Rabu, 19 November 2025


Ketua BKOW Jateng, Nawal Arafah Yasin, mengatakan pelatihan digencarkan melalui program Desa Sejahtera (Destara) dengan total peserta 70 orang. Program ini, merupakan respon atas maraknya kasus perceraian yang terjadi di masa Pandemi Covid-19.

”Sehingga banyak permasalahan sosial yang terjadi, di antaranya perempuan banyak yang menjadi kepala rumah tangga karena adanya korban perceraian. Sehingga BKOW merasa, harus mengambil satu gerakan yang bisa membantu kepala rumah tangga (perempuan) untuk bisa memulai usaha dan menyejahterakan dan memenuhi ketahanan keluarga,” kata Nawal.

Nawal menambahkan, pelatihan yang diberikan kepada perempuan adalah mengolah empon-empon menjadi obat herbal. Pelatihan kepada 70 orang tersebut disesuaikan dengan potensi lokal. Kegiatan ini, lanjutnya, diselenggarakan atas kerjasama antara Pemprov Jateng, BKOW, dan Baznas Jateng.

[caption id="attachment_386207" align="alignleft" width="1599"] Para peserta pelatihan obat herbal saat berfoto bersama. (Murianews/Pemprov Jateng)[/caption]

Ia berharap dengan pelatihan tersebut, bisa meningkatkan kemampuan manajerial serta keterampilan para perempuan yang mengikuti pelatihan.
”Saya titip untuk ibu-ibu yang ikut pelatihan, jangan mandek. Coba tekuni dan mulai (lakukan). Bahwa ini adalah merupakan usaha yang bisa anda kembangkan. Nanti in sya Allah, bisa kita dampingi bukan hanya tataran hulu saja, namun sampai ke packaging (kemasan) saja, bagaimana sampai ke pemasarannya,” papar Nawal.Kegiatan pelatihan pembuatan jamu tersebut dibuka secara langsung oleh, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen. Sebelum membuka, wagub berpesan agar peserta pelatihan tidak mudah menyerah. Menurutnya, obat herbal saat ini banyak digunakan di banyak negara. Sehingga, potensi obat herbal sangat besar untuk jadi komoditas.”Kalau saat ini Destara melatih anda berbarengan dengan Baznas meracik empon-empon. Nanti bisa dikembangkan lagi, takarannya. Tanaman-tanaman itu boleh ditumbuk, atau boleh dikeringkan. Berapa gram yang boleh dikombinasikan dengan yang lain. Ini semua saat ini dibutuhkan,” kata wagub.Pemerintah, tambah wagub berupaya agar industri obat herbal bisa lebih berkembang. Dengan khasiat yang beragam, tegasnya, obat herbal bisa menjadi pendamping obat-obatan umum.”Kami saat ini berupaya supaya empon-empon atau jamu tradisional ini menjadi merk, terdaftar, kualitasnya diuji. Ini kalau dikelola baik, masyaAllah, top. Apalagi nanti PIRT nya izinnya ada, halalnya ada,” imbuhnya.

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler