Polda Belum Tetapkan Tersangka Tawuran PSHT dengan Brajamusti di Tamsis
Supriyadi
Selasa, 6 Juni 2023 12:09:59
Polda mengaku masih melakukan penyelidikan atas tawuran yang terjadi Minggu (4/6/2023) malam tersebut. Sementara 352 orang yang diamankan saat ini sudah dipulangkan.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra. Ia pun menegaskan, saat ini pihaknya fokus menjaga Yogyakarta supaya kondusif dan aman.
”Sampai saat ini masih penyelidikan, belum ditentukan tersangka, karena fokus kami menjaga Jogja kondusif dan aman,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tawuran itu dilatarbelakangi penganiayaan yang melibatkan anggota PSHT dan anggota Brajamusti, kelompok suporter PSIM Yogya di Parangtritis, Bantul, akhir Mei lalu.
Baca: Tawuran di Tamsis Yogyakarta Reda, Kapolda Imbau Semua Menahan DiriDalam kasus tersebut Polres Bantul pun sudah menangkap pelaku penganiayaan. Akan tetapi, ratusan anggota PSHT tetap mendatangi Kota Yogya pada Minggu sore.
Selain itu, mereka juga terlibat tawuran dengan warga di sejumlah tempat, dari Jalan Kenari hingga Jalan Taman Siswa, hingga malam harinya.
Mengutip di
Twitter Polda DIY, Presiden Brajamusti Muchlis Burhanudin maupun Ketua Cabang PSHT Jogja Sutopan menyesalkan adanya kejadian yang membuat Yogyakarta tak kondusif.”Dengan ini kami menyatakan dan menyesalkan tentang kejadian yang terjadi pada 28 Mei 2023 di Vila Randu Parangtritis dan saat ini kejadian tersebut sudah ditangani kepolisian dan sudah diproses hukum yang berlaku. Kami juga menyesalkan kejadian pada malam ini,” kata Presiden Brajamusti Muchlis Burhanuddin, Senin (5/6/2023).Pertemuan itu merupakan wujud nyata komitmen bersama agar kejadian semalam tak makin meluas akibat informasi yang salah maupun adanya provokator.
Baca: 181 Pesilat PSHT Banyumas Diamankan Polisi Usai Bentrok, 7 di Antarannya PerempuanSutopan pun mengatakan, Brajamusti dan PSHT adalah satu. Pihaknya mengingatkan semua pihak saling menjaga diri satu sama lain.”Brajamusti-PSHT adalah satu, kami warga PSHT banyak yang di Brajamusti. Begitu juga orang Brajamusti adalah bagian PSHT. PSHT Brajamusti adalah satu, Jogja istimewa,” ujar Sutopan.Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan yang berada di lokasi yang sama, juga menyampaikan permohonan maafnya atas situasi yang terjadi di Yogyakarta. Ia mengimbau agar semua pihak sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Yogyakarta.”Saya selaku Kapolda menyampaikan memohon maaf atas situasi yang tidak kondusif beberapa waktu lalu namun saat ini situasi sudah kembali aman. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, sedulur-sedulur semuanya baik PSHT, Brajamusti untuk bisa menahan diri menjaga keamanan Yogya,” ujar Suwondo.
Murianews, Sleman – Polda DIY belum menetapkan tersangka atas tawuran antara Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan kelompok suporter Brajamusti di Jalan Taman Siswa (Tamsis) Kota Yogyakarta.
Polda mengaku masih melakukan penyelidikan atas tawuran yang terjadi Minggu (4/6/2023) malam tersebut. Sementara 352 orang yang diamankan saat ini sudah dipulangkan.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra. Ia pun menegaskan, saat ini pihaknya fokus menjaga Yogyakarta supaya kondusif dan aman.
”Sampai saat ini masih penyelidikan, belum ditentukan tersangka, karena fokus kami menjaga Jogja kondusif dan aman,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tawuran itu dilatarbelakangi penganiayaan yang melibatkan anggota PSHT dan anggota Brajamusti, kelompok suporter PSIM Yogya di Parangtritis, Bantul, akhir Mei lalu.
Baca: Tawuran di Tamsis Yogyakarta Reda, Kapolda Imbau Semua Menahan Diri
Dalam kasus tersebut Polres Bantul pun sudah menangkap pelaku penganiayaan. Akan tetapi, ratusan anggota PSHT tetap mendatangi Kota Yogya pada Minggu sore.
Selain itu, mereka juga terlibat tawuran dengan warga di sejumlah tempat, dari Jalan Kenari hingga Jalan Taman Siswa, hingga malam harinya.
Mengutip di
Twitter Polda DIY, Presiden Brajamusti Muchlis Burhanudin maupun Ketua Cabang PSHT Jogja Sutopan menyesalkan adanya kejadian yang membuat Yogyakarta tak kondusif.
”Dengan ini kami menyatakan dan menyesalkan tentang kejadian yang terjadi pada 28 Mei 2023 di Vila Randu Parangtritis dan saat ini kejadian tersebut sudah ditangani kepolisian dan sudah diproses hukum yang berlaku. Kami juga menyesalkan kejadian pada malam ini,” kata Presiden Brajamusti Muchlis Burhanuddin, Senin (5/6/2023).
Pertemuan itu merupakan wujud nyata komitmen bersama agar kejadian semalam tak makin meluas akibat informasi yang salah maupun adanya provokator.
Baca: 181 Pesilat PSHT Banyumas Diamankan Polisi Usai Bentrok, 7 di Antarannya Perempuan
Sutopan pun mengatakan, Brajamusti dan PSHT adalah satu. Pihaknya mengingatkan semua pihak saling menjaga diri satu sama lain.
”Brajamusti-PSHT adalah satu, kami warga PSHT banyak yang di Brajamusti. Begitu juga orang Brajamusti adalah bagian PSHT. PSHT Brajamusti adalah satu, Jogja istimewa,” ujar Sutopan.
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan yang berada di lokasi yang sama, juga menyampaikan permohonan maafnya atas situasi yang terjadi di Yogyakarta. Ia mengimbau agar semua pihak sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Yogyakarta.
”Saya selaku Kapolda menyampaikan memohon maaf atas situasi yang tidak kondusif beberapa waktu lalu namun saat ini situasi sudah kembali aman. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, sedulur-sedulur semuanya baik PSHT, Brajamusti untuk bisa menahan diri menjaga keamanan Yogya,” ujar Suwondo.