin menjadikan tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam upaya pembinaan dan pengawasan," katanya seperti dikutip
Antara.
Baca: Jajanan Berformalin Ditemukan di Kantin Sekolah Kota Semarang
Ia mengatakan bahwa Pemkot Semarang mempunyai kewajiban untuk menjamin terwujudnya penyelenggaraan keamanan pangan di setiap rantai pangan secara terpadu, salah satunya melalui kegiatan Mata Dewa.
Melalui kegiatan Mata Dewa yang didukung dengan tersedianya mobil laboratorium keamanan pangan, kata dia, masyarakat dalam memilih menu sehari-harinya diharapkan bisa bergizi seimbang dan aman, baik pangan olahan maupun pangan segar.
”Aman dalam kaitan ini adalah terhindar dari cemaran kimia seperti pestisida, bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rodhamin B, dan methanyl Yellow,” terangnya.
Sebelumnya, jajanan sekolah berformalin dan mengandung boraks kembali ditemukan di Kota Semarang. Kali ini, jajanan berbahaya itu ditemukan di kantin sekolah dasar yang berlokasi di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Baca: DKK Kudus Imbau Tiap Sekolah Punya Kantin Sehat
Bambang mengungkapkan, jajanan berformalin itu ditemukan saat petugas gabungan bersama dari Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Satpol PP, dan pemangku wilayah setempat melakukan pemeriksaan di sejumlah sekolah dan pasar.
Hasilnya, petugas menemukan jajanan sekolah yang mengandung borak. Jajanan tersebut berupa kerupuk gendar dan dijajahkan di kantin serta pedagang di sekitar sekolah.
”Jadi, Jumat (19/5/2023) lalu kami melakukan operasi makanan berformalin dengan sasaran pasar dan sekolah di Kecamatan Semarang Barat. Hasilnya kami menemukan sejumlah makanan termasuk jajanan genda berformalin di kantin sekolah,” imbuhnya.